* Sebelumnya
Pemuka Agama Keluar Negeri Gunakan APBD
Sidikalang-Dairi pers :
Ditengah kemiskinan yang mendera Dairi, dan mayoritas fasilitas umum
jalan kecamatan di Dairi rusak justru pemkab Dairi melakukan kegiatan yang sangat menyakiti hati rakyat. Setelah memberangkatakan 24 pendeta ke Yerussalem dan 15 umat muslim ke Mekah menggunakan uang rakyat. Kini pemkab Dairi siap memberangkatkan 161 kepala desa di Dairi “jalan-jalan” ke Yogya. Rencana gila-gilaan itu di protes sejumlah kelompok masyarakat di Dairi . Disebutkan elemen masyarakat Dairi yang terdiri dari Partai, OKP, Ormas , LSM, Pers dan perkumpulan lainnya siap melakukan demo besar-besaran . Hal itu disebut sebagai reaksi penolakan keberangkatan para kepala desa yang menggunakan uang rakyat . Bukan itu saja jika demo di Dairi tidak ditanggapi maka disebutkan elemen ini juga akan mengepung bandara Polonia Medan saat keberangkatan para kepala desa yang dianggap telah melukai kepentingan rakyat tersebut.
jalan kecamatan di Dairi rusak justru pemkab Dairi melakukan kegiatan yang sangat menyakiti hati rakyat. Setelah memberangkatakan 24 pendeta ke Yerussalem dan 15 umat muslim ke Mekah menggunakan uang rakyat. Kini pemkab Dairi siap memberangkatkan 161 kepala desa di Dairi “jalan-jalan” ke Yogya. Rencana gila-gilaan itu di protes sejumlah kelompok masyarakat di Dairi . Disebutkan elemen masyarakat Dairi yang terdiri dari Partai, OKP, Ormas , LSM, Pers dan perkumpulan lainnya siap melakukan demo besar-besaran . Hal itu disebut sebagai reaksi penolakan keberangkatan para kepala desa yang menggunakan uang rakyat . Bukan itu saja jika demo di Dairi tidak ditanggapi maka disebutkan elemen ini juga akan mengepung bandara Polonia Medan saat keberangkatan para kepala desa yang dianggap telah melukai kepentingan rakyat tersebut.
Kordinator LSM dan
wartawan Dairi Drs.Passiona Sihombing ,MBA kepada Dairi pers Rabu (16/5)
menyebutkan awalnya protes keberangkatan ini dilakukan wartawan dan LSM di
Dairi namun setahu bagaimana banyak elemen masyarakat seperti petani, OKP,
ormas ,Mahasiswa dan beberapa partai menyatakan ikut bergabung dalam gerakan
menolak keberangkatan itu.
“ Kita memang sedikit
kewalahan akan banyaknya permintaan elemen masyarakat untuk ikut bergabung
dengan gerakan ini namun karena memang ini untuk kepentingan Dairi dan kesamaan
visi penyelamatan uang rakyat maka bagiamanapun juga kita akan siap
menyampaikan aspirasi penolakan ini.” Sebutnya kepada Dairi pers.
Data yang diperoleh
Dairi Pers pemkab Dairi telah merencanakan memberangkatkan seluruh kepala desa
yang ada di Dairi ke Yogyakarta dengan menggunakan uang rakyat sebesar Rp. 800
juta. Kepala Pemdes Dairi Drs. Pasder Berutu kepada wartawan mengakui telah
menampung dana uang perjalanan kepala desa itu sebesar Rp. 800 juta di
anggarannya.
Sementara itu informasi
lain menyebutkan kalau setiap kepala desa telah dimintai Rp. 5.040.000 rupiah
untuk kegiatan “plisiran “ke yogya tersebut.
Kondisi ini membuat perjalanan para kepala desa ini semakin aneh karena
kepala desa mengambil dana jalan- jalan tersebut dari ADD. Sementara di Pemdes
justru mengalokasikan biaya untuk itu Rp. 800 juta. Kepala desa yang
menggunakan dana ADD untuk jalan-jalan tersebut juga menjadi sorotan para BPD
desa yang tidak setuju dana ADD digunakan untuk kegiatan ke yogya.
Bukan itu gelombang
protes yang dilakukan elemen masyarakat Dairi atas perjalanan itu karena
dianggap pemerintah Dairi sudah berlebihan dan tidak mempunyai nurani lagi
mengutamakan jalan-jalan para kepala desa dari pada pembenahan kepentingan umum
sepeti jalan kecamatan yang mayoritas rusak parah serta kemiskinan rakyat Dairi
yang terus berlangsung.
Rencana keberangkatan
para kepala desa ini juga diendus
sebagai kegiatan aneh yang bertendesi politik dimana kuat dugaan kalau
para kepala desa sengaja dimanjakan
dengan plisiran menggunakan uang rakyat untuk memuluskan bupati incumbent dalam
pencalonannya mendatang. Sayangnya program ini terendus elemen masyarakat Dairi
hingga melakukan protes.
Sementara itu Sekjen
Masyarakat Pancasila Dairi Bobby Manik yang dikonfrimasi Dairi pers berkaitan
dengan keikutsertaan wadah itu dalam demo mendatang diakui sebagai gerakan
moral dan didasarkan kegiatan para kepala desa itu ke Yogya sebagai kegiatan
hura-hura. “ Kita akan ambil bagian dan menurunkan anggota bergabung dalam aksi
tersebut” Sebutnya.
Ketua LKP Dairi RUE
Capah menyebutkan juga kan turun ke jalan berorasi dalam menolak kegiatan itu.
Hal senada juga disampaikan ketua LSM LPGRP Dairi-Pakpak Bharat Sofyan Capah
yang menyebutkan akan ergabung dalam demo.
Hal senada juga
diungkapkan beberapa fungsionaris partai yakni dari PPRN Dahlan Sianturi serta
Pisser Simamora dari PKPB. Diakatakan demo semacam itu adalah dukungan moral
sehingga dapat membuka mata semua masyrakat Dairi baik legislatif maupun
pemerintah Dairi. “ Kita memang dewan secara golbal dapat bisa dipersalahkan akibat begitu mudahnya
menandatangani anggaran yang disodorkan pemerintah namun gerakan protes rakyata
ini juga harus kita hormati sebagai manifes demokrasi. Kalu memang dewan salah
semoaga ini menjadi pelajaran dan jika memamgn pemerintah yang salah menjadi
pelajaran kedepan” sebutnya singkat.
Sementara itu data yang
diperoleh Dairi Pers menyebutkan diperkirakan sedikitnya 500-an elemen
masyarakat Dairi akan turun ke jalan jelang keberangkatan para kepala desa ini.
Bahkan jika keberangkatan itu masih terus dilanjutkan hingga ke Medan juga
telah dipersiapkan sejumlah elemen LSM dan mahasiswa untuk menghadang perjalanan yang dianggap hanya
menghianati rakyat tersebut.
Aparat
Sementara itu sejumlah aparat keamanan mulai mencari infromasi
akan kebenaran renacana demo besar-besaran tersebut. Pengakuan beberapa LSM
kepada Dairi Pers telah didatangi para aparat mempertanyakan rencana tersebut.
Dairi Pers yang mempertanyakan kapan aksi itu akan dilakukan disebutkan belum
pasti namun berharap saat aksi dilakukan Bupati Dairi Johnny Sitohang tengah
berada di Sidikalang. Menurut mereka Harapan itu sangat berdasar karena selama
ini sering terjadi jika demo digelar Bupati tidak berada di Sidikalang. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar