Kamis, 04 April 2013

APBD Dairi 2013 Perda


·               Fraksi Demokrat & PDI P  Melunak
Sidikalang-Dairi Pers : Akhirnya 20 anggota DPRD Dairi dalam persyaratan minimal 20 orang untuk sidang paripurna menetapkan APBD Dairi 2013 dengan perda rabu (27/3). Kemelut panjang sejak 18 desember 2012  silam itu berakhir dalam sebuah drama luar biasa. Fraksi PDI-P
yang sejak awal menolak sidang jadwal ulang  akhirnya secara menggetarkan hadir dalam gedung dewan  dan hiruk pikuk politik local itu di eksekusi  dua anggota fraksi democrat Harry Napitupulu dan Dapotan Silalahi yang menjadi “bintang”lapangan . Keduanya hadir dikawal mobil foredes memasuki gedung DPRD Dairi pukul 20.00 Wib. Tidak banyak yang dibahas dalam sidang ini dan sepertinya semua anggota dewan yang hadir telah memahami semua apa yang akan dilakukan. Kemelut berbulan-buolan itu  itu juga akhirnya selesai dengan hitungan jam.

Pertarungan panjang R APBD Dairi 2013 bermula sejak 18 Desember 2012 dimana DPRD Dairi menolak untuk menerima R APBD 2013 karena dinilai tidak pro rakyat. Kala itu pimpinan sidang DPRD Dairi Delphi M Ujung menanyakan eksekutif akan langkah yang ditempuh. Namun langsung bupati Dairi Johnny Sitohang menyebut dengan Peraturan Bupati (Perbup). Sejak itu dua faksi terbentuk di DPRD Dairi yakni kelompok yang menerima dan kelompok yang menolak.
Fraksi yang menerima kala itu yakni Golkar dengan anggota Delphi M Ujung, Saut Ujung, Sabam Sibarani,Leonard Samosir. PDK yakni Mangasa Sinaga, Salusus Sinaga, Residen Damanik, Pendy Purba.  PAN Agus Ujung dan Darwin Sitanggang. Sedang Fraksi yang menolak  Fraksi Demokrat, (Suparto Gultom, Harry Napitupulu, Dapotan Silalahi dan Martua Nahampun ) Fraksi PDI-P ( Benpa H Nababan, Resualon Lumbangaol, Eduart Munte, Natademo Bangun). Namun karena fraksi berimbang maka dilakukan pemungutan suara terbuka. Dan saat itu dewan yang menyatakan menolak lebih banyak hingga R APBD Dairi 2013 dinyatakan ditolak dewan.
Meski Bupati Dairi Johnny Sitohang langsung menyatakan siap dengan peraturan bupati. Namun ternyata DPRD Dairi mengupayakan rapat kembali dengan istilah jadwal ulang. Dengan mempertopengkan surat Gubsu diupayakan untuk jadwal ulang yang dimotori wakil ketua DPRD Dairi Suparto Gultom (Demokrat) hingga dilakukan jadwal ulang rapat bamus dan banggar. Namun pada bulan februari itu saat sidang paripurna kembali tidak quorum.
Kembali pada maret dengan mempertopengkan surat sekda Propsu H Nurdin ketua DPRD Dairi Delphi M Ujung  membuat kembali jadwal ulang II dan hal yang sama terjadi dalam sidang untuk paripurna gagal. Dan ditunda hingga 27 maret 2013.
Pertarungan panjang itu ternyata berhasil. Ketua DPRD Dairi Delphi Ujung yang membuka  rapat pada jam 10.00 Wib akhirnya menunda sidang hingga jam 14.00 Wib karena tidak quorum. Sedang pada sidang  jam 14.00 Wib pertarungan sebanarnya dimulai. Fraksi PDI-P Dairi muncul. Ketua PDI-P Benpa Nababan  yang ditanyakan Dairi Pers apakah akan ikut sidang menjawab “ iyalah ini perintah DPP. Dengan berkelakar Ketua PDI-P Ini berkata “ ae boha baenon ai Dairi Pers pe inna nungga manjalo” sebutnya sambil senyum.
Sementara itu sebelumnya fraksi Demokrat dalam sidang paripurna jadwal ulang I yang dipimpin Suparto Gultom fraksi PDI-P Dairi sama sekali tidak mau menghadiri . Hanya satu anggota PDI-P Yang selalu hadir yakni Natademo Bangun demikian juga puluhan  anggota DPRD Dairi tidak mau hadir . Akhirnya  sidang gagal dan tidak mencapai kesepakatan karena tidak quorum.
Baru dalam sidang paripurna 27 Maret 2013 malam akhirnya Benpa Nababan, Eduart Munte, dan Resualon lumbangaol mengikuti jejak  Nata Demo Bangun yang sejak awal terus menghadiri sidang R APBD Jadwal Ulang. Ke empat anggota Fraksi PDI-P itu akhirnya masuk bersidang .
Sementara itu sebelumnya ada 10 parpol sampaikan surat instruksi agar anggota tidak bersidang karena dianggap tanpa dasar hukum yakni PDS. Justru dalam rapat tanggal 27 Cipta Karo-karo kader PDS itu hadir juga di gedung DPRD Dairi. Instruksi tertulis sang ketua DPC itu juga dinafikannya. Sedang ketua PDS  Joshua Sianturi  tidak bisa berbuat banyak.
Sementara itu data yang diterima Dairi Pers dari 10 anggota DPRD Dairi yang berada di tempat terpisah yakni Togar pasaribu, Martini Sitinjak, Togar Simorangkir, Pinto Padang, Pisser A Simamora, Fredy Hotsa Sihombing, Binsar Sinaga,  Sonder Sembiring, Lumban Panjaitan Dan Dahlan Sianturi menyebutkan dua dewan yang sebelumnya bergabung ditempat mereka Harry Napitupulu dan Dapotan Silalahi  akhirnya mengundurkan diri . Keduanya berkilah kembali ke Dairi karena Anggota PDI-P juga sudah merapat. Meski alasan itu tidak masuk akal namun cukup membuat pertarungan panjang itu berakhir ditangan mereka berdua. Kader Demokrat ini muncul sebagai “algojo” menyelesaikan kemelut yang selama ini telah mengurai tenaga dan waktu. Nama keduanya bersinar menjadi bintang karena menjadi penentu sidang yang telah berlangsung panjang itu. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar