Jumat, 04 Mei 2012

Uang Bangku di SDNHutausang Rp.120.000

   Ht.Usang-Dairi Pers :  Agaknya tudingan pengelolaan pendidikan di Dairi terus menurun semakin terbukti.
Siswa SDN 030345 Huta usang, Tigabaru, Dairi dibebankan membayar uang bangku sebesar Rp. 120.000 per siswa. Kebijakan itu dibebankan kepada siswa baru yang masuk sekolah tersebut. Cerita pemkab Dairi pendidikan merupakan salah satu pilar ternyata hanya cerita manis di pidato  saja. Entah bagaimana nekat  saja sekolah yang berstatus negeri ini membuat aturan yang memberatkan.
      Data yang diperoleh Dairi Pers dari orang tua siswa menyebutkan kalau sekolah ini setiap siswa kelas 1 dibebankan membayar uang bangku Rp. 120.000 per orang. Beban tersebut dapat dibayarkan secara cicilan selama setahun. Pemberlakuan uang bangku ini untuk siswa kelas satu  SD tersebut kini sudah tertagih hampir 80 %. Orang tua membayar uang bangku secara cicilan per bulan. Siswa kelas 1 di sekolah ini sebanyak 40 siswa.
      Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada kepala SD 030345 hutausang  J. Br Situmorang selasa (24/4) menjawab ringan kalau hal itu adalah keputusan komite sekolah. Pihaknya menyebut tidak tahu menahu akan hal itu karena itu adalah urusan komite sekolah.
      Ketua komite sekolah SD tersebut yang coba dikonfrimasi Dairi Pers usai berkunjung ke sekolah itu tidak berhasil. Ketua Komite tidak berada di tempat.
      Sementara itu terjadi pemahaman miring disejumlah oknum kepala sekolah di Dairi sepertinya jika  komite sekolah telah melakukan rapat dan sepakat menjadi payung hukum yang kuat tas sebuah kebijakan di sekolah . Meski keputusan komite menjadi keluhan berat orang tua siswa seakan-akan apa yang diputuskan komite sekolah menjadi benar. Padahal sesuai dengan undang-undang penyelenggaraan pendidikan dasar peran komite sekolah sesungguhnya bukan hanya mengekploitasi dana dari orang tua siswa saja untuk menyempurnakan fasilitas pendidikan di sekolah.  Namun harus mampu mencari alternatif lain.
      Sejatinya komite harus melihat kondisi ekonomi orang tua siswa. Bukan memaksakan beban berat pada orang tua siswa. Komite sekolah juga harus mampu menggali sumber dana dari luar sekolah semacam perantau yang berhasil. Melihat sumber dana dari luar agar masuk kesekolah dan bukan semata-mata rapat, putuskan kutip dari  orang tua lantas sekolah  hanya tahu  melakukan pungutan saja.
      Peran komite sekolah yang hanya sebatas membebani orang tua pada akhirnya hanya akan melahirkan ketidak percayaan rakyat terhadap pemerintah Dairi dimana bupati Dairi selalu berapi-api dalam pidatonya menyebut pendidikan prioritas. Kenyataan lapangan orang tua terus dibebani dengan pungutan . (Obama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar