Kamis, 01 Agustus 2013

Dairi Dalam Pusaran Janji Cabup



*  Diperkirakan Join Pas- Parlemen-Reinfil Bersaing Hebat
* Passiona-Insanuddin, LuhutMA DonganTA Tampil Rilex
Sidikalang-Dairi Pers : Menunggu putusan KPUD Dairi 9 Agustus akan pasangan Cabup yang lolos persyaratan pilkada terlihat para tim sukses 4 pasangan cabup yang mendaftar giat melakukan sosialisisai dan perekrutan massa. Dari peta politik yang terjadi pasangan Join pas (incumbent) serta pasangan Parlemen
Sinaga –Reinfil Capah terlihat paling getol bersaing. Kedua pasangan ini merupakan rival lama yang periode silam maju di dua putaran.  Dua pasangan yang baru periode ini bertarung yakni pasangan passiona Sihombing- Insauddin Lingga, Luhut Matondang- MG Lingga terlihat tampil rilex  dan melakukan pendekatan tidak menyolok.
Pasangan Join Pas dan pasangan parlemen Sinaga yang periode ini berpasangan dengan Reinfil Capah diperkirakana akan bersaing habis-habisan karena tidak dapat dipungkiri kedua vigor ini mempunyai sejarah rivalistis yang tajam. Keduanya bakal  mengeluarkan senjata-senjata pamungkas untuk dapat memenangkan pertandingan. Sebagaimana diketahui pilkada silam Parlemen hanya kalah 3000 an suara dari Join Pas.
Pantauan Dairi Pers  rival lama Pasangan Join pas-Parlemen- Reinfil Capah secara umum masih didukung para simpatisan lama dan tim sukses lama. Namun demikian beberapa pendukung diantara keduanya bertukar posisi . Beberapa pendukung join Pas beralih mendukung  Parlemen dan sebaliknya beberapa pendukung  parlemen beralih ke join pas. Sementara pendukung pasangan Passiona didominasi marga Sihombing dan Lingga serta dimotori wartawan dan LSM sedang pendukung Luhut Matondang - MG Lingga berasal dari pendukung TOTA  dahulu , sebahagian pendukung Tagor Sinurat serta pendatang baru yang beralih  dari pendukung Join Pas Dan Parlemen Sinaga.
Sementara itu terlihat sejumlah Tim sukses yang dahulunya lawan politik incumbent yang tampil tajam dengan kritik kini memilih bergabung dengan motivasi beraneka. Mereka umumnya dari sejumlah rekanan pemborong yang akhirnya memutuskan mendukung pasangan incumbent.. Mesin partai golkar yang mengusung incumbent masih diakui solid terlebih sebagai bupati incumbent kesempatan untuk memanfaatkan jaringan cukup terbuka.
Kondisi tim sukses ini mengisyaratkan para pendukung  setiap pasangan cabup merata dan diperkirakan pilkada Dairi juga akan dimenangkan salah satu pasangan dengan selisih tipis. Kondisi pendukung  yang menyebar dan merata juga mengisyaratkan persaingan pilkada tahun ini bakal berlagsung sengit terlebih di kubu Join Pas-Parlemene Sinaga –Reinfil Capah yang oleh masyarakat diberi cap  pasanagan bubuyutan. Namun demikian banyak yang memprediksi akan muncul kuda hitam dari persaingan ini seiring keinginan rakyat pilkada berlangsung nyaman dan aman bebas dari rasa dendam politik dan persaingan tidak sehat.
Dalam sosialisasi pasangan Cabup semua pasangan menjanjikan babak baru dalam pemerintahan Dairi. Bahkan Incumbent yang telah berbuat selama 5 tahun juga menyampaikan janji perubahan. Sementara itu public semakin sulit ditebak akan pilihan dan putusan akan calon yang bakal di coblos pada 10 Oktober.
Berbagai kegiatan untuk sosialisasi diri dan menarik simpati rakyat juga dilakukan seperti penambalan jalan-jalan rusak oleh pasanagan Cabnup. Bahkan pendukung Bupati incumbent juga melakukan hal yang sama. Menambal jalan yang rusak selama pemerintahan incumbent. Cukup ironis memang dan Aksi  ini mendapat komentar pro dan kontra yang menyebut jika memang dapat dilakukan mengapa harus dilakukan menambal jalan rusak jelang pilkada. Jalan rusak merupakan tanggung jawab bupati dalam pemerintahannya.
Beraneka janji juga kembali ditebar pasangan cabup yang berlaga . Hampir semua menyampaikan janji dan program untuk memperhatikan rakyat.  Telinga Rakyat kembali dicekoki janji. Sementara dilevel rakyat janji sudah menjadi barang “ lacur “ yang sepanjang lima tahun berhadapan dengan fakta kemunduran khususnya rusana fasilitas jalan-jalan hingga desa di Dairi. Harga panen petani yang tidak terjamin dan semakin sulitnya mencari nafkah di kabupaten Dairi. Rakyat membutuhkan bupati yang tidak pandai berpidato namun pandai dalam berbuat.
Persoalan  Dairi APBD yang 75 % untuk kemakmuran pengawai dan hanya sedikit untuk rakyat. Kesempatan merasakan anggaran pembangunan masih dinikamti segelintir oknum yang dekat dengan penguasa merupakan persoalan tersendiri di Dairi. Akibat fenomena ini diduga kuat banyak tim sukses yang beralih demi kenyamanan borongan lima tahun ke depan.
Sementara itu spekulasi publik menyebutkan Incumbent sengaja hanya maju dicalonkan Golkar yang berharap banyak calon lain yang muncul sebagai competitor dari partai lain. karena semain banyak calon maka peluang incumbent akan cukup besar untuk kembali duduk dua periode. Hal yang paling ditakuti incumbent ketika pasangan hanya dua maka akan sulit bagi incumbent mempertahankan keinginnanya dua periode.
Semarak Baliho
Sementara itu kota Sidikalang dan kecamatan disesaki sejumlah baliho pasnagan cabup Dairi. Namun baliho terbanyak masih di dominasi Join pas, Parlemen –Reinfil . Bahkan dikendaraan timsukses terlihat di dominasi pasangan Join pas dan pasangan Parlemen- Reinfil. Janji terukur dibaliho yang semua mengklaim lebih baik , teruji dan merakyat
Sementara pasangan Pasiona-Insanuddin serta pasangan Luhut-MG Lingga tampil sederhana dan tidak ikut arus dalam persaingan baliho dan stiker tersebut.
KPUD Dairi akan mengumumkan hasil verifikasi parpol pendukung pada 9 agustus yang memastikan siapa pasangan cabup Dairi yang berhak lolos pada babak berikutnya cabut nomor untuk peserta pilkada. (R.07)

3 komentar:

  1. untuk _-_-_-_ mu DAIRI . . . .

    siapa pun yg maju n menang tunjukkan yg trbaik buat kampung kita !!!!

    horas DAIRI

    BalasHapus
  2. Limrod Matondang14 Agustus, 2013 09:43

    Benar yang dipaparkan media ini "Rakyat membutuhkan bupati yang tidak pandai berpidato namun pandai dalam berbuat". Jangan karena ada maunya baru mengambil simpatisan masyarakat, tetapi tetaplah berbuat menuju perubahan yang baik walaupun nanti sudah duduk sebagai Bupati DAIRI.....

    BalasHapus
  3. Bagaimana dengan calon bupati sebagai Incumbent?? Fenomena ini sebenarnya berlaku pada siapa saja sebagai incumbent. Tidak salah jika anggapan banyak pihak bahwa yang bersangkutan (incumbent) yang paling siap dalam masalah anggaran. ini berandai-andai saja dan memang sulit dibuktikan (seperti kentut) . Keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan APBD dan pengelolaan kekuasaan atau kewenangan sebagai Bupati, misalnya dalam rekrutmen dan mutasi PNS dilingkungan Pemkab.ini sifatnya spekulatif ( bisa benar, bisa salah, juga bisa lebih kecil bahkan lebih besar yang diperoleh dari hitungn tersebut

    BalasHapus