Rabu, 25 September 2013

Masihkah DPRD Dairi “Marbegu-Begu?”



DPRD Dairi “Trauma”  Hadiri Sidang  P APBD Dairi
      Sidikalang-Dairi Pers : Sedikitnya sudah dua kali rencana sidang Pendahuluan APBD Dairi 2013 ditunda karena DPRD Dairi tidak merespon undangan yang dikirimkan. Pemandangan ini mengingatkan
kembali tingkah sejumlah oknum DPRD Dairi pada sidang RAPBD 2013 pada bulan desember silam. Awalnya bersikap tegas dan seakan akan menyebelah rakyat Namun tiba tiba pada bulan maret 2013 malah hadir bersidang. Banyak menduga sejumlah oknum DPRD yang awalnya menolak tiba-tiba bersidang tersebut sebagai penghianat rakyat Dairi. Akankah tingkah dugaan “ Marbegu begu” (menakut- nakuti)  sejumlah anggota DPRD Dairi ini akan terulang lagi dalam rapat P APBD sekarang?
      Data yang dikumpulkan Dairi Pers dari seumlah anggota  DPRD Dairi sudah dua kali undangan untuk rapat pembahasan Pendahuluan APBD 2013 ini dilayangkan kepada anggota DPRD Dairi namun sidang tidak memenuhi quorum.  Sejumlah anggota DPRD Dairi tidak merespon lagi kegiatan di DPRD diduga kuat sudah “ muak” dengan berbagai dugaan sandiwara yang selama ini terjadi. Apatisme dewan semakin tampak dengan sama sekali tidak mau menghadiri undangan bersidang.
      Sementara itu masukan yang diterima Dairi Pers kalau kondisi itu telah membuat pimpinan DPRD Dairi pusing. Bahkan pemkab Dairi yang sangat berkepentingan dengan pendahuluan APBD ini juga mulai bingung mengingat waktu yang sudah mulai mepet.
      Masukan lain yang diperoleh Dairi Pers menyebutkan diduga kuat sejumlah proyek yang ditampung dalam P APBD 2013 jusru telah dikerjakan sejumlah oknum rekanan meski belum ada persetujuan DPRD Dairi. Jika saja DPRD Dairi enggan bersidang akan P APBD ini maka dugaan kuat semua proyek yang belum mendapat pengesahan itu bakal menjadi temuan.
      Kendati demikian juga muncul dugan berbeda kalau sejumlah anggota DPRD Dairi itu sengaja tidak menghadiri sidang P APBD untuk menaikkan “posisi tawar”. Disisi lain dewan merasa kecewa karena dugaan meski belum disepakati namun proyek sudah mulai dikerjakan sejumlah rekanan.
      Namun demikian  tanggapan masyarakat Dairi dingin akan kinerja DPRD Dairi yang sudah terbiasa dengan dugaan “ marbegu begu”.  Johanes Lumbangaol ketua ICW Sumut menyebutkan apatis akan kinerja DPRD Dairi sejak desember 2012. Mengapa tidak,  dewan sudah melihat anggaran tidak rasional malah hingga di demo. Namun akhirnya  tetap juga memenerima APBD 2013. “ Anak tamat paket B saja tahu mendeteksi dan menduga apa yang terjadi dibalik itu. Jadi wajar rakyat Dairi sudah tidak respon lagi dengan kinerja DPRD Dairi. Sejumlah orang di dewan disangsikan perhatiannnya kepada rakyat, bahkan sejumlah dewan hanya pelaku “ Begu begu”  dengan dugaan  untuk menaikkan posisi tawar. Dairi menyedihkan dengan beberapa oknum  dewan yang sama sekali tidak punya nurani” sebutnya.
         Mandeknya pembahasan P APBD Dairi 2013 ini diduga kuat berkitan dengan kekecewaan mendalam sejumlah anggota DPRD Dairi dalam perseteruan APBD 2013. Kondisi itu membuat hingga kini DPRD Dairi tidak kondusif. Bahkan dengan dukungan partai yang pecah dalam pecalonan bupati Dairi di duga kuat sangat berpengaruh pada sidang sidang DPRD Dairi.  Namun demikian banyak menduga hal itu hanya bagian dari “mar begu-begu”  sejumlah oknum DPRD Dairi. Biasanya juga anggota DPRD Dairi akan bertekuk lutut di kaki pemerintah saat semua sesuia permintaan. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar