Rabu, 11 September 2013

Kerusakan Jalan di Dairi Telah Memiskinkan Rakyat


Sidikalang- Dairi Pers : Keluhan terbesar rakyat Dairi terutama yang berada di desa yakni “ Sakit Pinggang”. Pasalnya hampir semua jalan menuju desa di Dairi rusak. Bahkan di beberapa titik rusak parah Hingga angkot
enggan melintasinya. Dampak kerusakan jalan ini cukup luas dimana anak sekolah harus berjalan kaki karena  enggannya angkot beroperasi. Petani susah memasarkan hasil panennya,  waktu tempuh   dan paling utama kerusakan jalan telah memiskinkan rakyat dipedesaan.
Keluhan  kerusakan jalan menuju desa di Dairi telah sering dikeluhkan rakyat melalui berbagai media maupun usulan perbaikan yang disampaikan rakyat secara tertulis ke DPRD Dairi. Beberapa anggota DPRD Dairi bahkan dengan getol  mencocor pemkab Dairi untuk  segera memperhatikan kehancuran jalan dalam sidang-sidang Paripurna DPRD . Namun hingga kini kerusakan itu sangat minim diperbaiki.
Benpa Nababan wakil ketua DPRD Dairi beberapa kali menyoroti kerusakan jalan diberbagai media., Demikian juga Dahlan Sianturi, Pisser Simamora dan Togar Pasaribu, Binsar Sinaga dan beberapa anggota DPRD Dairi lainnya. Namun kembali pemkab Dairi tidak mampu menjawab keluhan rakyat tersebut.
Anggota  DPRD Dairi Togar Pasaribu menyebutkan APBD Dairi lebih dari 70 % dihabiskan untuk anggaran birokrasi. Hal itu membuat minimnya anggaran untuk kepentingan umum semacam perbaikan jalan yang menjadi hak rakyat. Hal itu diperparah karena pemerintah Dairi tidak mempunyai jaringan dan link ke pemerintah pusat untuk dapat membawa anggaran  DAK (Dana Alokasi Khusus) dari berbagai departemen di Jakarta untuk perbaikan jalan. “ Ini harus menjadi perhatian siapapun pemerintah ke depan untuk menjawab keluhan rakyat tersebut. Jalan adalah hak rakyat dan tanggung jawab pemerintah memberikan kenamanan bagi rakyat “ sebut Togar
Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon kerap menyuarakan banyaknya jalan rusak di Dairi yang membuat rakyat susah. “ Hampir semua ruas jalan menuju desa di Dairi rusak. Bahkan sangat banyak jalur yang rusak parah. Pemkab Dairi sama sekali tidak punya perhatian akan penderitaan rakyat ini. “ Saya jalan ke berbagai desa dan sama problema yang dihadapi rakyat “sakit pinggang” karena dalam angkot bergoyang-goyang. Kalau wanita hamil bisa bisa melahirkan diatas angkot ini “ sebutnya sambil berkelakar.
Akibat  jalan rusak  dikatakan Jonner berdampak luas yakni anak sekolah sering terlambat sampai di sekolah karena jarangnya angkot masuk ke desa. Hasil panen petani susah dipasarkan . Jika ada angkutan maka ongkos  angkut menjadi naik. Sopir dan pengusaha angkot juga enggan melintasi jalan rusak karena rentan terhadap resiko kerusakan kendaraan.
Dikatakan Jonner jika dilakukan perhitungan matematika maka kerusakan jalan yang terjadi di Dairi telah mematikan perekonomian rakyat. “Wajar rakyat Dairi peminat raskin, wajar rakyat Dairi peminat bedah rumah karena memang mereka sudah miskin  secara perlahan –lahan  karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap sarana transportasi prasarana jalan.”
Sementara itu disebutkan salah satu jalur yang kini rusak parah Hutarakyat menuju desa juma Ntuang dimana angkutan harus memutar dari lae parira untuk menghindari kerusakan jalan di jalur tersebut. Kerusakan ini telah berlangsung lama namun tidak juga ada perbnaikan. Hal serupa juga terjadi dijalur sumbul- tiga baru.  Demikian juga jalur Kaman dollong -Tiga Baru. Jalur Silima pungga pungga hingga siempat nempu hilir. Hampir semua jalan kabupaten yang menjadi tanggung jawab pemkab Dairi mengalami kerusakan.
Berbagai harapan rakyat akan perbaikan jalan ini kerap dilontarkan. Usulan agar diperbaiki juga sering masuk ke DPRD Dairi Namun keluhan rakyat ini sama sekli tidak mampu dijawab pemkab Dairi, Ujar Jonner.
Kerusakan jalan yang sudah memasuki tingkat kulminasi itu membutuhkan vigur calon Bupati yang  mampu menjawab keresahan rakyat Dairi tersebut. Dari empat pasangan cabup Dairi yakni pasangan Join Pas, Passiona-Insanuddin, Pareme dan Luhutma Dongannta diharapkan ada vigur yang dapat menjawab keresahan rakyat ini. Karena jika terus dipertahanakan tanpa ada ide dan cara memperbaikinya maka tidak lama lagi jumlah penduduk Dairi jatuh miskin akan terus bertambah. (R.07)

1 komentar:

  1. Masih banyak lagi jalan yang perlu perbaikan dan perhatian dari pemerintah terutama dipelosok pedesaan yang jauh dari jangkauan pusat kota sebut saja Parbuluan VI (jalan potong dari Pangiringan ke Sumbul) sangat memprihatinkan apalagi tidak adanya DPRD dari tempat tersebut menambah ketidaktauan pemerintah akan situasi ini. Semoga Luhut Matondang dapat menangani hal ini nantinya jika sudah terpilih sebagai Bupati agar roda perekonomian daerah dapat berjalan dengan lancar dan masyarakatnya makmur.

    BalasHapus