Sidikalang-Dairi
Pers : Pdt Puridin Pandiangan menyesalkan tindakan sejumlah oknum pendeta yang
menjadi “ gembala” iman justru bertindak tidak adil dalam doa pemberangkatan
seorang Cabup Dairi. Kepada Saya 4 dari pendeta yang menandatangani undangan
itu datang menawarkan uang agar saya ikut
dan menandatangani undangan dalam doa
pemberangkatan KRA Johnny Sitohang Adinegoro. Saya tolak dan saya
sampaikan Mungkin hari ini menyakitkan
bagi kalian namun yakinlah kelak anda akan menyadari sesungguhnya pendeta harus
berdiri disemua pihak . Pendeta harus menjadi cahaya terang bagia siapa saja.
Demikian
kesaksian Pdt Puridin Pandingan kepada Dairi pers saat dipertanyakan
komentarnya akan ide pemberangkatan mengatasnamakan Rohaniawan Se Dairi kepada
Johnny Sitohang. Jika mau mendapat berkat dari Tuhan doakanlah semua Calon
Bupati jangan satu orang saja. Dengan cara sepetrti itu hanya seoarang
cabup maka yang menjadi korban adalah
jemaat.
Terus
terang saya sampaikan kepada 4 pendeta yang datang ke rumah saya katakan tolong uangnya dibawa
dan baiknya pengurus gereja dan rohaniawan tidak mencampuri politik. Saya sebagai
pendeta di gereja Penta kosta Batang beruh sejak awal memberikan kebebasan
kepada jemaat untuk menyalurkan hak pilih pilkada sesuai dengan vigur yang
diyakini dapat membawa Dairi lebih baik.
Saya sejak awal di gereja telah menyatakan gereja harus bebeas dari politik dan
jika ada pendeta yang berpolitik silahkan saja namun jangan coba-coba
membawa nama gereja . silahkan
berpolitik secara pribadi jika memang kita ingin menjadi rohaniawan setulusnya,
tegas Pandiangan.
Menjawab
apa tanggapannya akan sekelompok orang mengatasnamakan kaum Rohaniawan Se Dairi
doa memberangkatkan Johnny Sitohang dikatakan Pandiangan sebagai tindakan yang
kurang menghormati kasih . Jika memang
doa itu tulus silahkan semua
Calon Bupati di doakan. Jika hanya satu orang maka mudah orang membaca apa sesungguhnya yang terjadi” sebut Puridin.
Menjawab
siapa pendeta yang mendatanginya dengan menyerahkan sejumlah uang agar
menandatangi undangan tersebut dikatakan Pdt. A. LT, seorang mengaku suku nias
dan dua lainnya kurang dikenal. “ Saya katakan kepada mereka mari kita
rohaniawan bertindak memikirkan jemaat bukan berpolitik . karena sejak awal di
gereja pante kosta Batang beruh tidak mengizinkan politik di gereja. Satupun
dari calon bupati ini tidak saya dukung meski saya wajar punya pilihan.
Harusnya demikianlah seorang rohaniawan, sebut pandiangan.
Saat diminta komentarnya apa yang harus dilakukan jemaat
khususnya Nasrani menghadapi pilkada Dairi dikatakan Pandiangan cukup sederhana
selalulah mengacu pada alkitab. Datangi TPS dan berikan suara sedang berkaitan
dengan siapa calon bupati yang dipilih bebas menurut jalan fikiran yang
dianggap dapat membawa Dairi lebih baik . (R.07)
Pendeta atau Wartawan Puridin Pandiangan????
BalasHapus2 profesi yang berlainan....!!!!