Pdt,
Tobing Enggan Angkat Telepon
Sidikalang- Dairi Pers
wakil ketua DPRD Dairi Benpa H Nababan menyebutkan polres Dairi secara otomatis
bisa langsung mengusut dana bansos yang digunakan pemuka agama kunjungan
ke
Yerussalem . “ Sangat jelas karena bendahara BMAG saja tidak mengetahui
pencairan dana dari pemkab Dairi namun langsung diurus oknum-oknum tertentu di
BMAG. Bendahara BMAG tidak mengetahui pencairan dana bisa menjadi jalan masuk
polisi untuk melidik kasus ini , sebut Benpa kepada Dairi Pers Kamis (7/6).
Disebutkan sebagai
wakil rakyat prihatin mendengarkan komplain umat katholik yang merasa
dianaktirikan dalam program pemberangkatan para pemuka agama ke yerussalem. Bagaimana pun juga umat
Kahtolik itu adalah bagian dari Dairi yang patut dan wajar mengikuti perjalanan
ke yerussalem . “ Beberapa kali kita baca di media kalau umat katolik merasa
disepelekan dan itu sangat tidak baik dalam kerukunan dalam wadah BMAG.
Harusnya BMAG berlakulah jujur dengan
mengakui kesalahan setidakanya memberikan klarifikasi agar masalah ini tidak
berkepanjangan “ sebutnya.
Untuk itu kami sebagai
DPRD Dairi menyampaikan minta maaf kepada umat Katholik di Dairi sekalipun
harusnya itu dilakukan BMAG. Namun hingga kini BMAG tidak merasa bersalah hingga tidak mau mengklarifikasi tindakannya
melupakan umat Katholik tidaklah menjadi salah jika dewan sebagai wakil rakyat
menyampaikan permohonan maaf. “ Hal-hal
seperti inilah akhirnya bisa memicu keretakan. Namun sayang sekali BMAG
tidak ada reaksi, kita sangat menyesalkan itu “ ujar Benpa.
Enggan
Meski masalah ancaman
perpecahan akibat lawatan sejumlah tokoh agama Dairi ke Yerussalem telah
beberapa kali disampaikan umat katholik namun menurut ketua pemuda Katholik Resoalon Lumbangaol
BMAG sama sekali tidak mau klarifikasi atau menyampaikan permohonan maaf. Oleh
karena itu Katholik dalam waktu tidak terlalu lama lagi akan menarik keikutserataannya dari BMAG. “ Untuk apa ikut dalam wadah itu kalau
tetap saja katholik di sepelekan.,sebutnya.
Salah seorang anggota
BMAG Dairi Pdt Tobing yang disebut-sebut berperan memilih pihak yang berangkat
ke yerussalem yang coba dihubungi Dairi Pers via HP rabu (7/6) enggan
mengangkat teleponnya. Hingga kini komplain umat Katholik ini tidak juga
direspon BMAG. Hingga kini pihak BMAG tidak satupun berani memberikan
keterangan berkaitan dengan alsaan mengapa tidak mengikutsertakan umat terbesar
nomor dua itu ke Yerussalem.
Data lain menyebutkan
kalau BMAGH sekarang dipimpin seoarang pendeta bermarga Sihotang .Namun dalam
dalam prakteknya ketua BMAG ini jarang diberikan kekuasaaan dalam memutuskan
jalannya wadah BMAG. Justru yang mendominasi seorang pendeta yang merasa denkat
dengan Bupati Dairi. Celakanya ketua BMAG juga tunduk saja dengan oknum pendeta
yang menyetir wadah ini.
“ Sepertinya sudah tidak ada lagi harapan untuk saling
menghargai maka masukan dari kita pemuda katolik tegas meminta pastor untuk
mundur dari wadah BMAG” sebut Resoalon. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar