Sidikalang-Dairi Pers : Ketua KPUD Dairi Drs. Syahidan Bintang,
MM berpulang Rabu (29/8) sekira pukul 01.00 dini hari . Almarhum
meninggalkan satu orang istri dan 6 anak. Syahidan Bintang yang
dikenal sebagai
tokoh muda yang cerdas ini berpulang dalam usia 44 tahun dan dimakamkan
diperistirahatannya yang terkahir desa Bintang, Sidikalang, Dairi.
Data yang dikumpulkan Dairi Pers menyebutkan Syahidan Bintang
yang juga ketua terpilih Lembaga Kebudayaan Pakpak ini meninggal dunia diduga
tersengat arus listrik. Data dari teman korban Padang yang menjadi supirnya
malam naas itu menyebutkan sekitar tengah malam mereka berkeleiling di kota
Sidikalang untuk memantau spanduk yang baru dipasang. Spanduk yang di pasang
berkaitan LKP yang akan dilantik . Namun persis di jalan singamangaraja bawah
tepatnya di depan toko cempaka ada satu spanduk yang letaknya miring.
Almarhum langsung memanjat tiang listrik untuk membenarkan
letak spanduk. Namun naas selanjutnya korban terjatuh. Sedang data lain
menyebutkan korban terjatuh dari tiang listrik karena tersengat arus listrik.
Kepala korban terbentur saat jatuh ke
aspal yang mengakibatkan kematian korban.
Semasa hidupnya korban dikenal paling konsisten, berani ,
cerdas dan punya kapasitas . Bahkan dikalangan Pakpak Syahidan sudah termasuk
tokoh karena getol dalam memperjuangkan budaya Pakpak. Ketua Pemuda Pancasila
Dairi Selamat Ujung menyebutkan Pakpak kehilangan salah satu putera terbaiknya
karena sudah sulit mencari tokoh serupa. Almarhum sosok pemimpin yang tegas,
bersahabat dan berjiawa nasionalis . Almarhum merupakan inspirasi bagi banyak
orang khsusunya suku Pakpak.
“ Kita kehilangan sosok tegas, punya kapasitas, tegas dan satu
yang saya kagumi dari almarhum dia sosok
berani untuk sebuah kebenaran” sebut Selamat Ujung sambil menitis air mata. Hal
senada juga disampaikan Ruslan Berutu sekretaris LKP Dairi yang menyebutkan meski
kebersamaan mereka masih sementara namun sangat dirasakan bagaimana vigur seorang syahidan bintang yang mapan
dalam manajemen. Pintar sebagai pimpinan
dan sosok tegas . “ Dia pekerja keras
dan tidak mau suatu pekerjaan nanggung . Saya mengaguminya dan saya
sangat kehilangannya. Tidak mudah mencari orang Pakpak yang punya integritas
seperti ini dan Dairi sangat kehilangan vigur istimewa ini “ sebutnya.
Passiona Sihombing menyebutkan sebagai sahabat seorang syahidan
Bintang adalah vigur yang kuat, tegas meski berselera humor tinggi. “ dia
manusia pekerja dan lihat saja administrasi
LKP sekarang rapi dan memang mapan dalam memimpin. Kita kehilangan sosok
tegas dan jujur ini dan secara pribadi saya harus katakan sangat-sangat
kehilangan sahabat, Sangat-sangat kehilangan teman dan sangat-sangat kehilangan
seorang guru dalam kejujuran “ sebutnya.
Passiona menambahkan sosok Syahidan Bintang berjiawa nasionalis dan tidak pernah
membedakan suku maupun agama. Bulan puasa silam dia kadang mau melihat kami di
kedai ini. Kami malah segan karena beliau pusa. Dan dia katakan silahkan saja.
Ini yang saya sebut istimewa dari seorang Syahidan, Tambahnya.
Ketua MUI Dairi Drs Naik Angkat bahkan tidak dapat memberikan
sedikitpun komentar. Namun air matanya terus menetes sepertinya sesak tidak
dapat berkata apa-apa atas kepergian sahabat akrabnya itu. Ketua MUI Dairi ini
hanya terduduk dengan mata berkaca-kaca melihat kepergian jenazah sang sahabat
diantar ke peristirahatannya yang terkahir. Naik Angkat yang merupakan ketua
kenaziran mesjid Agung Sidikalang ini merupakan sahabat kental almarhum dalam
diskusi kemajuan Dairi khususnya Pakpak.
Mesjid Agung Sidikalang merupakan langganan alkmarhum untuk
shalat zuhur dan ashar. Selama bulan puasa almarhum paling suka melaksanakan
fardu sholat di mesjid ini dan berbincang kepada siapa saja usai sholat.
Pimpinan Dairi Pers Hendrik Situmeang menyebutkan malam sekitar
pukul 20.00 wib masih diantarkan
almarhum ke kediamannya di batang beruh.
Hendrik menumpang mobil dinas KPUD Dairi karena kebetulan jalan satu
arah. Selama d atas mobil almarhum ditanyakan soal pilkada Dairi apakah ditunda
atau tidak. Da almarhum mengatakan tidak ada pengaruhnya untuk Dairi dan
pilkada Dairi tetap lanjut. Almarhum sempat bercanda karena supir dan Hendrik
meminta ikut ke jakarta soal konsultasi penundaan dan almarhum mengatakan kalau
kelian juga minta ikut bagaimana pula staf saya?
Namun ternyata itu perjumpaan terakhir kami dan bagi saya
seorang syahidan adalah seorang yang jujur, tulus dan tegas. Beliau sosok
pemimpin yang cerdas dan menwakili
kalangan muda untuk perubahan Dairi yang lebih baik. Kita bisa kehilangannya
namun semangatnya harus tetap terpelihara . Suri tauladan yang telah
ditunjukkannya harus dilanjutkan agar almarhum merasakan Damai di sisi Tuhannya
“ ujar Tumeang ( R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar