Dapat
di SMS kan ke nomor 9949
Jakarta - Banyak kasus guru di daerah dipaksa bahkan
diancam menjadi tim sukses calon kepala daerah dalam Pemilu Kada setempat. Bila
ada guru yang mendapat perlakuan demikian,
Presiden SBY meminta segera dilaporkan
kepada dirinya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku
mendapatkan laporan terkait kasus tersebut, bahkan tak sedikit. Karena itu ia
meminta agar guru waspada dengan politik praktis dan jangan terjebak dalam
praktik tersebut. “Karena politik, khususnya pilkada, guru sering jadi korban.
Ini tidak boleh terjadi,” katanya saat menghadiri Kongres XXI PGRI dan kongres
guru Indonesia”
Ia
mengatakan, jika praktik tersebut masih marak, jangan sungkan untuk mengadu
pada Kemendagri, Kemendikbud dan ditembuskan ke presiden. Dengan catatan,
pengaduan tersebut sesuai fakta dan bukan fitnah dan rekayasa.
Menurutnya, guru harus menjauhkan diri dari politik praktis karena
dikhawatirkan akan membuat kebingungan bagi guru itu sendiri. “Jangan melibatkan
diri dalam pilkada, misalnya jadi tim sukses. Nanti guru akan bingung. Mari
kita tertibkan bersama,” katanya.
Dikatakan
Keterlibatan guru jadi tim sukses sering terjadi, lantaran dinas pendidikan
setempat atau kepala sekolah terlibat dalam politik di daerah. “Ada laporan
yang masuk, guru dipaksa jadi tim sukses . Kalau tidak mau katanya diganti,
kebetulan mendukung akan dipindah. Ini tidak boleh terjadi. Hari ini saya
sam-paikan kepada para guru, kalau mengalami nasib seperti itu segera lapor ke
mendikbud, mendagri dan tembuskan ke saya,” ujar SBY.
“Sekaligus
saya ingatkan para guru dan kepala sekolah pejabat dinas pendidikan menjauhkan
diri dari politik praktis, jangan libatkan diri dalam pilkada. Jangan sampai
guru jadi korban politik,” tegasnya.
Sebelumnya,
Ketua Umum PGRI Sulistyo mengeluhkan kepada Presiden banyaknya guru yang
menjadi korban pilkada di daerah. Ia mengatakan hampir tiap hari ada mutasi
guru-guru di daerah karena masalah politik. Akibatnya, guru dijadikan mainan
politik dan profesi guru tidak dihargai.
Kontak Presiden
Sementara
itu kontak aduan kepada presiden dapat dilakukan melalui SMS, Surat dan
Internet dengan alamat SMS ke no 9949 dan jika tertulis sampaikan ke alamat PO
Box 9949 sedang untuk pengaduan internet melalui situs http://www.presidenri.go.
id/ (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar