“ Satu Satunya Anak Dairi Caleg Muslim Untuk Propinsi”
Sidikalang-Dairi
Pers : Ditemui di desa Bintang, Sidikalang tokoh pemuda Pakpak yang dikenal
luas dalam kiprahnya . Ir. Ahmad Padang
tampak mengenakan baju hitam.
Sangat tampak wajah lelah dari guratan keningnya. “ Sampai jam 4
saya baru bisa tidur bersama tim “ sebutnya memulai pembicaraan.
Dairi
Pers yang langsung mencocor pertanyaan berat di awal wawancara berkaitan
dengan pandangan sebahagian orang kepada
sosok Ahmad Padang sebagai tokoh Pemuda
Pakpak yang kritis bahkan bersifat Sukuiesme.
Tidak tampak sedikitpun emosi dan terpancing pertanyaan spontan itu .
Pemuda kelahiran 1963 ini menguraikan perbedaan penilaian dalam
hidup adalah wajar. Menjadi
seorang tokoh memang kerap berhadapan dengan berbagai isu. “ Saya memang prinsip dan tegas soal nasib
suku ini . Mungkin ada yang menilai berlebihan , juga ada yang menilai wajar .
Persoalan prinsip soal protap memang kita tegas menolak kabupaten ini masuk .
Dan hanya itu debut saya . yang lain saya tidak mau mencampuri . Mungkin saya dipolitisasi hingga dimata warga
diluar suku Pakpak saya dipersalahkan.
Mari berpikir secara nurani dan wajar
sungguh kerinduan mendalam bagi suku ini setara dengan suku yang
lain. Maka suatu kewajiban bagi semua
suku ini untuk menyampaikan sikap.
Sesungguhnya
saya tidak berpikiran sukuisme meski suatu kepatutan dan kewajaran saya harus
bertanggung jawab untuk kemajuan Suku ini. “ Bayangkan saja untuk pejabat
eselon II di pemerintah propinsi saja tidak ada suku ini. Demikian di daerah
saya merasakan masih kurang porsi baik untuk suku dan agama. Kita menghormati
keberagaman dan sering diteriakkan i
hidup berdampingan. Ibu saya boru Saragi toba saudara dari ibu banyak Bergama
Kristen. Jadi sesungguhnya cara pandang saya Nasional. Sedang jika sedikit ada
kadar lebih memperhatikan suku ini saya pikir wajar. Dan saya yakin suku lain
di Dairi dan pakpak Bharat juga akan keberatan jika suku ini setara” sebutnya.
Ditambahkan
, namun itulah resiko seorang public figure yang terjun ke dunia politik. Isu,
pembusukan dan bahkan fitnah harus disikapi dengan lapang dada. Persaingan di
dunia politik kadang akrab dengan isu miring untuk menjatuhkan. Namun itu harus
diklarifikasi dan diluruskan, sebutnya.
Ahmad
Padang yang saat diwawancarai bersama puluhan anggota IKPPI tersebut
menyebutkan tidak mudah untuk meraih kursi Anggota DPRD-Sumut. Semua lawan
tangguh dan memang untuk mencapai sebuah mimpi harus kerja keras, Berkeringat
dan santun dalam mencari simpati pemilih. “ Saya yakin rakyat juga sudah pintar
dan cerdas dalam menentukan pilihan. Rakyat sudah melihat vigor mana yang
sanggup membawa aspirasi mereka dan mengakar kepada rakyat. track record caleg sudah menjadi alat
pembanding bagi masyarakat dalam menjatuhkan pilihan.
Sementara
itu Dairi pers yang meminta komentarnya dari seluruh caleg DPRD-SU hanya nama
Ahmad Padang beragama muslim yang
merupakan kelahiran Dairi. Dikatakan Ahmad Padang hal itu tidak pernah
terpikirkannya . “ Memang faktor agama dan kenyakinan bagi sebahagian besar
rakyat masih menjadi salah satu alas an kuat dalam menentukan pilihan. Pola
pikir sectarian adalah bagian dari hak prerogative masyarakat yang harus di
hormati. Namun bagi saya yang terindah bagaimana sesungguhnya bisa meraih
kepercayaan rakyat itu tanpa melihat suku, agama, ras dan antar golongan. Dewan
harus menjadi milik semua rakyat dan diterima semua rakyat dari berbagai latar
. Berani menggaransi keberpihakannya kepada rakyat ketika duduk sebagai dewan.”
Sebutnya.
Saat
dipertanyakan komentarnya tentang anak dan keluarga pria yang kini mengibarkan
bendera IKPPI tersebut menyatakan kecintaan dan sayang terhadap anak dan
keluarga adalah bagian terindah dalam kehidupan. Baginya keluarga adalah
terminal hati untuk menikmati hidup nyaman dan mensyukuri Nikmat Sang Pencipta.
Keberhasilan orang tua ketika anak-anaknya menjadi lebih baik darinya. Dalam
mengarungi hidup tidaklah mudah meniti buih…saya dilahirkan dikeluarga
sederhana di Kuta Mbellang. Meniti kehidupan memperbaiki nasib diri dan
catatan hidup. Maka bagi saya sukses
seorang ayah alat ukurnya sederhana
nasib anak lebih baik dari orang tuanya” sebut Ahmad Padang.
Calon
anggota DPRD-SU partai PAN ini mempersunting Sriliswati Lingga, S. Keb yang
bertugas di RS Adam Malik Medan. Ayah yang pernah berteriak keras di Komisi II DPR-RI
itu telah dikaruniai 5 orang anak yakni
Winda Anas Tasya Br. Padang mahasiswa Fak Hukum USU, Embas Prana
Padang Mahasiswa Fak Tekhnik Sipil USU.
Dua putri kembarnya Arnianta Padang dan Arnianti Padang siswa SMA dan paling
kecil duduk di bangku SD…(Bersambung minggu depan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar