Pak Belalang

      Legenda Budayawan  Malaysia P . Ramlee untuk pertama kalinya memfilmkan “Pak Belalang”. Kisah orang susah , kerja serabutan yang akhirnya sukses karena berbohong. Hidupnya benar-benar karena nasib meski hampir-hampir ketahuan. Perjalanan hidupnya selalu diujung tanduk karena memang berbalut kepalsuan dan kebohongan.

Dan dalam cerita  pembohong beruntung ini sempat menempati jabatan bergengsi penasehat raja.

      Suatu hari gerombolon penyamun menyembunyikan harta rampasan di hutan dan kala pak belalang dan anaknya si belalang mencari kayu  dihutan melihat gerombolon itu. Maka ketika raja membuat sayembara kepada dukun  siapa yang berhasil menemukan jejak harta raja maka akan diberi hadiah. Puluhan dukun sudah mencoba  namun gagal . Dengan berpura-pura menjadi dukun Pak belalang memberitahukan kalau harta raja ada di hutan. Dan saat dicek benar. Sejak saat itu dia digelari dukun sakti.

      Terus berlangsung dan penuh keberuntungan hingga suatu saat sang raja bertarung dengan raja lain kemampuan dukunnya. Karena takutnya diadu pak belalang lari hendak menyeberang lautan dan ternyata raja seberang bersama dukunnya yang akan bertarung kemalaman dan pak belalang bersembunyi dibawah perahu yang ditumpangi raja dan dukun yang akan bertarung tersebut . Dukun dan raja bercerita akan 3 pertanyaan yang akan dilontar serta apa  jawabannya. Dan enak saja pak belalang merekam.

      Karena sudah tahu jawaban pak belalang kembali dan pertandingan dimulai. Dengan enteng pak belalang menjawab tiga pertanyaan yang dilontar dengan pertaruhan  negara itu . Meski telah kalah 3 pertanyaan sang raja yang kalah  meminta satu pertanyaan lagi sebagai pertanyaan ke 4 dan jika dijawab maka Negara ikhlas diberikan. Pak belalang pucat dan kewalahan  . Saat disetujui dukun seberang bertanya apa yang ada di kepalan tangannya. Pak belalang karena memamng bukan dukun dan hanya factor keberuntungan selama ini  menangis dan memanggil nama belalang. Dukun palsu itu menjerit memangil anaknya si belalang. Dan ternyata dukun seberang berkata benar yang ditangannya seekor belalang. Kembali pembohong itu beruntung.

      Sungguh cerita tahun 1959 juga berlaku hingga kini. Ada juga manusia yang hidup dari kebohongan. Besar dari hasil berbohong. Hidup nyaman dan jadi orang besar  bermodalkan kepalsuan. Pembohongan dan kebohongan terus diternakkan dan bahkan diwariskan kepada sahabat dan keturunan. Meski tanpa notaris organisasi kebohongan dibangun dan peraturaannya cukup tegas di ikat dengan satu syarat semua anggota harus “ siganjang dila”. Bagi yang ingin bergabung harus menjalani test keahlian dalam berbohong. Semua anak buah wajib pembohong.

      Pak belalang jaman modern banyak tersebar dan menempati posisi strategis di negara ini. Mereka semakin subur dan berkembang biak karena menemukan habitatnya. Gayus tambunan salah satu contoh yang ahirnya terhenti dari kebohongan. 293 kepala daerah hidup dari berbohong katakan bersih namun saat diperiksa KPK gol kasus korupsi . 

      Fenomena Pak Belalang mewabah dan parahnya banyak  rakyat  yang suka  kebohongan. Dengan sedikit suntikan materi dan janji maka rakyat mau saja diperkuda. Lebih parah malah membanggakan raja pembohong dan menyebutnya pahlawan.

      Dalam alam modern Pak Belalang bukan hanya penasehat raja lagi.  Namun bagi yang bernasib mujur menjadi seorang raja. Dasar sudah sifat dan tabiat semasa raja sifat tidak dapat dirubah. (Chief Of Editor)