Rabu, 21 Oktober 2015

2 Wanita Dari Pakpak Bharat Tewas Tenggelam di Silalahi

       Silalahi - Dairi Pers : Dua wanita asal Tanjung Rahu, Kec. Kerajaan, Pakpak Bharat tewas tenggelam di pantai Silalahi minggu (11/10). Dua wanita korban tenggelam ini Erna  Siregar (19) dan Corah Novita Yanti Sinulingga (21) belum berkeluarga dan kerja di salah satu perusahaan perkebunan PT.  W. Saat ditemukan keduanya menggunakan celana jeans dan kaos.
      Data yang dihimpun Dairi Pers dari TKP menyebutkan kedua korban bersama puluhan warga dari desa yang sama bermaksud wisata ke pantai Silalahi pada minnggu (11/10). Menjelang siang mereka menghabiskan waktu berenang bersama yang lain di pantai silalahi persisnya pantai desa silalahi II, menuju arah kompleks  PLTA.
     Korban bersama yang lain menggunakan ban dalam mobil untuk mengapung. Namun setahu bagaimana pegangan korban lepas hingga keduanya tenggelam. Diduga kuat korban tidak tahu berenang disamping baju yang digunakan korban berat yang menarik korban ke dasar danau.
     Sekretaris Camat Silalahi Sabungan Nahampun yang dikonfrimasi Dairi Pers via HP menjelaskan upaya pencarian dilakukan pihak pos polisi Silahi sabungan, beberapa staf kantor camat serta masyarakat. “ Kalau yang berhasil menemukan adalah warga silalahi yang sudah terbiasa dengan penyelaman di daerah itu dan kedua korban berhasil di evakuasi sekitar pukul 14.00 Wib hanya beberapa jam setelah kejadian” ujar Nahampun.
    Sementara itu data dari Kapolpos Silahi Sabungan Joko menyebutkan kalau kedua korban ditemukan tidak jauh dari lokasi tenggelam dan korban berhasil evakuasi. Kedua korban saat ditemukan menggunakan baju dan celana jeans. Namun korban tidak diotopsi atas perminatan keluarga. Kedua korban diberangkatkan ke Pakpak Bharat menggunakan ambulance sorenya.
Standart Keamanan
    Sementara itu tewasnya dua wanita warga Pakpak Bharat ini menambah panjang jumlah korban tewas tenggelam di pantai Silalahi.  Meski menjadi tempat tujuan wisata di Dairi namun standart keamanan di Daerah ini belum ada. Hingga kini belum ada penjaga pantai sedang warga setempat yang menyewakan alat apung berupa ban dalam mobil juga belum dilengkapi standart operasional penyelamatan jika terjadi korban tenggelam.
   Sedang berkaitan dengan adanya korban tewas tenggelam di daerah ini biasanya selalu diiringi dengan sejumlah cerita rakyat konon di daerah ini tidak bisa mengeluarkan kalimat kalimat tidak sopan.  Bukan hanya korban yang baru terjadi namun sudah terbiasa setiap terjadi musibah tenggelam di daerah ini selalu dihubungkan dengan cerita sopan santun. Meski demikian satu yang pasti meski Silalahi telah menjadi obyek wisata hingga kini belum ada pihak yang mengelola keamanan pantai dan menjaga pewisata tidak berenang ke tengah danau. (P. Silalahi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar