DPRD Dairi “Trauma”
Hadiri Sidang P APBD Dairi
Sidikalang-Dairi
Pers : Sedikitnya sudah dua kali rencana sidang Pendahuluan APBD Dairi 2013
ditunda karena DPRD Dairi tidak merespon undangan yang dikirimkan. Pemandangan
ini mengingatkan
kembali tingkah sejumlah oknum DPRD Dairi pada sidang RAPBD
2013 pada bulan desember silam. Awalnya bersikap tegas dan seakan akan
menyebelah rakyat Namun tiba tiba pada bulan maret 2013 malah hadir bersidang.
Banyak menduga sejumlah oknum DPRD yang awalnya menolak tiba-tiba bersidang
tersebut sebagai penghianat rakyat Dairi. Akankah tingkah dugaan “ Marbegu
begu” (menakut- nakuti) sejumlah anggota
DPRD Dairi ini akan terulang lagi dalam rapat P APBD sekarang?
Data
yang dikumpulkan Dairi Pers dari seumlah anggota DPRD Dairi sudah dua kali undangan untuk
rapat pembahasan Pendahuluan APBD 2013 ini dilayangkan kepada anggota DPRD
Dairi namun sidang tidak memenuhi quorum.
Sejumlah anggota DPRD Dairi tidak merespon lagi kegiatan di DPRD diduga
kuat sudah “ muak” dengan berbagai dugaan sandiwara yang selama ini terjadi.
Apatisme dewan semakin tampak dengan sama sekali tidak mau menghadiri undangan
bersidang.
Sementara
itu masukan yang diterima Dairi Pers kalau kondisi itu telah membuat pimpinan
DPRD Dairi pusing. Bahkan pemkab Dairi yang sangat berkepentingan dengan
pendahuluan APBD ini juga mulai bingung mengingat waktu yang sudah mulai mepet.
Masukan
lain yang diperoleh Dairi Pers menyebutkan diduga kuat sejumlah proyek yang
ditampung dalam P APBD 2013 jusru telah dikerjakan sejumlah oknum rekanan meski
belum ada persetujuan DPRD Dairi. Jika saja DPRD Dairi enggan bersidang akan P
APBD ini maka dugaan kuat semua proyek yang belum mendapat pengesahan itu bakal
menjadi temuan.
Kendati
demikian juga muncul dugan berbeda kalau sejumlah anggota DPRD Dairi itu
sengaja tidak menghadiri sidang P APBD untuk menaikkan “posisi tawar”. Disisi
lain dewan merasa kecewa karena dugaan meski belum disepakati namun proyek
sudah mulai dikerjakan sejumlah rekanan.
Namun
demikian tanggapan masyarakat Dairi
dingin akan kinerja DPRD Dairi yang sudah terbiasa dengan dugaan “ marbegu
begu”. Johanes Lumbangaol ketua ICW
Sumut menyebutkan apatis akan kinerja DPRD Dairi sejak desember 2012. Mengapa
tidak, dewan sudah melihat anggaran
tidak rasional malah hingga di demo. Namun akhirnya tetap juga memenerima APBD 2013. “ Anak tamat
paket B saja tahu mendeteksi dan menduga apa yang terjadi dibalik itu. Jadi
wajar rakyat Dairi sudah tidak respon lagi dengan kinerja DPRD Dairi. Sejumlah
orang di dewan disangsikan perhatiannnya kepada rakyat, bahkan sejumlah dewan
hanya pelaku “ Begu begu” dengan
dugaan untuk menaikkan posisi tawar.
Dairi menyedihkan dengan beberapa oknum
dewan yang sama sekali tidak punya nurani” sebutnya.
Mandeknya pembahasan P APBD Dairi 2013 ini diduga kuat
berkitan dengan kekecewaan mendalam sejumlah anggota DPRD Dairi dalam
perseteruan APBD 2013. Kondisi itu membuat hingga kini DPRD Dairi tidak
kondusif. Bahkan dengan dukungan partai yang pecah dalam pecalonan bupati Dairi
di duga kuat sangat berpengaruh pada sidang sidang DPRD Dairi. Namun demikian banyak menduga hal itu hanya
bagian dari “mar begu-begu” sejumlah
oknum DPRD Dairi. Biasanya juga anggota DPRD Dairi akan bertekuk lutut di kaki
pemerintah saat semua sesuia permintaan. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar