Selasa, 18 Februari 2014

Caleg DPRD-SU PAN Nomor Urut 4, Ir. Ahmad Padang



“ Satu Satunya Anak Dairi  Caleg Muslim Untuk Propinsi”
      Sidikalang-Dairi Pers : Ditemui di desa Bintang, Sidikalang tokoh pemuda Pakpak yang dikenal luas dalam kiprahnya .  Ir. Ahmad Padang tampak mengenakan baju hitam.
Sangat tampak wajah  lelah dari guratan keningnya. “ Sampai jam 4 saya baru bisa tidur bersama tim “ sebutnya memulai pembicaraan.
      Dairi Pers yang langsung mencocor pertanyaan berat di awal wawancara berkaitan dengan  pandangan sebahagian orang kepada sosok Ahmad Padang sebagai  tokoh Pemuda Pakpak yang kritis bahkan bersifat Sukuiesme.  Tidak tampak sedikitpun emosi dan terpancing pertanyaan spontan itu . Pemuda kelahiran 1963 ini menguraikan perbedaan penilaian  dalam  hidup  adalah wajar. Menjadi seorang tokoh memang kerap berhadapan dengan berbagai isu.  “ Saya memang prinsip dan tegas soal nasib suku ini . Mungkin ada yang menilai berlebihan , juga ada yang menilai wajar . Persoalan prinsip soal protap memang kita tegas menolak kabupaten ini masuk . Dan hanya itu debut saya . yang lain saya tidak mau mencampuri .  Mungkin saya dipolitisasi hingga dimata warga diluar suku Pakpak saya dipersalahkan.  Mari berpikir secara nurani dan wajar  sungguh kerinduan mendalam bagi suku ini setara dengan suku yang lain.  Maka suatu kewajiban bagi semua suku ini untuk menyampaikan sikap.
      Sesungguhnya saya tidak berpikiran sukuisme meski suatu kepatutan dan kewajaran saya harus bertanggung jawab untuk kemajuan Suku ini. “ Bayangkan saja untuk pejabat eselon II di pemerintah propinsi saja tidak ada suku ini. Demikian di daerah saya merasakan masih kurang porsi baik untuk suku dan agama. Kita menghormati keberagaman dan sering diteriakkan  i hidup berdampingan. Ibu saya boru Saragi toba saudara dari ibu banyak Bergama Kristen. Jadi sesungguhnya cara pandang saya Nasional. Sedang jika sedikit ada kadar lebih memperhatikan suku ini saya pikir wajar. Dan saya yakin suku lain di Dairi dan pakpak Bharat juga akan keberatan jika suku ini setara” sebutnya.
      Ditambahkan , namun itulah resiko seorang public figure yang terjun ke dunia politik. Isu, pembusukan dan bahkan fitnah harus disikapi dengan lapang dada. Persaingan di dunia politik kadang akrab dengan isu miring untuk menjatuhkan. Namun itu harus diklarifikasi dan diluruskan, sebutnya.
      Ahmad Padang yang saat diwawancarai bersama puluhan anggota IKPPI tersebut menyebutkan tidak mudah untuk meraih kursi Anggota DPRD-Sumut. Semua lawan tangguh dan memang untuk mencapai sebuah mimpi harus kerja keras, Berkeringat dan santun dalam mencari simpati pemilih. “ Saya yakin rakyat juga sudah pintar dan cerdas dalam menentukan pilihan. Rakyat sudah melihat vigor mana yang sanggup membawa aspirasi mereka dan mengakar kepada rakyat.  track record caleg sudah menjadi alat pembanding bagi masyarakat dalam menjatuhkan pilihan.
      Sementara itu Dairi pers yang meminta komentarnya dari seluruh caleg DPRD-SU hanya nama Ahmad Padang beragama  muslim yang merupakan kelahiran Dairi. Dikatakan Ahmad Padang hal itu tidak pernah terpikirkannya . “ Memang faktor agama dan kenyakinan bagi sebahagian besar rakyat masih menjadi salah satu alas an kuat dalam menentukan pilihan. Pola pikir sectarian adalah bagian dari hak prerogative masyarakat yang harus di hormati. Namun bagi saya yang terindah bagaimana sesungguhnya bisa meraih kepercayaan rakyat itu tanpa melihat suku, agama, ras dan antar golongan. Dewan harus menjadi milik semua rakyat dan diterima semua rakyat dari berbagai latar . Berani menggaransi keberpihakannya kepada rakyat ketika duduk sebagai dewan.” Sebutnya.
      Saat dipertanyakan komentarnya tentang anak dan keluarga pria yang kini mengibarkan bendera IKPPI tersebut menyatakan kecintaan dan sayang terhadap anak dan keluarga adalah bagian terindah dalam kehidupan. Baginya keluarga adalah terminal hati untuk menikmati hidup nyaman dan mensyukuri Nikmat Sang Pencipta. Keberhasilan orang tua ketika anak-anaknya menjadi lebih baik darinya. Dalam mengarungi hidup tidaklah mudah meniti buih…saya dilahirkan dikeluarga sederhana di Kuta Mbellang. Meniti kehidupan memperbaiki nasib diri dan catatan  hidup. Maka bagi saya sukses seorang ayah alat ukurnya sederhana  nasib anak lebih baik dari orang tuanya” sebut Ahmad Padang.
      Calon anggota DPRD-SU partai PAN ini mempersunting Sriliswati Lingga, S. Keb yang bertugas di RS Adam Malik Medan. Ayah yang pernah berteriak keras di Komisi II DPR-RI itu telah dikaruniai 5 orang anak yakni  Winda Anas Tasya Br. Padang mahasiswa Fak Hukum USU, Embas Prana Padang  Mahasiswa Fak Tekhnik Sipil USU. Dua putri kembarnya Arnianta Padang dan Arnianti Padang siswa SMA dan paling kecil duduk di bangku SD…(Bersambung minggu depan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar