Sidikalang-Dairi Pers : Hingga
memasuki awal juni 2013 atau sekitar 4 bulan pencoblosan 10 oktober 2013
formasi yang ditunjukan para pasangan balon bupati Dairi 2014-2019 nyaris sama
yakni mengandalkan pasangan pelangi etnis dan agama. Dipastikan dengan formasi
ini pasangan incumbent Johnny Sitohang-Irwansyah yang
diperkirakan menang
periode lalu akibat formasi itu, maka untuk tahun ini tidak dapat mengandalkan
senjata itu lagi
Formasi
pasangan ini berbeda dengan periode silam saat 7 pasangan bertarung. Pasangan
pelangi suku etnis Toba dan Pakpak masih difavoritkan sebagai calon bupati dan
wakil bupati.
Diperkirakan
pilkada 2013 akan diikuti 5 pasangan yakni incumbent Johnny Sitohang-Irwansyah
Pasi, SH, Pasangan Luhut Matondang-MG Lingga, SH , Pasangan Drs. Parlemen
Sinaga, MM- dr. H. Renfil Capah,M. Kes.
Pasangan Drs. Passiona Sihombing, MBA - Insanuddin Lingga, S. Sos, M Si.
Kondisi
ini berbeda dengan periode silam dimana sebelumnya 7 pasangan bertarung yakni
Join Pas, FJ Pinem-Tumpu Capah , Viktor Ujung-Mardongan Sigalingging, Tota (Pasangan Pelangi) Bersinar, Padi, Sitanggang- Bungaran Sinaga ( Bukan Pelangi).
Dari formnasi itu hanya satu pasangan pelangi suku Toba-Pakpak dengan formasi
agama Kristen-Islam yakni Join pas yang
akhirnya memenangkan pilkada Dairi. Diyakini dalam putaran kedua pilkada
tersebut join pas justru menang tipis karena bersatunya kekuatan muslim bulat
kepada Irwansyah. Sedang suara Kristen protestan dan katholik kala itu terbagi
tiga oleh Parlemen, Budiman dan Johnny Sitohang.
Namun
dalam pilkada Dairi 2013 jargon pelangi yang dibawa oleh join pas selama ini
menjadi luntur seiring munculnya pasangan dengan formasi pasangan pelangi . 4
pasangan pelangi toba-pakpak serta 1 pasangan Toba Karo.Dipastikan dengan
formasi ini pertarungan pilkada Dairi akan berimbang bahkan akan semakin berat
dihadapi incumbent seiring banyaknya tuntutan dan kekurang puasan yang
dirasakan masyarakat dalam kepemimpinannya.
Berpolitik
Sementara
itu pantauan sementara sejumlah LSM di Dairi yakni LSM Sekolah Hulman Sinaga,
LSM Peduli Anak Bangsa Sutan Sihombing, serta LSM Gransi Jonner Simbolon
menyebutkan oknum PNS Dairi masih kental terlibat dalam politik praktis
pilkada. Bahkan Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon mensinyalir justru
keterlibatan sejumlah oknum PNS Dairi dalam memenangkan salah satu bakal calon
sudah terstruktur dan rapi.
Keterlibatan
oknum-oknum PNS itu hingga kecamatan dan desa. Jonner menyebutkan cukup apatis
dengan berlangsungnya pilkada Dairi yang jujur dan adil. Hal itu terlihat dari
jumlah pemilih Dairi untuk pilkada Dairi naik hingga 36.000 suara. Pilgubsu
silam pelimih Dairi hanya 194.000 justru untuk pilkada Dairi jumlahnya menjadi
230.000. “ Suatu yang luar biasa jika dalam waktu 2 bulan jumlah pemilih
bertambah hingga 36.000. Ini aroma ketidak jujuran” tegas Jonner.
Hal
yang sama juga disebutkan Sutan Sihombing kalau sejumlah kepala desa disinyalir
terlibat politik praktis mendukung salah satu balon bupati. Padahal peraturan
UU No 32 tentang pemerintahan daerah dengan tegas menyebutkan kepala desa
dilarang berpolutik. Namun karena berbagai hal dan pemanjaan sejumlah oknum
kepala desa hingga berani terjun berpoilitik dan melanggar aturan, sebutnya
(R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar