Sidikalang-Dairi Pers : Berkembangnya komentar justru penolakan
DPRD Dairi atas R APBD Dairi 2013 merugikan rakyat sesungguhnya tidak berdasar.
Bahkan justru penolak R APBD
yang diajukan bupati untuk menyelamatkan hak
rakyat. Coba periksa persentasi Anggaran yang diajukan berapa persenkah yang
digunakan untuk rakyat? Justru lebih dari 70-an persen anggaran dgunakan untuk
kepentingan PNS dan belanja aparatur. Anggaran makan minum di kecamatan saja
naik hingga 91 % lebih. Apakah ini untuk kepentingan rakyat atau kepentingan
aparatur?
Demikian wakil ketua DPRDDairi Benpa H Nababan kepada Dairi
pers rabu (6/2) kepada Dairi pers.
Dikatakan jika memang untuk kepentingan rakyat tentu bisa dibuktikan
dengan anggaran . jusru kenyataan anggaran untuk belanja aparatur naik
gila-gilaan. Jadi jangan ada upaya pihak manapun memutar balikan fakta karena
kenyataannya Rancangan anggaran yang disampaikan justru tidak pro rakyat . “
Kita dewan siap adu fakta dan argumentasi dengan pemkab di depan rakyat Dairi
bisa DPRD bahkan disiarkan secara live saja lewat media agar kita beberkan
bagaimana sebenarnya Rancangan yang diajukan pemkab apakah untuk kepentingan
rakyat atau untuk kepentingan pejabat lebih besar “ tegas benpa.
Secara berkelakar Benpa menyebutkan “ jika ini di Jakarta
televise mungkn sudah menyiarkan langsung panggil dewan panggil bupati duduk
berbincang perihal masalah yang terjadi. Sayang di Dairi belum ada jika
disiarkan langsung maka rakyat akan menilai apakah anggaran itu untuk
kepentingan rakyat atau kepentingan aparatur. Kita bisa membedah semua anggaran yang dimajukan dan publik akan
menilai “ jelasnya.
Sementara itu Lumban Panjaitan anggota Fraksi Rakyat Bersatu
menguraikan salah satu anggaran yang
naik gila-gialan yakni anggaran untuk kecamatan berupa belanja modal, dan belanja makan minum. Kenaikannya hampir
100 %/ lantas apakah ini untuk kepetingan rakyat atau kepetingan pejabat? Harusnya
sebelum menyampaikan statemen atau apapun baiknya membubuhkan bukti bukan
bicara kulitnya saja..,tegasnya.
Dikatakan justru DPRD dairi
telah memeriksa semua anggran yang disulkan dan anggaran untuk kepetingan
rakyat persentasinya sangat kecil. APBD lebih banyak disedot untuk kepetingan
aparatur. Jadi sesungguhnya Rancangan
anggaran yang di tolak DPRD Dairi itu karena tidak pro rakyat. “ Jujur saja
coba tanyakan rakyat langsung apakah sudah lebih penting memberangkatkan para
tokoh agama keluar negeri. Membawa istri
kepala desa dan PKK ke Yogya dan mengganti semua mobil camat. Nilainya ini
sampai Rp. 7,3 miliar. Apakah ini yang disebut kepetingan rakyat?, sebutnya.
Dikatakan harusnya mari
bersikap jujur kepada rakyat dan bicaralah fakta dan angka tidak hanya melempar
isu dan hal-hal umum yang tidak menggunakan data. Saya yakin rakyat Dairi sudah
cerdas dan tahu mana sesungguhnya anggaran untuk kepentingan rakyat dan mana
untuk kepentingan pejabat. Jika saya ditanyakan justru saya khawatir apakah
naiknya anggaran belajanja makan minum di kantort camat sekitar 100 ada
hubungannya dengan akhir periode pengusa di Dairi? Mengapa juga sekarang
anggaran makan inum itu naik dratis? Sebut Lumban.
Dikatakan agar tidak usah
lagi bermanuver atau cari muka di depan rakyat karena rakyat juga bisa menilai
anggaran yang sesungguhnya untuk kepentingan rakyat atau kepetingan pejabat.
Ayo coba lempar rancangan anggaran itu ke rakyat Dairi agar dilihat maka akan
ketahuan apa sebenarnya isi rancangan itu . lantas berapa persenkan untuk
kepetingan rakyat? Tantang Lumban (R.07).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar