Rabu, 23 April 2014

Warga Juma Teguh Kepung Pemerkosa & Pembunuh Siswi SD



Sidikalang –Dairi Pers :  Entah setan apa yang bersarang dikepala MP (19) warga desa penduduk dusun Sibamban, Desa Jumateguh Siempatnempu, Dairi hingga nekat melakukan perkosaan dan Penganiayaan terhadap 3 gadis belia warga juma teguh.  Gadis belia berusia rata-rata 12 tahun itu dipukul pada bagian kepala sebelum MP melakukan aksi bejat pemerkosaan.

Informasi yang berhasil dihimpun Dairi Pers dari masyarakat juma teguh Siempat Nempu Minggu (13/4), sekitar jam 15.00 WIB , tepatnya dusun Sibamban Desa Juma teguh gempar, akibat adanya laporan dari salah seorang korban, sebut saja namanya bunga (12), siswi kelas VI SD, yang lolos dari sekapan pelaku, MP(19). Bunga siuman setelah beberapa jam pingsan  dan berhasil melolosakan diri dan melaporkan hal dialami mereka atas kebejatan MP.
Korban bunga yang berusia belia itu setelah lolos dari sekapan melaporkan kepada orang tuanya dan selanjutnya bersama warga desa melakukan pencarian korban dan tersangka.  Bunga menuturkan dia bersama kedua temannya mendapat perlakuan bejat MP yang diketahui pemuda didesa yang sama . Bunga mengakui sebelum melarikan diri sempat melihat Pelaku sedang menggerayangi tubuh AR (12), perlahan Bunga  berguling-guling kearah semak-semak dan melarikan diri. Sesampainya di perkampungan bunga menyebutkan temannya AR dan ARG masing masing 12 tahun telah dianiaya MP di sebuah perladangan di juma teguh.
          Secara  spontan seluruh warga  serentak, mendatangi lokasi perladangan dimaksud. Saat di TKP  warga menemukan  korban AR berada didalam Parit yang di penuhi semak belukar dengan kondisi tidak sadarkan diri Sementara korban ARG ditemukan di sebuah perladangan yang tidak jauh dari lokasi parit dimaksud, yang juga dengan kondisi pingsan, dan telanjang, diduga korban telah berhasil diperkosa oleh tersangka..
Warga melarikan ketiga orang korban ke RSUD Sidikalang untuk mendapat pertolongan. Namun dua orang korban, AR dan ARJ  dirujuk ke Rumah Sakit Medan, karena mengalami pendarahan di bagian kepala dan alat vitalnya  sementara  korban bunga pulang, setelah mendapat perawatan.
Saat itu warga yang berada di lokasi kejadian terlihat sudah emosional, dengan bersenjatakan kayu, golok dan tombak mereka mencari pelaku hingga kepinggiran bukit di sekitar kampung . Hingga malam hari warga terus melakukan pencarian tersangka dan warga bermalam di perladangan dan perbukitan sekitar desa.
Senin (14/4) sekira jam 12.00wib, warga berhasil menangkap tersangka MP. Tersangaka yang juga dikenal para warga desa dusun tersebut langsung dimassakan hingga  babak belur.  Warga mengikat tangan dan kaki pelaku dan memikulnya persis hewan hingga mengevakuasinya sampai di perkampungan. Tersangka sepanjang jalan geram dan kesal atas tindakam MP yang tergolong biadap itu.
Saat melintasi perkampungan Kanit Reskrim Polsek Buntu Raja Aiptu Sihol Hutapea bersama anggota yang sedang berpatroli mempergoki warga yang memikul tersangka. Tersangka ini akhirnya diamankan polisi dan membawanya  ke Rumah Sakit Umum Sidikalang.  
Tidak sampai disitu  tidak berapa lama dengan tertangkapnya pelaku, warga Desa pun mendapat kabar, bahwa korban yang  diperkosa tersangka ARJ yang dirawat  disalah satu Rumah Sakit Di Medan itu  . Saat itulah emosi warga semakin memuncak , mereka pun berniat kembali untuk menghakimi pelaku meski sudah di bawa oleh Polisi ke Rumah Sakit Umum Sidikalang. Dengan menumpangi Mobil Truk Cold Disel ratusan warga Juma teguh ini mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidikalang.
Para warga dusun tersebut tersulut emosi dan ingin kembali menghajar tersangka di RSUD Sidikalang tempat dimana tersangka pelaku perbuatan biadap itu mendapat perawatan medis.
Saat berada di RSUD Sidikalang Warga meminta agar pihak Kepolisian dan Rumah sakit Umum Sidikalang , menyerahkan pelaku pemerkosa dan penganiayaan tiga (3) orang siswi SD tersebut kepada mereka  . Ratusan warga Desa Juma Teguh itu memaksa  masuk kedalam ruang UGD untuk menemui pelaku. Namun ketika itu Polisi memperketat penjagaan hingga masyrakatyang tengah marah tersebut tidak berhasil mendapatkan tersangka . 
Butuh waktu dua jam agar polisi berhasil mengevakuasi tersangka dari Rumah Sakirt Sidikalang dan menggelandangnya ke polres Dairi . Polisis berhasil membawa tersangka dari jalan samping RSUD menghindari massa yang semakin banyak .
Mengetahui tersangka telah dibawa ke mapolres Dairi kembali ratusan warga menuju polres Dairi dan berusaha masuk mengejar tersangka yang tengah berada di polres. Spontan pasukan dalmas polres Dairi malakukan pagar manusia menjaga agar warga desa yang tersulut amarah ini tidak memasuki kantor polisi.
Beberapa kali warga berteriak meminta polisi mengizinkan mereka membawa tersangka. Mereka berteriak teriak melampiaskan kekesalannya terhadap tersangka pelaku amoral tersebut.  Namun polisi tetap tidak memperkenankan warga menjumpai tersangka. Hingga sore hari warga berjaga di polres Dairi. Namun menjelang sore akhirnya mereka membubarkan diri kembali ke desanya. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar