Kamis, 06 September 2012

Ketua KPUD Dairi Berpulang


     Sidikalang-Dairi Pers : Ketua KPUD Dairi Drs. Syahidan Bintang, MM berpulang  Rabu (29/8)  sekira pukul 01.00 dini hari . Almarhum meninggalkan satu orang istri dan 6 anak. Syahidan Bintang yang
dikenal sebagai tokoh muda yang cerdas ini berpulang dalam usia 44 tahun dan dimakamkan diperistirahatannya yang terkahir desa Bintang, Sidikalang, Dairi.
      Data yang dikumpulkan Dairi Pers menyebutkan Syahidan Bintang yang juga ketua terpilih Lembaga Kebudayaan Pakpak ini meninggal dunia diduga tersengat arus listrik. Data dari teman korban Padang yang menjadi supirnya malam naas itu menyebutkan sekitar tengah malam mereka berkeleiling di kota Sidikalang untuk memantau spanduk yang baru dipasang. Spanduk yang di pasang berkaitan LKP yang akan dilantik . Namun persis di jalan singamangaraja bawah tepatnya di depan toko cempaka ada satu spanduk yang letaknya miring.
      Almarhum langsung memanjat tiang listrik untuk membenarkan letak spanduk. Namun naas selanjutnya korban terjatuh. Sedang data lain menyebutkan korban terjatuh dari tiang listrik karena tersengat arus listrik. Kepala korban terbentur saat jatuh  ke aspal yang mengakibatkan kematian korban.
      Semasa hidupnya korban dikenal paling konsisten, berani , cerdas dan punya kapasitas . Bahkan dikalangan Pakpak Syahidan sudah termasuk tokoh karena getol dalam memperjuangkan budaya Pakpak. Ketua Pemuda Pancasila Dairi Selamat Ujung menyebutkan Pakpak kehilangan salah satu putera terbaiknya karena sudah sulit mencari tokoh serupa. Almarhum sosok pemimpin yang tegas, bersahabat dan berjiawa nasionalis . Almarhum merupakan inspirasi bagi banyak orang khsusunya suku Pakpak.

      “ Kita kehilangan sosok tegas, punya kapasitas, tegas dan satu yang saya kagumi  dari almarhum dia sosok berani untuk sebuah kebenaran” sebut Selamat Ujung sambil menitis air mata. Hal senada juga disampaikan Ruslan Berutu sekretaris LKP Dairi yang menyebutkan meski kebersamaan mereka masih sementara namun sangat dirasakan bagaimana  vigur seorang syahidan bintang yang mapan dalam manajemen. Pintar  sebagai pimpinan dan sosok tegas . “ Dia pekerja keras  dan tidak mau suatu pekerjaan nanggung . Saya mengaguminya dan saya sangat kehilangannya. Tidak mudah mencari orang Pakpak yang punya integritas seperti ini dan Dairi sangat kehilangan vigur istimewa ini “ sebutnya.
      Passiona Sihombing menyebutkan sebagai sahabat seorang syahidan Bintang adalah vigur yang kuat, tegas meski berselera humor tinggi. “ dia manusia pekerja dan lihat saja administrasi  LKP sekarang rapi dan memang mapan dalam memimpin. Kita kehilangan sosok tegas dan jujur ini dan secara pribadi saya harus katakan sangat-sangat kehilangan sahabat, Sangat-sangat kehilangan teman dan sangat-sangat kehilangan seorang guru dalam kejujuran “ sebutnya.
      Passiona menambahkan sosok Syahidan Bintang  berjiawa nasionalis dan tidak pernah membedakan suku maupun agama. Bulan puasa silam dia kadang mau melihat kami di kedai ini. Kami malah segan karena beliau pusa. Dan dia katakan silahkan saja. Ini yang saya sebut istimewa dari seorang Syahidan, Tambahnya.
      Ketua MUI Dairi Drs Naik Angkat bahkan tidak dapat memberikan sedikitpun komentar. Namun air matanya terus menetes sepertinya sesak tidak dapat berkata apa-apa atas kepergian sahabat akrabnya itu. Ketua MUI Dairi ini hanya terduduk dengan mata berkaca-kaca melihat kepergian jenazah sang sahabat diantar ke peristirahatannya yang terkahir. Naik Angkat yang merupakan ketua kenaziran mesjid Agung Sidikalang ini merupakan sahabat kental almarhum dalam diskusi kemajuan Dairi khususnya Pakpak.
      Mesjid Agung Sidikalang merupakan langganan alkmarhum untuk shalat zuhur dan ashar. Selama bulan puasa almarhum paling suka melaksanakan fardu sholat di mesjid ini dan berbincang kepada siapa saja usai sholat.
      Pimpinan Dairi Pers Hendrik Situmeang menyebutkan malam sekitar pukul 20.00 wib  masih diantarkan almarhum ke kediamannya di batang beruh.  Hendrik menumpang mobil dinas KPUD Dairi karena kebetulan jalan satu arah. Selama d atas mobil almarhum ditanyakan soal pilkada Dairi apakah ditunda atau tidak. Da almarhum mengatakan tidak ada pengaruhnya untuk Dairi dan pilkada Dairi tetap lanjut. Almarhum sempat bercanda karena supir dan Hendrik meminta ikut ke jakarta soal konsultasi penundaan dan almarhum mengatakan kalau kelian juga minta ikut bagaimana pula staf saya?
      Namun ternyata itu perjumpaan terakhir kami dan bagi saya seorang syahidan adalah seorang yang jujur, tulus dan tegas. Beliau sosok pemimpin yang cerdas  dan menwakili kalangan muda untuk perubahan Dairi yang lebih baik. Kita bisa kehilangannya namun semangatnya harus tetap terpelihara . Suri tauladan yang telah ditunjukkannya harus dilanjutkan agar almarhum merasakan Damai di sisi Tuhannya “ ujar Tumeang ( R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar