Selasa, 22 Januari 2013

Mantan Sekda Humbahas Jadi Petani Jeruk


Sekali Panen Satu Fortuner
      Sidikalang-Dairi Pers : Mungkin terdengar sedikit aneh jika seorang mantan sekda menggeluti dunia pertanian. Namun demikian yang dilakukan mantan Sekda Humbahas Drs. Martuaman Silalahi
membaktikan diri sebagai petani jeruk di desa Sileu-leu kec. Sumbul Dairi. Tapi bukan seperti petani keumuman. Hasil dari kebun jeruk yang dikelola untuk sekali musim panen dapat membeli satu unit mobil mewah sekelas fortuner.
      Passiona Sihombing yang berjumpa dengan mantan biriokrat nomor satu humbang itu pekan silam diberikan pencerahan berkaitan dengan dunia pertanian di Dairi. Passiona  sebagai seorang calon Bupati diberikan berbagai hal berkaitan dengan harusnya seorang bupati Dairi memfokuskan program untuk pertanian. “ Siapa  bilang pertanian di Dairi tidak menjanjikan. Persoalannya tinggal keseriusan” sebutnya.

      Martuaman Silalahi memberikan berbagai pengalamannya selama menjadi sekda di Humbahas dan memberikan berbagai metode dan cara bagaimana semasa dirinya aktif di Humbahas dapat membawa kabupaten itu mencapai keberhasilan laporan pengelolaan keuangan terbaik. Namun satu hal yang dikatakannya ketulusan seorang bupati menjadi kunci keberhasilan menciptakan sebuah pemerintahan yang baik. “ Jika dari atas sudah baik maka sampai ke bawah pasti akan baik dan sebaliknya jika memang bermasalah maka yakinlah dibawah akan semakin parah” tegasnya.
      Berkaitan dengan kebun jeruk yang dikelolanya merupakan miliknya  dengan luas 5 hektar. Dengan usia sekitar 8 tahun maka kebun ini sekali panen dapat menghasilan 50 ton buah segar. Jika dikalian dengan harga keruk di pasaran maka untuk sekali panen dapat menghasilkan harga satu fortuner.
      Menjawab motivasinya hingga jatuh cinta pada pertanian Martuaman sambil tersenyum menyebutkan rumah dan anak-anaknya berada di jakarta. Namun karena subur dan segarnya udara di si leu-leu dirinya memilih menghabiskan sisa hidupnya di tempat yang membuatnya panjang umur. “ secara rutin saya kembali ke jakarta. Tetapi memang sejak berada di kebun ini saya tambah sehat, saya bisa olehraga pagi dengan mengelilingi kebun ini dan inilah anugerah paling berharga. Menjadi birokrat memang enak namun jauh lebih nyaman sebagai petani begini. Tidak direpotkan dengan berbagai kesibukan yang memaksa duduk seharian dibalik meja “ sebutnya sambil tersenyum.
      Pantauan Dairi Pers lahan pertanian yang dikelola mantan sekda humbahas ini juga ditanami berbagai jenis buah lainnya septeri terong belanda dan kayu uru disekitar kebun. Namun kayu uru yang ditanami kurang subur pertumbuhannya mungkin karena kondisi tanah daerah itu kurang pas untuk habitat URU. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar