Kamis, 29 Agustus 2013

Incumbent Tergenjet Pelangi



               Sidikalang-Dairi Pers : Hingga memasuki awal juni 2013 atau sekitar 4 bulan pencoblosan 10 oktober 2013 formasi yang ditunjukan para pasangan balon bupati Dairi 2014-2019 nyaris sama yakni mengandalkan pasangan pelangi etnis dan agama. Dipastikan dengan formasi ini pasangan incumbent Johnny Sitohang-Irwansyah yang
diperkirakan menang periode lalu akibat formasi itu, maka untuk tahun ini tidak dapat mengandalkan senjata itu lagi
      Formasi pasangan ini berbeda dengan periode silam saat 7 pasangan bertarung. Pasangan pelangi suku etnis Toba dan Pakpak masih difavoritkan sebagai calon bupati dan wakil bupati.
      Diperkirakan pilkada 2013 akan diikuti 5 pasangan yakni incumbent Johnny Sitohang-Irwansyah Pasi, SH, Pasangan Luhut Matondang-MG Lingga, SH , Pasangan Drs. Parlemen Sinaga, MM- dr. H. Renfil Capah,M. Kes.  Pasangan Drs. Passiona Sihombing, MBA - Insanuddin Lingga, S. Sos, M Si.
      Kondisi ini berbeda dengan periode silam dimana sebelumnya 7 pasangan bertarung yakni Join Pas, FJ Pinem-Tumpu Capah , Viktor Ujung-Mardongan Sigalingging, Tota  (Pasangan Pelangi) Bersinar, Padi,  Sitanggang- Bungaran Sinaga ( Bukan Pelangi). Dari formnasi itu hanya satu pasangan pelangi suku Toba-Pakpak dengan formasi agama Kristen-Islam  yakni Join pas yang akhirnya memenangkan pilkada Dairi. Diyakini dalam putaran kedua pilkada tersebut join pas justru menang tipis karena bersatunya kekuatan muslim bulat kepada Irwansyah. Sedang suara Kristen protestan dan katholik kala itu terbagi tiga oleh Parlemen, Budiman dan Johnny Sitohang.
      Namun dalam pilkada Dairi 2013 jargon pelangi yang dibawa oleh join pas selama ini menjadi luntur seiring munculnya pasangan dengan formasi pasangan pelangi . 4 pasangan pelangi toba-pakpak serta 1 pasangan Toba Karo.Dipastikan dengan formasi ini pertarungan pilkada Dairi akan berimbang bahkan akan semakin berat dihadapi incumbent seiring banyaknya tuntutan dan kekurang puasan yang dirasakan masyarakat dalam kepemimpinannya.
      Berpolitik
      Sementara itu pantauan sementara sejumlah LSM di Dairi yakni LSM Sekolah Hulman Sinaga, LSM Peduli Anak Bangsa Sutan Sihombing, serta LSM Gransi Jonner Simbolon menyebutkan oknum PNS Dairi masih kental terlibat dalam politik praktis pilkada. Bahkan Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon mensinyalir justru keterlibatan sejumlah oknum PNS Dairi dalam memenangkan salah satu bakal calon sudah terstruktur dan rapi.
      Keterlibatan oknum-oknum PNS itu hingga kecamatan dan desa. Jonner menyebutkan cukup apatis dengan berlangsungnya pilkada Dairi yang jujur dan adil. Hal itu terlihat dari jumlah pemilih Dairi untuk pilkada Dairi naik hingga 36.000 suara. Pilgubsu silam pelimih Dairi hanya 194.000 justru untuk pilkada Dairi jumlahnya menjadi 230.000. “ Suatu yang luar biasa jika dalam waktu 2 bulan jumlah pemilih bertambah hingga 36.000. Ini aroma ketidak jujuran” tegas Jonner.
      Hal yang sama juga disebutkan Sutan Sihombing kalau sejumlah kepala desa disinyalir terlibat politik praktis mendukung salah satu balon bupati. Padahal peraturan UU No 32 tentang pemerintahan daerah dengan tegas menyebutkan kepala desa dilarang berpolutik. Namun karena berbagai hal dan pemanjaan sejumlah oknum kepala desa hingga berani terjun berpoilitik dan melanggar aturan, sebutnya (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar