Rabu, 12 Juni 2013

Pemkab Dairi Akhirnya Akui Bedah Rumah Bukan Dari Parpol


·  Jatah 1.500 Unit Hanya Untuk  Sidikalang, Sitinjo, Pegagan Hilir dan Sumbul
·  Dana Bedah Rumah Tahap II Belum Tentu Dicairkan Tahun Ini
·  Di duga Cipta Karya, Suplier, Konsultan Terlibat Calo
Sidikalang-Dairi Pers : Kepala dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Dairi Ir. Jisler Lumban batu mewakili  pemkab Dairi
menghadiri dengar pendapat DPRD Dairi rabu (5/6) dengan tegas menyatakan sumber dana untuk BSPS yang lebih dikenal dengan proyek “bedah rumah” bersumber dari Kementerian perumahan Rakyat. Pengakuan itu sekaligus meluruskan berbagai kebohongan yang  terjadi di tengah  masyarakat yakni bedah rumah dari salah satu parpol bahkan dari salah seorang balon Bupati Dairi.

Dalam rapat dengar pendapat di DPRD Dairi hadir anggota DPRD Dairi Saut M Ujung, Togar Simorangkir Martua Nahampun, Harry Napitupulu, Edward Munte  sedang dari dinas Cipta Karya langsung dihadiri  kepala dinas Ir. Jisler Lumbanbatu dan seorang kabid bermarga simbolon. Ir Jisler Lumbanbatu sempat beberapa kali coba “ngeles” atas berbagai pertanyaan dewan hingga anggota dewan yang meminta keterangan tersebut sampai bersuara tinggi  baru  kepala dinas cipta karya ini mau jujur bicara. Harry Napiptulu dengan tegas bertanya sebenarnya dari mana sumber dana Untuk bedah rumah yan g dijawab Jisler berputar-putar yakni kalau sumber dari kementrian perumahan dan soal parpol hubungannya baik dengan kementerian. Langsung Harry dengan tegas  bertanya “ sumber dana dari mana? Dijawab  Jisler APBN yang berarti tidak ada hubungannnya dengan parpol.
Dengan tegas harry Napitupulu berkata bapak kadis hadir disini kan mewakili pemerintah maka sekarang coba katakan tegas sumber dana bedah rumah itu dari kementrian perumahan dan bukan parpol biar wartawan bisa menulis sehingga tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu dan informasi kepada rakyat jelas ‘ sebut Harry tegas. Kepala dinas ini dengan tegas menyebutkan kalau proyek bedah rumah dari kementerian perumahan rakyat.
Martua Nahampun dan Togar Simorangkir meminta berkas penerima bantuan bedah rumah tahun silam dan tahun 2013 . Jisler menyebutkan jumlah penerima dana bantuan tersebut sebanyak 6.272 keluarga dan tahun 2013 sebanyak 1.500 KK dan itu hanya untuk kecamatan Sidikalang, Sitinjo, Pegagan Hilir dan Sumbul. Sedang untuk kecamatan Silahi sabungan, Parbuluan, , Silima Pungga-pungga, siempat nempu hulu , Siempat Nempu, Siempat Nempu Hilir, Silima Pungga pungga ,Tigalingga, Tanah Pinem, Gunung Sitember , Berampu dan Lae Parira sama sekali tidak ada untuk tahun ini.
Togar Simorangkir yang mempertanyakan kepala dinas kapan dana itu akan realisasi Jisler menyebutkan pihaknya tidak dapat memastikan kapan pencairan bantuan . Pihak cipta karya baru tahap mengusulkan ke pemerintah pusat . Pihaknya tidak dapat memastikan dana itu terealisasi pada tahun ini.
Menjawab pertanyaan Martua Nahampun karena masukan yang mereka terima pendataan bedah rumah ada yang dilakukan pemerintah dan ada yang dilakukan sekelompok orang dan mana yang benar. Jisler gugup menjawab . Pihaknya hanya mengatakan tanggung jawab mereka 1.500 rumah dan itu di kec., Sidikalang, Sitinjo, Sumbul dan Pegagan hilir sebanyak 1.500 rumah.
Sementara itu Togar Simorangkir meminta daftar  penerima bantuan bedah rumah karena sumber dana untuk bedah rumah itu ada  dari tingkat kabupaten, propinsi dan APBN. Togar menyebutkan perlu ketegasan dan transparan sehingga nantinya tidak ada oknum-oknum yang mencari keuntungan menyebut kalau bedah rumah merupakan karya salah satu parpol . padahal sumber dananya tetap dari pemerintah pusat.
Korupsi
Sementara itu anggota DPRD Dairi Edward Miunte lebih mengarahkan pertanyaan mekanisme pencairan dana bantuan rumah dan bagiamana dinas cipta karya melakukannya. Ir. Jisler sempat berputar-putar dengan memberi contoh di Papua ada penerima bedah rumah tabrakan akhirnya dana bedah rumah tidak jadi untuk perbaikan rumah. Langsung Edward Munte memotong Jisler menyebut langsung ke inti saja pak , Jangan membawa cerita Papua dengan cerita Dairi. Yang kami minta bagaimana penyalurannya sesuai petunjuk pelaksanaan di Dairi. Jadi tidak usah berputar putar begitu  Sebut Edward Munte tegas .
Jisler terpaksa menerangkan  kalau sesuai surat edaran menteri perumahan rakyat No. 96/SE/DS/ 2012 dana bantuan perumahan diserahkan langsung ke rekening penerima bantuan dan selanjutnya penerima bantuan memilih toko, panglong  atau supplier untuk pengadaan bahan.
Edward munte dengan tegas membeberkan fakta justru yang terjadi di lapangan mereka yang mengantarkan bahan bantuan bedah rumah bukan dari toko, tidak supplier dan juga bukan panglong. Yang terjadi di lapangan penerima bantuan menjerit dan bahan yang dikirim sama sekali tidak tepat . Mereka yang mengantar bantuan asal menurunkan saja bahan. Maka yang terjadi harusnya mengganti seng justru yang dikirim batu bata., demikian juga sebaliknya . Butuh seng yang diantarkan semen. Ketika rakyat penerima bantuan complain maka mudah saja bagi pengantar bahan menyebut jika tidka mau biar ditarik.
Disamping itu ada jumlah batu bata atau pasir yang tidak sesuai dengan ukuran . Artinya batu bata 1.000 namun yang sampai 800 biji. Demikian juga harga semen disebutkan Rp. 65 .000 padahal harga pasar Rp. 63.000. sisa dari selesih harga itu keuntungan yang misterius.
“ Saya tegaskan disini Cipta Karya , Konsultan dan Suplier diduga terlibat sebagai Calo “ sebut Edwad munte tegas . Benar-benar cipta kayya tidak melakukan pengawasan  sehingga bantuan perumahan itu jadi mudarat dilapangan. Banyak masyarakat akhirnya terlibat ke rentenir dan menjual tanah Karena sempat rumahnya dibongklar habis. Padahal dana hanya Rp. 6. Juta. Bedah rumah di Dairi amburadul. Sebut Munte .
Martua Nahampun dengan tegas menyebutkan bedah rumah itu dari pemerintah pusat dan bukan dari parpol seperti selama ini diisukan sekelompok orang. Sebagaimana pengakuan kepala dinas Cipta Karya Jisler Lumbanbatu bahkan untuk pencairan dana  belum pasti waktunya apakh bisa tahun ini atau tidak.
Masalah kisruh bedah rumah Dairi akhirnya di tunda menunggu rapat berikutnya yang dijadwal akan menghadirkan konsultan, Suplier dan rakyat penerima bantuan  bedah rumah.  Kasus bedah rumah di Dairi menjadi serius sekaitan munculnya isu kalau bantuan bedah rumah dari salah satu parpol di Dairi bahkan uang dari salah seorang calon Bupati di Dairi. Sejumlah kepala desa malah ikut-ikutan membohongi rakyat akan kebenaran sumber dana proyek bedah rumah. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar