Senin, 22 Juli 2013

SBY: Guru Yang Dipaksa Jadi TS Pilkada, Segera Lapor ke Saya



Dapat di SMS kan ke nomor 9949
Jakarta - Banyak kasus guru di daerah dipaksa bahkan diancam menjadi tim sukses calon kepala daerah dalam Pemilu Kada setempat. Bila ada guru yang mendapat perlakuan demikian,
Presiden SBY meminta segera dilaporkan kepada dirinya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendapatkan laporan terkait kasus tersebut, bahkan tak sedikit. Karena itu ia meminta agar guru waspada dengan politik praktis dan jangan terjebak dalam praktik tersebut. “Karena politik, khususnya pilkada, guru sering jadi korban. Ini tidak boleh terjadi,” katanya saat menghadiri Kongres XXI PGRI dan kongres guru Indonesia”
Ia mengatakan, jika praktik tersebut masih marak, jangan sungkan untuk mengadu pada Kemendagri, Kemendikbud dan ditembuskan ke presiden. Dengan catatan, pengaduan tersebut sesuai fakta dan bukan fitnah dan rekayasa.  Menurutnya, guru harus menjauhkan diri dari politik praktis karena dikhawatirkan akan membuat kebingungan bagi guru itu sendiri. “Jangan melibatkan diri dalam pilkada, misalnya jadi tim sukses. Nanti guru akan bingung. Mari kita tertibkan bersama,” katanya.
Dikatakan Keterlibatan guru jadi tim sukses sering terjadi, lantaran dinas pendidikan setempat atau kepala sekolah terlibat dalam politik di daerah. “Ada laporan yang masuk, guru dipaksa jadi tim sukses . Kalau tidak mau katanya diganti, kebetulan mendukung akan dipindah. Ini tidak boleh terjadi. Hari ini saya sam-paikan kepada para guru, kalau mengalami nasib seperti itu segera lapor ke mendikbud, mendagri dan tembuskan ke saya,” ujar SBY.
“Sekaligus saya ingatkan para guru dan kepala sekolah pejabat dinas pendidikan menjauhkan diri dari politik praktis, jangan libatkan diri dalam pilkada. Jangan sampai guru jadi korban politik,” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PGRI Sulistyo mengeluhkan kepada Presiden banyaknya guru yang menjadi korban pilkada di daerah. Ia mengatakan hampir tiap hari ada mutasi guru-guru di daerah karena masalah politik. Akibatnya, guru dijadikan mainan politik dan profesi guru tidak dihargai. 
Kontak Presiden
Sementara itu kontak aduan kepada presiden dapat dilakukan melalui SMS, Surat dan Internet dengan alamat SMS ke no 9949 dan jika tertulis sampaikan ke alamat PO Box 9949 sedang untuk pengaduan internet melalui situs http://www.presidenri.go. id/  (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar