Sidikalang-Dairi
Pers : Beredarnya isu dalam waktu dekat Bupati Dairi akan melakukan mutasi
jabatan dilingkungan pemkab Dairi disikapi pemerhati Dairi dengan masukan “
kabinet” periode kedua harus mengurangi
pejabat yang hanya bermodalkan Atel
(angkat Telor) dan Pejabat Abose ( Asal Bos Senang). Pasalnya sejumlah anggaran
pembangunan Dairi terus menurun. Disisi lain harus jujur mengakui 5 tahun
pemerintahan yang telah dijalani pasangan Johnny Sitohang-Irwansyah Pasi, SH
justru tidak menghasilkan perubahan kesejahteraan rakyat Dairi secara
signifikan. Uangkapan kekurang puasan sering terdengar.
Demikian
disampaikan anggota DPRD Dairi Dahlan Sianturi dan Sonder Sembiring. Dikatakan
dengan perubahan kepemimpinan nasional juga akan berdampak pada pemerintahan
daerah. Namun lebih dari pada itu
dikatakan wakil rakyat ini suatu yang wajar kembali menginstropeksi apa yang
sudah didapatkan rakyat selama 5 tahun pemerintahan periode silam.
“ kalau kita katakan gagal mungkin terlalu ektrim namun apakah
dengan kemajuan yang ada sekarang sudah bisa menjawab keluh kesah rakyat?” sebut Dahlan. “ Kita tahu dan sadar kalau
kepala daerah dimanapun mempunyai hak prerogative dalam menentukan siapa staf
yang dipercayai menduduki jabatan. Namun seorang pemimpin harus juga menerima
masukan jika ingin ada perubahan lebih baik di sebuah pemerintahannya . apakah
yang diperoleh sekarang sudah cukup di
mata rakyat? . Jika berbagai koreksi dan ungkapan kurang puas rakyat kerap
terjadi apakah tidak pantas sebuah pemerintahan melakukan instropeksi “ sebut
Dahlan.
Ketua LSM Gransi Dairi Pakpak Bharat
Jonner Simbolon menyampaikan sekalipun seorang kepala daerah dimanapun berada
mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan staf yang dipercayai. Namun kembali
kepada reaksi dan kepuasan rakyat atas kinerja pemerintahan. Saat rakyat kecewa
maka yang dipersalahkan kepala daerah. Itu artinya seorang kepala daerah tetap
di control oleh rakyatnya dengan skala pengakuan adakah guna sebuah pemerintahamn di mata rakyat ?”
sebut Jonner
Dikatakan Jonner seiring berkembangnya
informasi bakal ada mutasi lingkungan pemkab Dairi sudah saatnya “ kebinet”
mendatang juga memperhatikan factor kwalitas dan kemampuan dalam menjawab apa
tuntutan rakyat. “ Kalau tetap saja
mengangkat pejabat sekedar pintar angkat telor hingga kemampuan utamanya hanya
“asal bapak senang “maka Dairi akan begini-begini saja. Bupati Dairi sudah
saatnya memperhatikan factor itu untuk menekan kekecewaan rakyat atas berbagai
kelemahan yang terjadi “ katanya.
Disebutkan Jonner masukan dari rakyat keluhan seputaran
kerusakan jalan kabupaten baik antar desa masih merupakan keluhan terbesar.
Sementara anggaran untuk pembanguann infrastruktur jalan di Dairi setiap
tahunnya monoton. Diperlukan pejabat yang mampu melihat peluang anggaran di
pemerintahan pusat sehingga dapat dialokasikan untuk menjawab keinginan rakyat
atas kenyamanan lalu lintas. Selama mengandalkan model pejabat yang sekarang
maka mimpi Dairi bisa merangkak bersaing dengan kabupaten tetangga “ sebutnya.
Mungkin untuk mampu seperti gaya
pemerintahan jokowi dengan lelang jabatan masih jauh untuk Dairi. Namun cepat
atau lambat juga harus melihat perubahan keinginan rakyat itu. Mungkin untuk
seleuruhnya tidak mungkin namun harus dimulai meski satu dua orang dengan
pejabat yang berkwalitas . Jadi “cabinet” yang merngelilingi seorang kepala
daerah merupakan kunci tingkat kepuasan
rakyat akan sebuah pemerintahan.
Kadang memang untuk menyampaikan kritisi
dan masukan yang benar sering berhadapan dengan penolakan. Namun jika budaya dan cara berpikir juga
tidak direvolusi tentu akan tergilas jaman. Maka yang muncul cemoohan, kurang
dihargai bahkan disebut gagal. Semua terpulang kepada niat penguasa. Yang jelas
orang disekitar siapapun yang hanya mengandalkan asal babapk senang tanpa mau
mengkritisi kekurangan maka hasilnya kemunduran. Saya yakni khsusu Bupati Dairi
sangat sangat kecil kemungkinan pejabatnya berani memberikan masukan. Maka
hasilnya seperti sekarang ini “ sebutnya
mengakhiri (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar