Rabu, 13 Juni 2012

3 Tahun Ke depan Air di Kota Sidikalang Kering


      Sidikalang-Dairi Pers : Praktisi Airi minum Dairi Ir. Rafael Ginting, M.TL menyebutkan tiga tahun ke depan air minum untuk kota Sidikalang bakal kering . Hal itu dimungkinkan rusaknya hutan di hulu yang menjadi sumber air minum untuk Dairi. “ Kita khawatir akan perambahan hutan
yang terjadi di hutan register khususnya Sicike-cike dan Parbuluan. Pencurian kayu hutan sepertinya terus berlangsung dan ini tidak baik bagi suplai air minum kita.
      Demikian Ir Rafael Ginting, M.Tl saat diwanwancarai Dairi Pers pekan silam di Sidikalang. . Disebutkan selama rakyat masih bisa membuat kopi. Air panas diseduhkan dan gampang maka masyarakat tidak sadar betapa pentingnya arti air. Namun nanti setelah tidak bisa lagi minum kopi baru sadar  betapa pentingnya air. Ini saya lihat yang tidak disadari masyarakat dengan sesuka hati merusak hutan yang menjadi sumber air.
      Orang yang pernah berkiprah di PDAM Tirta Nciho Sidikalang ini menyebutkan sumber mata air yang kini mengaliri air ke kota Sidikalang dan beberapa daerah pinggiran kota Sidikalang bersumber dari lae cimberah kawasan si cike-cike. “ Saya melihat hutan di daerah itu makin hari makin hancur. Jadi yakinlah jika ini tidak dperdulikan 3 tahun ke depan maka pasokan air ke kota Sidikalang pasti kering. Saat tu terjadi baru sadar…tetapi semua  sudah terlambat” tegasnya.

      Disebutkan boleh jadi masyarakat akan berpindah menggunakan air bawah tanah namun disebutkan kadar air dan mineralnya cukup tinggi yang bisa berakibat berbagai macam penyakit seperti sakit pinggang dan gangguan kesehatan lainnya. Kwalitas air bawah tanah jauh berbeda dengan air yang memang dari mata air” ujarnya.
      “ Kita di PDAM tugasnya mengalirkan air ke masyarakat. Namun untuk menjaga hutan itu tanggung jawab dinas dan aparat terkait. Jika tidak ada proteksi penyelamatan hutan maka siap-siaplah Dairi kering. Kawasan Si cike-cike itu sumber air bagi Dairi dan Pakpak Bharat. Hutan diatasnya sebagai penyanggah kepastian akan debit air. Namun pembiaran hutan didaerah itu di rudak akan berakibat fatal bagi dua kabupaten. Bukan hanya air minum namun dipastikan pengairan bagi pertanian rakyat juga bakal bermasalah” sebutnya
      Sementara itu data yang dikumpulkan Dairi pers dari lapangan aktifitas pencurian kayu dan pemanfaatan hutan register semakin sering terjadi. Kondisi ini terus berlangsung tanpa ada proteksi dinas kehutanan Dairi.
      Sebelumnya kadis Kehutanan Dairi Ir, Agus Bukka menyebutkan pemkab Dairi tidak menampung dana pengamanan hutan sehingga mereka tidak mempunyai anggaran untuk pengamanan hutan. Kendati demikian pihaknya berupaya tetap menjaga hutan meski hasilnya tidak maksimal” (R.07)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar