Sidikalang –Dairi Pers
: Entah setan apa yang bersarang
dikepala MP (19) warga desa penduduk dusun Sibamban, Desa Jumateguh
Siempatnempu, Dairi hingga nekat melakukan perkosaan dan Penganiayaan terhadap
3 gadis belia warga juma teguh. Gadis
belia berusia rata-rata 12 tahun itu dipukul pada bagian kepala sebelum MP
melakukan aksi bejat pemerkosaan.
Informasi yang berhasil
dihimpun Dairi Pers dari masyarakat juma teguh Siempat Nempu Minggu (13/4),
sekitar jam 15.00 WIB , tepatnya dusun Sibamban Desa Juma teguh gempar, akibat
adanya laporan dari salah seorang korban, sebut saja namanya bunga (12), siswi
kelas VI SD, yang lolos dari sekapan pelaku, MP(19). Bunga siuman setelah
beberapa jam pingsan dan berhasil
melolosakan diri dan melaporkan hal dialami mereka atas kebejatan MP.
Korban bunga yang berusia
belia itu setelah lolos dari sekapan melaporkan kepada orang tuanya dan
selanjutnya bersama warga desa melakukan pencarian korban dan tersangka. Bunga menuturkan dia bersama kedua temannya
mendapat perlakuan bejat MP yang diketahui pemuda didesa yang sama . Bunga
mengakui sebelum melarikan diri sempat melihat Pelaku sedang menggerayangi
tubuh AR (12), perlahan Bunga
berguling-guling kearah semak-semak dan melarikan diri. Sesampainya di
perkampungan bunga menyebutkan temannya AR dan ARG masing masing 12 tahun telah
dianiaya MP di sebuah perladangan di juma teguh.
Secara spontan
seluruh warga serentak, mendatangi
lokasi perladangan dimaksud. Saat di TKP
warga menemukan korban AR berada
didalam Parit yang di penuhi semak belukar dengan kondisi tidak sadarkan diri
Sementara korban ARG ditemukan di sebuah perladangan yang tidak jauh dari
lokasi parit dimaksud, yang juga dengan kondisi pingsan, dan telanjang, diduga
korban telah berhasil diperkosa oleh tersangka..
Warga melarikan ketiga
orang korban ke RSUD Sidikalang untuk mendapat pertolongan. Namun dua orang
korban, AR dan ARJ dirujuk ke Rumah
Sakit Medan, karena mengalami pendarahan di bagian kepala dan alat
vitalnya sementara korban bunga
pulang, setelah mendapat perawatan.
Saat itu warga yang berada
di lokasi kejadian terlihat sudah emosional, dengan bersenjatakan kayu, golok
dan tombak mereka mencari pelaku hingga kepinggiran bukit di sekitar kampung .
Hingga malam hari warga terus melakukan pencarian tersangka dan warga bermalam
di perladangan dan perbukitan sekitar desa.
Senin (14/4) sekira jam
12.00wib, warga berhasil menangkap tersangka MP. Tersangaka yang juga dikenal
para warga desa dusun tersebut langsung dimassakan hingga babak belur.
Warga mengikat tangan dan kaki pelaku dan memikulnya persis hewan hingga
mengevakuasinya sampai di perkampungan. Tersangka sepanjang jalan geram dan
kesal atas tindakam MP yang tergolong biadap itu.
Saat melintasi perkampungan
Kanit Reskrim Polsek Buntu Raja Aiptu Sihol Hutapea bersama anggota yang sedang
berpatroli mempergoki warga yang memikul tersangka. Tersangka ini akhirnya
diamankan polisi dan membawanya ke Rumah
Sakit Umum Sidikalang.
Tidak sampai disitu tidak berapa lama dengan tertangkapnya
pelaku, warga Desa pun mendapat kabar, bahwa korban yang diperkosa tersangka ARJ yang dirawat disalah satu Rumah Sakit Di Medan itu . Saat itulah emosi warga semakin memuncak ,
mereka pun berniat kembali untuk menghakimi pelaku meski sudah di bawa oleh
Polisi ke Rumah Sakit Umum Sidikalang. Dengan menumpangi Mobil Truk Cold Disel
ratusan warga Juma teguh ini mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sidikalang.
Para warga dusun tersebut
tersulut emosi dan ingin kembali menghajar tersangka di RSUD Sidikalang tempat
dimana tersangka pelaku perbuatan biadap itu mendapat perawatan medis.
Saat berada di RSUD
Sidikalang Warga meminta agar pihak Kepolisian dan Rumah sakit Umum Sidikalang
, menyerahkan pelaku pemerkosa dan penganiayaan tiga (3) orang siswi SD
tersebut kepada mereka . Ratusan warga
Desa Juma Teguh itu memaksa masuk
kedalam ruang UGD untuk menemui pelaku. Namun ketika itu Polisi memperketat
penjagaan hingga masyrakatyang tengah marah tersebut tidak berhasil mendapatkan
tersangka .
Butuh waktu dua jam agar
polisi berhasil mengevakuasi tersangka dari Rumah Sakirt Sidikalang dan
menggelandangnya ke polres Dairi . Polisis berhasil membawa tersangka dari
jalan samping RSUD menghindari massa yang semakin banyak .
Mengetahui tersangka telah
dibawa ke mapolres Dairi kembali ratusan warga menuju polres Dairi dan berusaha
masuk mengejar tersangka yang tengah berada di polres. Spontan pasukan dalmas
polres Dairi malakukan pagar manusia menjaga agar warga desa yang tersulut
amarah ini tidak memasuki kantor polisi.
Beberapa kali warga
berteriak meminta polisi mengizinkan mereka membawa tersangka. Mereka berteriak
teriak melampiaskan kekesalannya terhadap tersangka pelaku amoral
tersebut. Namun polisi tetap tidak
memperkenankan warga menjumpai tersangka. Hingga sore hari warga berjaga di
polres Dairi. Namun menjelang sore akhirnya mereka membubarkan diri kembali ke
desanya. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar