Kamis, 29 Agustus 2013

Tiadakan Debat Kandidat Cabup Dairi



* Rakyat Ibarat Beli Kucing Dalam Karung
      Sidikalang-Dairi Pers : Dengan tidak adanya agenda Debat Kandidat Cabup Dairi periode 2014-2019 maka rakyat Dairi tidak akan mengetahui siapa sebenarnya kandidat bupati Dairi yang berkwalitas dan punya visi yang brilian
untuk memperhatikan nasib rakyat  Dairi. KPU Dairi juga tidak mengalokasikan dana untuk kegiatan itu meski dengan kegiatan debat kandidat rakyat akan mengetahui persis kwalitas calon Bupati yang akan dijadikan salah satu  dasar dalam menetapkan pilihan.
      Padahal sebelumnya sejumlah LSM dan warga Dairi melalui berbagai media kerap melontarkan agar KPU Dairi menggelar acara debat sehingga dapat disaksikan masyarakat secara langsung siapa sesungguhnya pasangan calon Bupati Dairi yang mempunyai konsep lebih baik.
      Debat kandidat merupakan hal wajar dilakukan dalam rangkaian pilkada yang  kegunaannya sangat berarti untuk kemajuan suatu darerah.  Tahapan pilkada Daiuri periode 2014-2019 tetap tidak mencantumkan agenda tersebut. Padahal jika acara ini digelar dan disiarkan langsung oleh seminimalnya radio maka rakyat Dairi yang tinggal dipelosok desa akan  dapat membuat penilaian calon Bupati yang bertarung.
      Disamping itu debat kandidat menjadi pendidikan politik bagi  masyarakat Dairi  yang dapat membawa pencerahan kepada rakyat.
      Pengamat Dairi  Johannes Lumbangaol kamis (22/8) melalui ponsel menyebutkan  sangat menyangkan KPU Dairi yang tidak mempunyai inovasi sedikitpun bagaimana mendapatkan pemimpin Dairi yang berkwalitas. “ Tahapan pilkada Dairi yang ada sekarang sepertinya hanya mencontoh 5 tahun lalu. Maka kita khawatir justru rakyat Dairi akan melakukan pilihan ibarat memilih kucing dalam karung tanpa mengetahui kwalitas akademis calon yang bertanding .  Bayangkan sudah lima tahun berlalu tidak ada sedikitpun metode yang dipikirkan KPU agar hasil pilkada Dairi berkwalitas. “ sebut Lumbangaol yang juga Ketua ICW Sumut tersebut.
      Dikatakannya dengan tiadanya agenda debat kandidat maka dapat dipastikan para calon bupati hanya mengandalkan pendekatan sosial budaya dan materi saja kepada rakyat. Padahal pendekatan akademis juga sangat perlu untuk mencari pemimpin berkwalitas, Ujarnya. (RMS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar