Kamis, 08 Januari 2015

2 DPRD Dairi Reses di “Dusun Tinggal Sepatu”

                Haporas-Dairi Pers : Mungkin belum banyak yang tahu kalau dusun huta kalapa, huta baru dan huta haporas desa bakal sipoltong, Siempat Nempu, Dairi dijuluki “dusun tinggal sepatu”. Julukan ini diberikan tokoh masyarakat setempat B. BanjarNahor dalam acara reses dua anggota DPRD Dairi Nasib Marudur Sihombing dan Hendra Sinaga minggu (13/12). Hadir dalam
acara Reses ini camat siempat Nempu Munte, Sejumlah kepala desa dan sekdes serta masyarakat setempat.
                Tokoh masyarakat B Banjarnahor menyampaikan dusun mereka sepertinya baru mendapat perhatian dan kunjungan pejabat jika mempunyai kepentingan. Muncul saat dekat pileg dan pilkada, pilgub. “ Kami tidak pernah meminta uang atau apa saja namun yang selalu menjadi harapan kami jalan menuju dusun ini diperbaiki. Sudah puluhan tahun sejak merdeka jalan ke 3 dusun tersebut tidak layak dijalani” sebut tokoh setempat dalam aspirasinya.
                Dikatakan karena jalan yanga jauh dari kwalitas layak maka sering pejabat yang masuk ke dusun mereka ketinggalan sepatu. Karena jalan becek berlumpur dan susah dilewati kendaraan. Sementara itu keluhan sejumlah warga setempat disamping jalan yang tidak layak juga berharap wakil rakyat Dairi yang hadir menyampaikan keluhan mereka berkaitan dengan sarana air minum daerah itu yang tidak juga dapat digunakan meski menelan dana hingga Rp. 278 juta dari dana PNPM setahun silam. Mereka juga mengeluhkan adanya bangunan poskesdes dibangun namun hingga kini tidak pernah ada medis bekerja di sarana perawatan kesehatan itu.
                Rasa apatis meski sangat berharap bantuan nyata pemerintah akan nasib mereka sangat terlihat  disampaikan kepada dua anggota DPRD Dairi yang berkunjung ke desa tersebut.
                Nasib Marudur Sihombing dan Hendra Sinaga dalam acara dialog bersama warga dusun tersebut menyampaikan berkaitan dengan permohonan warga mereka sebagai wakil rakyat dapil I akan mengupayakan pembangunan jalan yang telah lama diimpikan warga tersebut. “ memang jika hari ini jalan ini di foto maka saat dilihat seperti foto tahun 70-an. Saya fikir ini fokus kamid di dewan untuk mengingatkan pemerintah “ sebut Hendra.
                Sementara berkaitan dengan adanya poskesdes tanpa petugas medis disebutkan Nasib Marudur Sihombing menjadi catatan dan masukan berharga karena jika sarana medis itu tidak difungsikan akan berakses luas yakni pelayanan kesehatan masyrakat tidak terlayani. Diusisi lain jika diterlisik lebih dalam bukan tidak mungkin mengandung korupsi dimana biaya perawatan poskesdes menjadi misterius. Namun dikatakan Nasib Sihombing target utama bagaimana medis ada bertugas di poskesdes yang telah rampung dikerjakan tersebut.
                Berbagai pertanyaan warga berkaitan dengan program pemerintah pusat yakni kartu pintar, kartu sehat juga dilontarkan warga bahkan berharap jangan hanya mendegarkan program itu ada di jakarta namun juga dirasakan masyarakat yang tinggal di dusun.
                Di akhir acara reses dua anggota DPRD Dairi ini warga setempat menyematkan cinderamata berupa ulos kepada dua wakil rakyat Dairi tersebut bersama Camat Siempat Nempu Hulu (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar