· Pilkada Telah Merusak Kearifan Batak
Sidikalang-Dairi Pers :
Sejumlah oknum pengurus perkumpulan marga di Dairi di duga tengah latah menjual
punguan marga kepada salah satu pasangan calon Bupati di Dairi. Perbuatan yang
berujung rusaknya tatatan kearifan pada
masyarakat suku batak itu mendapat
soroton sejumlah pihak. Cadasnya persaingan pilkada di Dairi telah meruntuhkan
iman sejumlah oknum pengurus punguan marga untuk menjual label punguan demi
kepentingan pribadi. Sejumlah punguan marga besar di Dairi kini terpecah seiring kepentingan pribadi
segelintir oknum pengurusnya menjerumuskan marga dalam politik.
Janfar Nainggolan menyebutkan munculnya spanduk dukungan
punguan Siregar-Nainggolan terhadap salah satu pasangan calon Bupati di Dairi
merupakan penghianatan bagi sakralnya punguan marga itu sendiri. Punguan marga
itu mengurusi adat istiadat bukan politik. Lantas yang terjadi segelintir oknum
pengurus marga telah berlaku nakal mencampur adukkan demi kepentingan pribadi.
Yang terjadi dipunguan justru perpecahan.
Saya sejak kecil orang
pasaran yang mungkin banyak pihak menilai saya negatif namun jujur saya katakan
berkaitan dengan sakral seperti marga saya tidak mau memperjualbelikan itu.
Saya tahu batas-batas yang wajar dalam sebuah tugas dan tanggung jawab kerja .
Maaf meski saya orang pasaran saya tidak pernah menjual nama besar marga untuk
kepentingan pribadi saya . Harusnya ini menjadi perhatian semua pihak di Dairi
sehingga menempatkan diri pada
kebutuhannya saja, ujarnya.
Sementara itu gelombang
protes juga muncul dari marga Naipospos Dairi dimana dugaan kuat sejumlah oknum
mencoba menjual nama besar punguan naipospos dalam dukungan untuk salah satu
pasangan calon bupati di Dairi. Oppu Salomo Lumbangaol penasehat punguan
Lumbangaol Dairi dengan tegas mengatakan tidak pernah ada rapat punguan
naipospsos dalam mendukung salah satu pasangan calon Bupati di Dairi. “ Marilah
membesarkan naipospos bukan malah menjual punguan demi kepentingan pribadi.
Suatu tindakan mengecilkan nama besar Naipospos berani menyatakan dukungan
kepada salah satu pasangan calon Bupati yang bukan marga Naipospos. Kalau
tadinya yang maju marga Naipospos maka suatu kewajaran Naipospos lakukan
pengaruhnya untuk mendukung. Ini malah kepada yang marga yang lain. Coba
ditanyakan alasannya apa gunanya dukungan untuk salah satu pasangan bagi
punguan Toga Naipospos pasti tidak ada. Kalau pribadi ya mungkin “ tegasnya
Untuk itu diminta kepada
siapapun pihak tetaplah menjaga kearifan marga Batak itu dan melestarikan adat
istiadatnya tanpa mencampur aduk dengan politik dan kepentingan pribadi.
Dugaan praktek menjual
punguan marga dalam pilkada Dairi tengah marak terjadi. Sejumlah marga bahkan
terindikasi terpecah akibat ulah sejumlah oknum pengurus marga yang mencoba
melempar isu seakan-akan punguan marga tersebut wajib mendukung dan memilih
calon yang tercantum dalam baliho dukungan. Padahal sama sekali hanya ulah
segelintir orang untuk mencoba merubah opini masyarakat yang tidak faham betul
politik.
Sementara keresahan
masyarakat Dairi khususnya marga yang disebut mendukung salah satu calon Bupati
terus terlihat. Banyak anggota punguan marga akhirnya memilih hengkang dari
perkumpulan marga atau cenderung bersifat vakum hanya karena kepentingan
segelintir pengurus dalam mendukung salah satu pasangan calon.
Sebenarnya calon
Bupati di dukung punguan marga malah
menjadi dirugikan . Harusnya bertanya tegas saja kepada pengurus marga tersebut
apakah itu sudah kesepakatan atau malah hanya ABS (Asal Bapak Senang). Karena
jika itu memang bukan kesepakatan maka yang akan terjadi anggota secara
beramai-ramai “membenci” dan tidak akan memilih pasangan calon Bupati yang diunggulkan
segelintir pengurus tersebut. Itu bukan promosi yang baik malah bisa
menghancurkan seorang calon Bupati “ sebut Jafar Nainggolan tersenyum. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar