Kamis, 14 Februari 2013

DR Junimart Girsang SH MBA MH Rindu Dairi Tahun 70-an


Sidikalang –Dairi Pers :  Warga masyarakat Dairi saat ini harus benar-benar memahami situasi dan kondisi Dairi saat ini, sehingga mampu dan bisa menentukan sikap untuk memilih pemimpinnya ke depan.
‘ Saya rindu ceritra Dairi tahun 70-an dimana semua terlihat damai, rukun dan diikat sebuah persaudaran yang indah. Kenyamanan memiliki makna mendalam disemua hati rakyat Dairi  kala itu. Betapa indahnya kesederhanaan. Kerukunan berbagi kue saat lebaran dan tahun baru. Namun kini semua terasa bergeser. Sejujurnya Dairi damai dan penduduknya ramah. Kita merindukan itu.

 Demikian disampaikan Advokat & Konsultan Hukum DR Junimart Girsaang SH MBA MH, Rabu (6/2) di Sidikalang. Menurutnya, bahwa Dairi telah terjadi pergeseran nilai kerukunan dan kenyamanan
“Kalau situasi Dairi, saya no coment. Saya tidak mengetahui situasi Dairi saat ini, karena tidak tinggal menetap di sini. Untuk mengetahui situsi dan kondisi Dairi, tanyakan aja langsung sama warga masyarakatnya,” ujarnya usai memimpin sosialisasi dan konsolidasi partai pemenangan Cagubsu/ Cawagubsu  Effendi Simbolon-Djumiran Abdi di Sidikalang.
Didampingi Ketua DPC PDI-P Dairi Benpa H Nababan dan Calon Wakil Bupati Dairi 2014-2019 Drs Passiona M Sihombing MBA, Junimart menyebutkan, Dairi membutuhkan calon pemimpin yang betul-betul memahami azas-azas pemerintahan yang baik dan pendidikan. “Kalau masyarakat tidak mendapat pendidikan, maka akan gelaplah dunia ini,” sebutnya.
Dilanjutkan putra Dairi yang menetap di Menara Kuningan Jakarta ini, bahwa tipe pemimpin Dairi harus yang betul-betul memahami pentingnya pendidikan. Karena, kesejahteraan diukur dari pendidikan yang dimiliki oleh seseorang yang tidak sama dengan pebisnis.
“Kalau pebisnis disebutkan berhasil tanpa memiliki pendidikan, itu bisa saja. Namun warga masyarakat tidak akan bisa sejahtera kalau tidak memiliki pendidikan. Bagaimana bisa sejahtera kalau tidak memahami pendidikan,” sebutnya lagi.
Ketika diminta harapannya ke depan Kabupaten Dairi, pengacara yang memiliki filsafat profesinya ‘perdamaian adalah suatu kata yang indah tetapi perdamaian adalah lebih indah’ ini mengaku, sangat merindukan suasana pada tahun 1970-an.
“Masa depan Dairi, harus melihat kembali suasana tahun 70-an. Saat itu masih rukun dan damai. Sekarang, saya melihat telah terjadi pergeseran kerukunan dan kenyamanan akhir-akhir ini,” imbuhnya. (Najogi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar