Kamis, 06 Maret 2014

Jenuh, Tapi Bagaimana Airmata Dairi ?



      Sidikalang-Dairi pers : Kandidat Cabup Dairi Drs. Parlemen Sinaga, MM menyebutkan sesungguhnya dirinya sudah jenuh dengan politik karena  telah berupaya membuatbyang terbaik kepada Dairi namun  belum juga sampai pada harapan itu. Namun tetap nurani
ditawar kemana air mata Dairi ini?. Kita berharap pada pemilu mendatang kursi Gerindra di Dairi mayoritas sehingga dapat menjadi penyeimbang pemerintahan. Saya berharap nurani dan kecerdasan rakyat Dairi menyikapi situasi yang ada sehingga Dairi ini bisa berjalan dan menjadi milik semua orang Dairi.
      Demikian disampaikannya pecan silam di depan anggota DPR-RI Martin Hutabarat saat di daulat menyampaikan sambutan di depan kader Gerindra. Disebutkan Mantan Cabup ini dirinya sebagai ketua DPC Parta Gerindra Dairi awalnya menerima amanah partai tersebut di Dairi setelah mempelajari dan berdiskusi sekaitan partai tersebut. “ Kekalahan pilkada 2008 masih terbayang sebelum saya menerima jabatan ketua DPC Partai Gerindra. Dan mempelajari anggaran dasar dan perjalanan Prabowo Subianto saya akhirnya saya  memutuskan menjadi perpanjangan tangan Gerindra di Dairi”
      Parlemen Sinaga menyebutkan apa yang terjadi pada Pilkada oktober silam merupakan sepenggal dari perjalanan politik Dairi. Pelajaran yang harus dipetik dari kekalahan tersebut rakyat Dairi harus cerdas memilih wakilnya yang duduk di dewan sehingga perimbangan muncul. Hanya dengan perimbangan Nasib Dairi bisa tertolong. Demokrasi serta ketidak adilan akan terjadi ketika ada satu partai menguasai legislative dan eksekutif “ sebutnya.
      Menghadapi Pemilu di Dairi Parlemen menyebutkan kader Gerindra te tap diperintahkan mentaati aturan pemilu dengan tidak melanggar aturan yang ada. Disamping perlunya perolehan kursi Parlemen Sinaga  menegaskan perlunya pelajaran berpolitik  santun dan elegan kepada rakyat. “ Bukan sekedar menang dengan menghalalkan segala cara seperti melibatkan PNS atau Kepala desa. Prinsip utama demokrasi tentu kebebasan dalam memilih wakil yang dianggap dapat membawa aspirasinya. Bukan pada ketakutan dan khawatir akan imbas tidak memilih satu partai” tegasnya
      Sementara itu perjalanan bangsa Indonesia dikatakannya berada pada titik nadir dimana terbongkarnya korupsi dari eklit elit politik dan penguasa. Gerindra mempunyai 6 program aksi transpormasi bangsa  yang menjadi utama jika dipercayakan rakyat memimpin negara ini yakni Pertanian dimana 165 Triliun per tahun harus dikeluarkan negara untuk membeli pangan dari luar negeri. Padahal kalau dengan mendorong usaha tani maka dana itu sebenarnya dapat digunakan rakyat Indonesia.
      Disamping itu pemerintah harus subsidi Rp. 1 Miliar perhari untuk BBM. Padahal banyak energy terbarukan yang dapata diolah di dalam negeri. Hal itu sudah dibuktikan beberapa Negara tidak menjadikan BBM sebagai eneri satu satunya.. Disamping itu dikatakan pemberantasan korupsi menjaid garda terdepan dalam program. Karena Gerindra sangat menyakini jatuhnya bangsa ini karena maraknya korupsi yang tidak terkontrol.
      Dalam kondisi terpuruk Gerindra bangkit untuk Indonesia raya dan hal itu dimulai dari pemaparan program yang terukur. Kampanye cerdas dengan garansi pencapaian kemajuan. . Caleg Gerindra telah memulai kampanye cerdas dengan mencetak profil caleg dan program-program yang akan dilakukan dalam satu buku profil. Dengan cara itu masyarakat dapat menilai program. Disaming jika caleg kelak saat duduk tidak menepati janji kampanyenya maka rakyat  dapat mengingatkannya bahkan mungkin menurunkannya.
      Rakyat ingin garansi bagaimana seorang caleg saat menjadi dewan. Bagi Gerindra cara ini sudah dimulai dan salah satu jaminan bagi rakyat kelak dapat mempersolan dewannya yang mungkin lupa akan janji-janinya saat kampanye, sebutnya (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar