Sidikalang-Dairi Pers : Solidaritas PNS korban mutasi
semana-mena di Dairi mulai terbentuk. Namun mereka masih dalam tahap mengumpulkan
para PNS yang menjadi korban mutasi dan mendata PNS yang bersedia bergabung
untuk mencari keadilan melalui hukum bahkan mungkin harus melakukan aksi
nyata agar penderitaan mereka
terakomodir.
Namaun demikian salah seorang anggota solidaritas ini kepada Dairi Pers menjelaskan
agar tidak mencantumkan nama mereka dalam pemberitaan media karena nantinya
pasti akan disikapi pihak-pihak tertentu untuk memecah kelompok tersebut.
Disebutkan dengan adanya solidaritas ini merupakan simbol perlawanan atas
kejoliman yang dialami mereka.
Dikatakan berbagai cara akan dilakukan oknum-oknum agar solidaritas ini pecah ketika mengetahui siapa
saja yang sudah bergabung. Maka kami meminta media yang melansir berita ini
tidak mencantumkan nama karena jelas akan berpotensi kena teror minimal
diberikan tawaran terbaru dikembalikan
ke job semula agar tidak meributkan mutasi semena-mena ini, ujar mereka
Dikatakan apa yang mereka alami harus berpisah dari keluarga
dan dipindahkan jauh dari Sidikalang merupakan satu pukulan berat yang sama
sekali sangat tidak manusiawi. Kami harus terpisah dari keluarga. Mutasi
tersebut dianggap hanya semacam hukuman atau bentuk teror agar melanggaar
aturan terlibat dalam politik pilkada. Kita dapat membaca tujuannya ini sangat
menguntungkan salah satu calon Bupati karena akan memberikan efek ketakutan
kepada PNS lain.
Prosedur mutasi dan perpindahan
juga hukuman sangat jelas dalam
undang-undang kepegawaian dan semua punya tahapan dan sepesifik apa yang
dilanggar hingga harus dimutasi. Mengapa
mutasi tidak berdasar aturan ? Ini agenda yang kami akan tuntut . Sengaja
dimedia kami sampaikan agar PNS yang
lain yang terkena mutasi semena-mena
kembali bersemangat dan
tidak membiarkan kesewenang-wenangan itu. (RpS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar