* Pendemo Gunakan Topeng Kera
· Sekdakab Julius Gurning Terdiam
· Bupati Dairi Dituding
Pengecut. Pembohoing dan Otoriter
Sidikalang-Dairi Pers :
Ratusan massa Forum Rakyat Dairi Anti Pembodohan akhirnya menggelar demo ke
DPRDDairi dan Kantor Bupati Dairi mengkritisi jalannya pemerintahan di Dairi
yang sudah tidak pro rakyat.
Ratusan massa yang didominasi Pemuda itu menjadi
perhatian banyak warga Dairi ka-rena merupakan demo pertama yang berani
terbuka mengkritisi bupati Dairi Johnny Sitohang. Namun
sayang bupati Dairi Johnny Sitohang menunjukkan watak aslinya tidak berani
bertemu massa. Diketahui kalau Bupati Dairi kabur meninggalkan Dairi dengan
alasan berangkata ke medan.
Forum Rakyat Dairi Anti
Pembodohan yang terdiri dari elemen Masyarakat Pancasilan Indonesia, Pemuda
Pancasila,. Ikatan Pemuda Karya, Partai Hanura, Partai Gerindara, Partai PDI-P,
PNBK dan PKPB. Disamping turut
bergabung massa dari LSM Petrasa, Sada Ahmo, Gerakan Reformasi Dairi. GMKI. Wartawan dan LSM
memadati jalan utama kota Sidikalang. Partai Nasdem dan PPRN yang sejak awal
mengatakan ikut bergabung hingga aksi dilakukan akhirnya tidak terlihat.
Sedang beberapa pendemo
menggunakan topeng kera sebagai simbol kejorokan dan penakut.
Longmarch pendemo
dimulai dari depan gedung nasional Sidikalang.memadati jalan uatama yang
sebelumnya dilakukan dengan aksi penempelan stiker kritisi pemerintah kepada
mobil-mobil yang melintas. Isi stiker mengingatkan pemkab Dairi agar anggaran
APBD lebih pro kepada Rakyat. Himbauan
lain KPK diharapkan turun ke Dairi.
Dalam demo yang berada
di depan kantor DPRDDairi diterima wakil ketua DPRD Dairi Benpa H Nababan,
Saut Ujung, Togar Simorangkir serta beberapa anggota DPRD Lainnya.
Ronald Silalahi dalam
orasi menyebutkan DPRD Dairi harus bertindak tegas terhadap pemkab Dairi atas
penggunaan anggaran yang berpihak kepada Rakyat. Pemberangkatan Tokoh Agama ke
Luar negeri yang dibiayai APBD dinilai tidak tertib azas anggaran. Pemanjaan
pemkab atas keberangkatan itu sangat tidak
wajar dinilai dari azas kepatutan karena masih banyak sarana public dan jalan
rusak di desa.
Bukan itu saja
keberangkatan kepala desa ke Yoggya dengan menggunakan uang rakyat dengan
dalih peningkatan kapasitas kepala desa harusnya transparan. Dua sumber dana
untuk kegiatan itu yang hampir bernilai Rp. 2 Miliar menjadi aneh dan
terindikasi korupsi. Untuk keberangkatan itu pemkab Dairi membuat anggaran
pada pos Badan pemberdayaan masyarakat Rp. 1,2 miliar sementara kepala desa
juga harus dipungut biaya Rp. 8.300.000 per desa.
Wakil ketua DPRDDairi
Benpa Nababan menjelaskan kalau pihak DPRD
sangat merespon tuntutan masyarakat itu dan DPRD Dairi berjanji akan
mengupayakan melakukan hak-hak dewan untuk kasus keberangkatan tersebut. Namun
ditegaskan berkaitan dengan biaya keberangkatan para tokoh agama ke Yerussalem
dan Mekah tidak pernah dibahas mereka di dewan. “ Yang ditandatangai DPRD
Dairi adalah APBD 2012 sedang perihal bansos dimana anggaran untuk
keberangkatan tokoh agama itu ditampung adalah berdasar peraturan Bupati.
Sementara itu dalam
demo yang berlangsung di depan kantor Bupati penjagaan ketat oleh aparat polres
Dairi dan Satpol PP. Setelah orasi yang dilakukan secara Bergantian oleh
Fitrianto Berampu, Simbolon dan Ronal Silalahi disebutkan kalau bupati Dairi
sesungguhnya pengecut, pembohong dan otoriter.
APBD Dairi sesungguhnya
digunakan untuk kepentingan sekelompok orang. Program kunker hanya sekadar
tangan diatas yang tidak membawa perubahan kepada Rakyat. Janji bupati merubah
Dairi dalam dua tahun adalah janji semata tanpa bukti. Jalan-jalan rusak dan
sarana umum terbengkalai. APBD Dairi habis untuk program pencitraan diri.
Forum ini juga menduga telah terjadi konspirasi BPKP Sumut dengan pemkab
sehingga banyak anggaran yang tidak jelas namun hasil pemeriksaan tidak dite-mukan.
Dalam acara demo itu
seyoginya Bupati Dairi hadir namun diketahui kabur meninggalkan Sidikalang.
Sekda Dairi Julius Gurning, BA yang mencoba menghadapi massa langsung terdiam
saat ditanyakan Passiona Sihombing kordinator aksi apakah bisa mengambil keputusan?
Julius hanya menjawab akan disampaikan kepada Bupati. Langsung Passiona
menye-butkan kalau tidak bisa mengambil keputusan diam saja.
Akhirnya sekda Dairi
Julius Gurning dan kapolres Dairi AKBP Enggar Preanom berada di depan massa . Namun sekda Dairi
tidak diberikan lagi untuk berbicara karena dituding hanya boneka Bupati.
Passiona Sihombing
berkali-kali menyebut Bupati Dairi pembohong dan pengecut tidak berani
menjumpai warganya. Forum telah melayangkan surat, tegoran lewat media massa,
mengajak dialog di radio namun Bupati tidak berani. Hingga acara puncak demo.
Tuntutan Forum akhirnya tidak diberikan kepada sekda namun langsung kepada
Kapolres Dairi. Polres lebih diyakini dapat menyelesaikan masalah korupsi di
Dairi. Passiona dalam orasinya juga menyebutkan polres adalah rakyat dan
keadaan Dairi semakin hari semakin tidak terkendali dengan korupsi. Forum akan
membantu polres menyediakan data korupsi Bupati dan diharapkan polres bertindak
tegas sekalipun pelakunya seorang bupati.
Dalam demo
ini tidak ada aksi anarkis meski semua demo di dominasi pemuda dan ormas. Forum
berjanji akan kembali lagi dengan kekuatan besar jika bupati masih membandel
soal anggaran yang tidak pro rakyat. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar