Kamis, 18 April 2013

Selamat Ujung Ajak Warga Dairi Menjadi Pemilih Modern


      Sidikalang-Dairi Pers : Tokoh pemuda Dairi Selamat Ujung yang juga ketua MPC Pemuda Pancasila Dairi mengajak rakyat Dairi dalam pilkada Dairi mendatang sebagai pemilih modern dan meninggalkan  gaya-gaya tradisional yang biasanya sengaja
dihembuskan untuk menguntungkan salah satu pasangan. Sudah ketingalan jaman  bicara sekte, primordial apalagi yang fragmatis. Periode lalu sengaja dihembuskan isu pelangi. Kenyataan sekarang sudah pelangi lantas apa yang terjadi ? Benarkah pelangi itu sudah dijalankan dalam pemerintahan? . Semua itu tidak benar dan sengaja dihembuskan menarik simpati. Setelah berkuasa apa janji itu ditunaikan? Cukup sudah rakyat dibohongi, sebutnya .

       Selamat Ujung menyebutkan sudah saatnya warga Dairi menjadi pemilih modern dimana melihat kualitas calon yang maju, track recordnya selama ini, pendidikan serta program yang ditawarkan. Paling utama calon berani melakukan kontrak dengan rakyat dan jelas pada kontrak itu siap diturunkan jika berbohong akan janji kampanyenya.
       “ Sudahlah… namanya politik ya… perang isu. Berbagai  isu biasa dilontarkan untuk meraih  simpati rakyat sekaligus merubah pola pikir rakyat. Tinggalkan itu semua lebih menjanjikan  menjadi pemilih modern yang lebih nasionalis tanpa melihat latar agama, suku ras atau antar golongan. Tidak ada jaminan semua itu. Namun paling utama track record calon dan kualitasnya. Rakyat Dairi harusnya bangkit dan tidak  boleh disesatkan  lagi isu pembodohan berlindung dibalik berbagai hal-hal tradisonal dan sektarian.” Tegasnya.,
       Menurutnya ada beberapa tipe pemilih di Dairi yakni sektarian yakni mereka yang memilih karena satu sekte/kumpulan , Primordial karena satu marga atau hubungan kekeluargaan . Tipe tradisonal mereka yang memilih karena tergantung “ angin”  yakni kemana banyak pilihan  akhirnya menjatuhkan pilihan meski tidak mengenal vigur yang dipilih. Dan paling parah disebutkan pemilih fragmatis yakni pemilih yang mengutamakan uang. Siapa calon yang memberikan uang paling banyak justru itu yang dipilih.
       Diuraikan rakyat Dairi harus sadar dan belajar dari kegagalaan periode silam dimana berbagai isu dilemparkan hingga rakyat tersesat . Bicara pelangi suku ,agama . Kenyataannya tidak  ada garansi dan jaminan pasangan yang pelangi justru benar memperhatikan Kepelangian saat memerintah. Lantas untuk apa percaya isu seperti itu lagi ? . Seorang bupati itu adalah milik rakyat  dan bukan milik agama atau golongan saja. Maukah warga Dairi ini masih termakan isu sesat yang tujuannya hanya untuk mengelabui?.  Masihkah warga Dairi mau hanya kenyang ditelinga namun perut keroncongan ? Yang penting dilihat adalah kenyataan dan bukan jargon-jargon yang dibangun, sebutnya.
       Menurutnya selama warga Dairi masih berpikir tradisional dengan melihat marga, agama, suku maka selama itu juga Dairi tidak akan pernah mendapat bupati yang benar-benar kredibel memikirkan nasib rakyatnya . Selama ini yang terlihat Rakyat Dairi mengedepankan emosional dalam menjatuhkan pilihan hanya karena suku, agama dan  uang .Rakyat Dairi harus menjadi pemilih modern sehingga akan di dapatkan bupatinya yang bisa memimpin  Dairi secara negarawan dan memimpin rakyat Dairi  dengan cara akal sehat.
      Selamat menyebutkan sudah saatnya rakyat Dairi berubah berfikir  dan menjatuhkan pilihan setelah memahami calon bupati, track recordnya dan latar belakangnya . Menilai program yang ditawarkan untuk rakyat dan berani melakukan kontrak. “ Jangan seperti selama ini hampir semua bupati di Dairi membuat visi misi indah dan luar biasa. Kenyataan saat memimpin hanya indah di bahasa saja. Pelaksanan nol dan rakyat akhirnya menderita karena menjadi korban pembohongan dan korban janji. Sebaliknya pejabatnya gendut, kenyang dan pola hidup bermewah-mewahan .(R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar