Rabu, 14 Mei 2014

Ketua KPU Dairi Gagal, Aduan Dugaan Korupsi Dana Pilkada Bergulir di Kejatisu



     Sidikalang-Dairi Pers :  Hasil Test Timsel Ketua KPU Dairi Veryanto Sitohang dinyatakan tidak terpilih lagi menjadi komisioner KPU Dairi periode 2014-2019.  Padahal sebelumnya Veryanto Sitohang dalam satu media menyebutkan sudah siap menghadapi pengaduan
LSM Gransi Dairi  atas  dugaan korupsi hibah dana Pilkada Dairi sebesar Rp. 15,5 miliar tahun 2013. Kasus aduan itu tengah bergulir di kejatisu. Besar dugaan meski jabatan ketua KPU Dairi tidak dijabat Veryanto Sitohang lagi namun Kejatisu bakal memanggil mantan ketua KPUD Dairi tersebut.
     Serbagaimana diketahui Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Nasional Anti Korupsi Indonesia(LSM GARANSI) Kabupaten Dairi Jonner Simbolon mengadukan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dairi kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) secara tertulis pada tanggal 8 Maret 2014 dengan nomor surat :020/LSM-GARANSI-DAIRI/III/2014.
     Dan suratnya dalam rincian dana dengan nomor surat :018/LSM-GARANSI-DAIRI/III/2014.Tanggal 8 Maret 2014 yang ditujukan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,dimana permasalahannya tentang honor anggota PPK dan PPS Kabupaten Dairi sewaktu Pilkada bulan Oktober 2013 yang lalu,tidak dibayar Ketua KPU Dairi selama 2 bulan,yaitu bulan Nopember dan Desember 2013 .
     Padahal sesuai usulan dan kesanggupan pemkab Dairi telah mengalokasikan dana Rp. 15,5 miliar untuk dana pilkada Dairi 2013 dalam anggaran bantuan hibah. Namun dalam pelaksanaan pilkada diketahui honor anggota PPK dan PPS pilkada Dairi tidak dibayarkan selama dua bulan. Jumlahnya sekitar 500-an juta rupiah.
     Veryanto dalam satu konfirmasi media pada bulan maret 2013  menyebutkan “ siap dipanggil dan memberikan keterangan kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisau) “ bila ada panggilan  atas  pengaduan Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Nasional Anti Korupsi Indonesia(LSM GARANSI) itu,sepanjang ada panggilan kita akan hadiri, ujar  Verianto Sitohang di ruang kerjanya maret silam.
     Sementara Jonner Simbolon selaku ketua LSM Gransi Dairi yang mengadukan dugaan korupsi dana pilkada Dairi itu sekaitan dengan tidak dibayarkannya honor PPK dan PPS se Dairi selama dua bulan.
Ketika hal itu dikonfirmasi Dairi Pers ke Dippeka Dairi menyebutkan kalau dari Rp. 15,5 miliar alokasi dana pilkada Dairi yang ditampung hanya Rp. 9,8 Miliar yang digunakan. Pihak dippeka tidak mengatahui alasan mengapa KPU tidak menggunakan seluruh dana yang pernah diusulkan. Berkaitan dengan honor PPS dfan PPK yang tidak dibayarkan Dippeka tidak mencampuri urtusan intern instansi lain.
     Sekretaris Dippekade Dairi Harisson Rumapea sebelumnya mengakui kalau anggaran KPU Dairi hanya digunakan Rp. 9,8, Miliar dan anggran Rp. 15,5 miliar. Namun berkaitan tidak dibayarnya honor PPK dan PPS bukan menjadi domain urusan Dippeka “ Yang jelas sistim keuangan sesuai aturan pencairan dana dapat dilakukan setelah pertanggung jawaban penggunaan dana sebelumnya dilakukan instansi. Selama itu tidak dilakukan maka tidak ada pencairan dana” sebutnya.
     Ketua LSM Gransi Dari Jonner Simbolon yang dikonfrimasi Dairi  Pers Rabu (30/4) menyebutkan aduan berkaitan dengan dugaan korupsi itu telah resmi didaftarkan ke kejatisu. Proses hukum dan lidik hukum atas pengaduan itu sudah menjadi domain aparat hukum. “ pihaknya menyebut baik kesiapan ketua KPU Dairi Veryanto Sitohang jika dipanggil aparat hukum . “ Sesuatu yang menjadi pelajaran berharga tentu meski bukan menjabat lagi di KPU namun siap jika dipanggil kejatisu” sebutnya singkat.
     Sementara itu belum dibayarkannya honor PPS dan PPK Dairi selama dua bulan oleh KPU meski anggarannya tersedia diduga kuat karena lemahnya pertanggung jawaban administrasi penggunaan dana tahap sebelumnya. Ketidak mampuan komisioner KPU Dairi itu telah merugikan semua PPK dan PPS se Dairi hingga tidak menerima haknya honor dalam dua bulan. 
     Dugaan lain dengan tidak digunakannya dana yang telah disetujui sekitar 1/3 anggaran menjadi salah satu indikasi perencanaan anggaran untuk pilkada Dairi kurang matang. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar