· Fraksi Demokrat & PDI P Melunak
Sidikalang-Dairi Pers :
Akhirnya 20 anggota DPRD Dairi dalam persyaratan minimal 20 orang untuk sidang
paripurna menetapkan APBD Dairi 2013 dengan perda rabu (27/3). Kemelut panjang
sejak 18 desember 2012 silam itu berakhir
dalam sebuah drama luar biasa. Fraksi PDI-P
yang sejak awal menolak sidang
jadwal ulang akhirnya secara
menggetarkan hadir dalam gedung dewan
dan hiruk pikuk politik local itu di eksekusi dua anggota fraksi democrat Harry Napitupulu
dan Dapotan Silalahi yang menjadi “bintang”lapangan . Keduanya hadir dikawal
mobil foredes memasuki gedung DPRD Dairi pukul 20.00 Wib. Tidak banyak yang
dibahas dalam sidang ini dan sepertinya semua anggota dewan yang hadir telah
memahami semua apa yang akan dilakukan. Kemelut berbulan-buolan itu itu juga akhirnya selesai dengan hitungan
jam.
Pertarungan panjang R APBD
Dairi 2013 bermula sejak 18 Desember 2012 dimana DPRD Dairi menolak untuk
menerima R APBD 2013 karena dinilai tidak pro rakyat. Kala itu pimpinan sidang
DPRD Dairi Delphi M Ujung menanyakan eksekutif akan langkah yang ditempuh. Namun
langsung bupati Dairi Johnny Sitohang menyebut dengan Peraturan Bupati
(Perbup). Sejak itu dua faksi terbentuk di DPRD Dairi yakni kelompok yang
menerima dan kelompok yang menolak.
Fraksi yang menerima kala
itu yakni Golkar dengan anggota Delphi M Ujung, Saut Ujung, Sabam
Sibarani,Leonard Samosir. PDK yakni Mangasa Sinaga, Salusus Sinaga, Residen
Damanik, Pendy Purba. PAN Agus Ujung dan
Darwin Sitanggang. Sedang Fraksi yang menolak
Fraksi Demokrat, (Suparto Gultom, Harry Napitupulu, Dapotan Silalahi dan
Martua Nahampun ) Fraksi PDI-P ( Benpa H Nababan, Resualon Lumbangaol, Eduart
Munte, Natademo Bangun). Namun karena fraksi berimbang maka dilakukan
pemungutan suara terbuka. Dan saat itu dewan yang menyatakan menolak lebih
banyak hingga R APBD Dairi 2013 dinyatakan ditolak dewan.
Meski Bupati Dairi Johnny
Sitohang langsung menyatakan siap dengan peraturan bupati. Namun ternyata DPRD
Dairi mengupayakan rapat kembali dengan istilah jadwal ulang. Dengan
mempertopengkan surat Gubsu diupayakan untuk jadwal ulang yang dimotori wakil
ketua DPRD Dairi Suparto Gultom (Demokrat) hingga dilakukan jadwal ulang rapat
bamus dan banggar. Namun pada bulan februari itu saat sidang paripurna kembali
tidak quorum.
Kembali pada maret dengan
mempertopengkan surat sekda Propsu H Nurdin ketua DPRD Dairi Delphi M
Ujung membuat kembali jadwal ulang II
dan hal yang sama terjadi dalam sidang untuk paripurna gagal. Dan ditunda
hingga 27 maret 2013.
Pertarungan panjang itu
ternyata berhasil. Ketua DPRD Dairi Delphi Ujung yang membuka rapat pada jam 10.00 Wib akhirnya menunda
sidang hingga jam 14.00 Wib karena tidak quorum. Sedang pada sidang jam 14.00 Wib pertarungan sebanarnya dimulai.
Fraksi PDI-P Dairi muncul. Ketua PDI-P Benpa Nababan yang ditanyakan Dairi Pers apakah akan ikut
sidang menjawab “ iyalah ini perintah DPP. Dengan berkelakar Ketua PDI-P Ini
berkata “ ae boha baenon ai Dairi Pers pe inna nungga manjalo” sebutnya sambil
senyum.
Sementara itu sebelumnya
fraksi Demokrat dalam sidang paripurna jadwal ulang I yang dipimpin Suparto
Gultom fraksi PDI-P Dairi sama sekali tidak mau menghadiri . Hanya satu anggota
PDI-P Yang selalu hadir yakni Natademo Bangun demikian juga puluhan anggota DPRD Dairi tidak mau hadir . Akhirnya sidang gagal dan tidak mencapai kesepakatan
karena tidak quorum.
Baru dalam sidang paripurna
27 Maret 2013 malam akhirnya Benpa Nababan, Eduart Munte, dan Resualon
lumbangaol mengikuti jejak Nata Demo
Bangun yang sejak awal terus menghadiri sidang R APBD Jadwal Ulang. Ke empat anggota
Fraksi PDI-P itu akhirnya masuk bersidang .
Sementara itu sebelumnya
ada 10 parpol sampaikan surat instruksi agar anggota tidak bersidang karena
dianggap tanpa dasar hukum yakni PDS. Justru dalam rapat tanggal 27 Cipta
Karo-karo kader PDS itu hadir juga di gedung DPRD Dairi. Instruksi tertulis
sang ketua DPC itu juga dinafikannya. Sedang ketua PDS Joshua Sianturi tidak bisa berbuat banyak.
Sementara itu data yang
diterima Dairi Pers dari 10 anggota DPRD Dairi yang berada di tempat terpisah
yakni Togar pasaribu, Martini Sitinjak, Togar Simorangkir, Pinto Padang, Pisser
A Simamora, Fredy Hotsa Sihombing, Binsar Sinaga, Sonder Sembiring, Lumban Panjaitan Dan Dahlan
Sianturi menyebutkan dua dewan yang sebelumnya bergabung ditempat mereka Harry
Napitupulu dan Dapotan Silalahi akhirnya
mengundurkan diri . Keduanya berkilah kembali ke Dairi karena Anggota PDI-P
juga sudah merapat. Meski alasan itu tidak masuk akal namun cukup membuat
pertarungan panjang itu berakhir ditangan mereka berdua. Kader Demokrat ini
muncul sebagai “algojo” menyelesaikan kemelut yang selama ini telah mengurai
tenaga dan waktu. Nama keduanya bersinar menjadi bintang karena menjadi penentu
sidang yang telah berlangsung panjang itu. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar