Sidikalang-Dairi Pers : Tokoh pemuda Dairi Selamat Ujung yang
juga ketua MPC Pemuda Pancasila Dairi mengajak rakyat Dairi dalam pilkada Dairi
mendatang sebagai pemilih modern dan meninggalkan gaya-gaya tradisional yang biasanya sengaja
dihembuskan untuk menguntungkan salah satu pasangan. Sudah ketingalan jaman bicara sekte, primordial apalagi yang
fragmatis. Periode lalu sengaja dihembuskan isu pelangi. Kenyataan sekarang
sudah pelangi lantas apa yang terjadi ? Benarkah pelangi itu sudah dijalankan
dalam pemerintahan? . Semua itu tidak benar dan sengaja dihembuskan menarik
simpati. Setelah berkuasa apa janji itu ditunaikan? Cukup sudah rakyat
dibohongi, sebutnya .
Selamat Ujung menyebutkan sudah saatnya warga Dairi menjadi pemilih
modern dimana melihat kualitas calon yang maju, track recordnya selama ini,
pendidikan serta program yang ditawarkan. Paling utama calon berani melakukan
kontrak dengan rakyat dan jelas pada kontrak itu siap diturunkan jika berbohong
akan janji kampanyenya.
“ Sudahlah… namanya politik ya… perang isu. Berbagai isu biasa dilontarkan untuk meraih simpati rakyat sekaligus merubah pola pikir
rakyat. Tinggalkan itu semua lebih menjanjikan
menjadi pemilih modern yang lebih nasionalis tanpa melihat latar agama,
suku ras atau antar golongan. Tidak ada jaminan semua itu. Namun paling utama
track record calon dan kualitasnya. Rakyat Dairi harusnya bangkit dan
tidak boleh disesatkan lagi isu pembodohan berlindung dibalik
berbagai hal-hal tradisonal dan sektarian.” Tegasnya.,
Menurutnya ada beberapa tipe pemilih di Dairi yakni sektarian
yakni mereka yang memilih karena satu sekte/kumpulan , Primordial karena satu
marga atau hubungan kekeluargaan . Tipe tradisonal mereka yang memilih karena
tergantung “ angin” yakni kemana banyak
pilihan akhirnya menjatuhkan pilihan
meski tidak mengenal vigur yang dipilih. Dan paling parah disebutkan pemilih
fragmatis yakni pemilih yang mengutamakan uang. Siapa calon yang memberikan
uang paling banyak justru itu yang dipilih.
Diuraikan rakyat Dairi harus sadar dan belajar dari kegagalaan
periode silam dimana berbagai isu dilemparkan hingga rakyat tersesat . Bicara
pelangi suku ,agama . Kenyataannya tidak
ada garansi dan jaminan pasangan yang pelangi justru benar memperhatikan
Kepelangian saat memerintah. Lantas untuk apa percaya isu seperti itu lagi ? .
Seorang bupati itu adalah milik rakyat
dan bukan milik agama atau golongan saja. Maukah warga Dairi ini masih
termakan isu sesat yang tujuannya hanya untuk mengelabui?. Masihkah warga Dairi mau hanya kenyang
ditelinga namun perut keroncongan ? Yang penting dilihat adalah kenyataan dan
bukan jargon-jargon yang dibangun, sebutnya.
Menurutnya selama warga Dairi masih berpikir tradisional
dengan melihat marga, agama, suku maka selama itu juga Dairi tidak akan pernah
mendapat bupati yang benar-benar kredibel memikirkan nasib rakyatnya . Selama
ini yang terlihat Rakyat Dairi mengedepankan emosional dalam menjatuhkan
pilihan hanya karena suku, agama dan
uang .Rakyat Dairi harus menjadi pemilih modern sehingga akan di
dapatkan bupatinya yang bisa memimpin
Dairi secara negarawan dan memimpin rakyat Dairi dengan cara akal sehat.
Selamat
menyebutkan sudah saatnya rakyat Dairi berubah berfikir dan menjatuhkan pilihan setelah memahami calon
bupati, track recordnya dan latar belakangnya . Menilai program yang ditawarkan
untuk rakyat dan berani melakukan kontrak. “ Jangan seperti selama ini hampir
semua bupati di Dairi membuat visi misi indah dan luar biasa. Kenyataan saat
memimpin hanya indah di bahasa saja. Pelaksanan nol dan rakyat akhirnya
menderita karena menjadi korban pembohongan dan korban janji. Sebaliknya
pejabatnya gendut, kenyang dan pola hidup bermewah-mewahan .(R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar