Rabu, 11 September 2013

Las Dihita Hippal Dairi On, Mate So Mamboan Harta



* Boasa Ikkon Ta Baen Haccit Ni roha
      Sidikalang-Dairi Pers : Pengusaha Hotmix Sumut Ir. Luhut Matondang Cabup Dairi nomor 4 tetap tampil bersahaja dengan kemeja sederhana. Penampilan sederhana itu membuatnya mudah membaur dan menyatu
pada siapapun warga yang dijumpai. Setiap pagi sebelum menuju lapangan  dalam rangkaian pilkada selalu bersama pendukungnya berbincang ringan akan perjalanan hidup dan pentingnya kesabaran meniti kehidupan. “ Las Dihita Himpal Dairi On, Mate so Mamboan Arta, Jadi boasa Ikkon Tabaen Haccit Ni roha”
      Kalimat ini selalu disampaikannya kepada semua pendukung dan tim sukses yang setiap hari berjuang dilapangan. Ingat kerja keras bagi manusia adalah wajib namun semua usaha terpulang kepada Tuhan sebagai pengambil keputusan terakhir. “ Sarupa do hita sude na membedahon hita saluhutna di kerja keras dohot tangiang do. Godang namora  disegani  alani harta daong alani tikkos ni roha. On do na porlu di ngoluta. Tikki  ta tinggalhon portibi on boha do hata ni jolma tu di anakkon ta” sebutnya fasih dalam bahasa daerah.
      Luhut yang selalu menyempatkan diri menengguk kopi bersama pendukungnya di posko selalu tampil sederhana di lapangan. Bahkan dalam beberapa acara sering harus mampir di jalan melihat kondisi masyarakat dan petani yang kebetulan bekerja di ladang. “ kadang kita kewalahan dengan kandidat ini kalau ke lapangan. Orang sudah menunggu tetapi karena suka berhenti menyalami petani di jalan waktu menjadi tidak terkejar” sebut ketua Tim PemenanganTogar Pasaribu tertawa.
      Luhut menjadi pribadi yang mengispirasi banyak orang yang menjadi pendukungnnya karena tidak tertutup akan masa lalunya. “ kita sama dan tidak ada bedanya apalagi kini bersama untuk mengujudkan perbaaikan Dairi. Justru jasa anda lebih besar dari saya memberikan kepercayaan kepada saya untuk bersama memperbaiki Dairi ini”sebutnya di posko Pemenangan Luhutma Dongannta
      Dikatakan jika hari ini mencalonkan diri bersama MG Lingga sebagai Cabup dan Cawabup Dairi sesungguhnya apa yang dicari. Pak MG Lingga punya dua anak, keduanya sudah berhasil. Saya juga demikian lantas  apa sesungguhnya yang kami cari lagi. Jawabnya tak lebih tak sanggup melihat kondisi Dairi sekarang. Jika hanya menyenangkan  diri sendiri dan menikmati hasil  kerja keras yang telah kami lakukan selama ini sudah cukup. Demikian juga pak Lingga sudah berada di puncak  karir sebagai PNS dengan berbagai instansi di pimpin. Pertanyaannya sederhana. Adilkah kita sebagai manusia jika hanya untuk menyenangkan diri sendiri? Menjadi bupati atau wakil bupati tidak mudah. Namun sesungguhnya banyak masalah di dalamnya . Persoalan 300 ribu masyarkat dairi menjadi persoalan seorang BUpati. Namun jika memang niat tulus harus sanggup memikirkan orang lain bukan hanya memikirkan kesenangan diri sendiri “sebutnya sambil tersenyum.
      Dikatakan sungguh miris mendengar hanya karena beda dukungan PNS dimutasi. Hanya karena tidak respon terkena imbas. “ Saya pikir hukum dan kitab suci agama manapun juga memberikan kebebasan bagi manusia memilih sesuai dengan kenyakinannya terhadap seseorang. Jadi mengapa harus melahirkan sakit hati sungguh jabatan bukanlah akhir dari segalanya namun penilaian terakhir bagaimana orang mengingat nama kita setelah kita tiada. Kadang karena perbuatan kita  anak anak dan keturunan kita yang menanggung. Ini yang harus kita renungkan mendalam “ sebut Luhut
      Menjawab sejumlah pertanyaan pendukungnya nantinya akan sama dengan Bupati-bupati yang sebelumnya saat  masih calon mudah mendekat . Namun sudah duduk berbeda Luhut menyebutkan  semua terpulang kepada siapa orangnya. Sudah menjadi hukum alam Ikan juga selalu busuk dari kepala, Jadi inti sebuah pemerintahan yang baik siapa pimpinannya. Jokowi yang tampil sejak calon hingga menjadi walikota DKI tidak berubah justru sexi terlihat hingga kini . Orang menyenangi tipe kepemimpinan yang demikian. Nyatanya DKI bagus dan rakyatnya sangat mengidolakan pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.
      Persoalan Dairi tidak berbeda dengan DKI secara pemerintahan. Maka pemerintahan yang baik dimulai dari kwalitas para stafnya. “ Panggil kandidat pejabat yang akan menduduki posisi lakukan fit and profert test terus apa terobosannya jika ditempatkan sebagai pejabat . Beri waktu setahun jika memang gagal ya mundur. Sebaliknya jika memang  baik dan berhasil ditingkatkan. Saya melihat kondisi pemerintahan di Dairi dalam pengelolaan staf “ sakit” karena tidak ada  suatu alat ukur akan kwalitas. Hasilnya seperti sekarang  keberhasilan tidak sesuai harapan. Tertekan dan takut dimana –mana hanya karena isu mutasi. Tentu pemerintahan yang bagus bagaimana memperlakukan staf secara manusiawi sesuai aturan. “ Tidak semua hal bisa dilakukan dengan pendekatan  politik. Dan karena semua hal dipandang dari politik maka PNS tidak merasa nyaman dalam bekerja  “ sebut Luhut. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar