meningkat menjadi Rp. 150 juta. Biaya ini mengalami kenaikan dari Rp. 110 juta tahun silam. Panitia Paskah Dairi juga membantah ada proposal yang beredar untuk kegiatan tersebut.
Perayaan paskah okumene Dairi
yang dilakukan didepan kediaman Bupati
Dairi jumat (20/4) berlangsung meriah dihadiri umat yang ikut melaksanakan
paskah. Siswa SMPN 1 Sidikalang dipercayakan membawa teater keagamaan yang
menceritakan perjalanan Yesus Kristus.
Namun kegiatan suci itu
menjadi sedikit ternoda atas berkembangnya informasi kalau ada oknum panitia
paskah okumene melakukan kegiatan “ repas” sejumlah SKPD dan pengusaha untuk
kegiatan tersebut. Informasi yang berkembang kalau ada oknum di Panitia
bergerak diluar sistim mengumpulkan dana sejumlah Rp. 2 juta sedang dari
pengusaha diminta hingga puluhan juta.
Ketua Panitia Paskah okumene
Dairi Julius Gurning BA yang
dikonfirmasi Dairi Pers via SMS selasa
(20/4) mempertanyakan seputar informasi tersebut enggan menjawab meski SMS
minta penjelasan tersebut terkirim. Julius memilih tidak menggunakan hak
jawabnya.
Sedang sekretaris Panitia Pdt
Tobing yang dikonfrimasi via ponsel
selasa menjawab dengan tegas kalau tidak
ada pungutan. “ dari APBD itu sudah ada, jadi tidak benar ada proposal diluar
itu? Sebut Tobing dengan lembut.
Sementara itu kabag kesra
setda Dairi Marisi Sianturi yang dikonfirmasi Dairi Pers menyebutkan APBD Dairi
menampung Rp. 150 juta untuk kegiatan tersebut. Pihaknya terkejut akan
informasi adanya kutipan. “ saya sudah tanyakan beberapa SKPD dan tidak ada
yang mengaku soal kutipan tersebut. Tapi dari pengusaha saya tidak tahu. Kita
sesalkan kalau ada oknum yang berkerja diluar sistim . Kita sangat-sangat tidak
teloren jika ada oknum bekerja diluar sistim karena ini masalah keagamaan. Jadi
jika benar itu terjadi adalah krisis moral yang akut” sebutnya tegas.
Marisi menjelaskan sebelum
acara dalam rapat panitia ketua Panitia Julius Gurning dengan tegas memberikan
tamsilan” jangan berharap ganti sepatu dari acara tersebut”. Sekda sangat tegas
perihal acara itu . Ungkapan itu sebagai langkah wanti-wanti kepada siapapun
dikepanitiaan agar tidak melakukan kegiatan diluar sistim. APBD telah menampung
untuk itu. tegasnya.
Marisi juga menyebutkan
harusnya pihak yang didatangi oknum membawa proposal untuk acara itu faham
kalau kegiatan itu dari APBD. “ kan bisa ditanya, kita transparan dengan
demikian bisa menekan mentalitas oknum-oknum yang mencari kesempatan. Namun ini
jika benar ada terjadi . Hingga kini belum ada SKPD mengaku” ujar Marisi.
(R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar