Sidikalang-Dairi Pers :
Praktisi Airi minum Dairi Ir. Rafael Ginting, M.TL menyebutkan tiga tahun ke
depan air minum untuk kota Sidikalang bakal kering . Hal itu dimungkinkan
rusaknya hutan di hulu yang menjadi sumber air minum untuk Dairi. “ Kita
khawatir akan perambahan hutan
yang terjadi di hutan register khususnya
Sicike-cike dan Parbuluan. Pencurian kayu hutan sepertinya terus berlangsung
dan ini tidak baik bagi suplai air minum kita.
Demikian Ir Rafael Ginting,
M.Tl saat diwanwancarai Dairi Pers pekan silam di Sidikalang. . Disebutkan
selama rakyat masih bisa membuat kopi. Air panas diseduhkan dan gampang maka
masyarakat tidak sadar betapa pentingnya arti air. Namun nanti setelah tidak
bisa lagi minum kopi baru sadar betapa
pentingnya air. Ini saya lihat yang tidak disadari masyarakat dengan sesuka
hati merusak hutan yang menjadi sumber air.
Orang yang pernah
berkiprah di PDAM Tirta Nciho Sidikalang ini menyebutkan sumber mata air yang
kini mengaliri air ke kota Sidikalang dan beberapa daerah pinggiran kota
Sidikalang bersumber dari lae cimberah kawasan si cike-cike. “ Saya melihat
hutan di daerah itu makin hari makin hancur. Jadi yakinlah jika ini tidak
dperdulikan 3 tahun ke depan maka pasokan air ke kota Sidikalang pasti kering.
Saat tu terjadi baru sadar…tetapi semua
sudah terlambat” tegasnya.
Disebutkan boleh jadi
masyarakat akan berpindah menggunakan air bawah tanah namun disebutkan kadar
air dan mineralnya cukup tinggi yang bisa berakibat berbagai macam penyakit
seperti sakit pinggang dan gangguan kesehatan lainnya. Kwalitas air bawah tanah
jauh berbeda dengan air yang memang dari mata air” ujarnya.
“ Kita di PDAM tugasnya
mengalirkan air ke masyarakat. Namun untuk menjaga hutan itu tanggung jawab
dinas dan aparat terkait. Jika tidak ada proteksi penyelamatan hutan maka
siap-siaplah Dairi kering. Kawasan Si cike-cike itu sumber air bagi Dairi dan
Pakpak Bharat. Hutan diatasnya sebagai penyanggah kepastian akan debit air.
Namun pembiaran hutan didaerah itu di rudak akan berakibat fatal bagi dua
kabupaten. Bukan hanya air minum namun dipastikan pengairan bagi pertanian
rakyat juga bakal bermasalah” sebutnya
Sementara itu data yang
dikumpulkan Dairi pers dari lapangan aktifitas pencurian kayu dan pemanfaatan
hutan register semakin sering terjadi. Kondisi ini terus berlangsung tanpa ada
proteksi dinas kehutanan Dairi.
Sebelumnya kadis
Kehutanan Dairi Ir, Agus Bukka menyebutkan pemkab Dairi tidak menampung dana
pengamanan hutan sehingga mereka tidak mempunyai anggaran untuk pengamanan
hutan. Kendati demikian pihaknya berupaya tetap menjaga hutan meski hasilnya
tidak maksimal” (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar