Bupati Dairi Bisa Diimpecment
Sidikalang-Dairi Pers :
Perseteruan Bupati Dairi Johnny Sitohang dan DPRD Dairi pasca penolakan R APBD
2013 terus meruncing. Meski kegubernuran sumut mencoba memfasilitasi pertemuan
eksekutif
dan legislatif Dairi di kantor gubernur rabu (9/1) tetap tidak
membawa hasil. DPRD tetap bertahan pada keputusan tidak mau negosiasi selama
pemkab Dairi bertahan ingin meloloskan anggaran
Jalan jalan ke luar negeri tokoh agama sebear Rp. 1 M, Anggaran plesiran
ke Yogya karta oleh PKK dan istri kepala desa Rp. 2,7 miliar dan anggaran
pembelian mobil camat Rp. 3,6 miliar.
Wakil ketua DPRD Dairi
Benpa Hisar Nababan kepada Dairi Pers kamis (10/1) menguraikan sebanyak 19
anggota DPRD Dairi berangkat ke kantor gubernur menghadiri undangan gubernur
sekaitan dengan penolakan DPRD Dairi atas APBD Dairi 2013. Mereka
dipertemukan dengan biro keuangan Indra,
Hasiholan Silaen, Turnip Biro hukum dan Tanjung biro otda.
Benpa mengatakan meski hal itu merupakan sesuatu yang lumrah
ada upaya pihak gubernur namun Benpa menyebutkan keputusan DPRD Dairi telah
bulat dan menerima keingian Bupati Dairi agar APBD 2013 dilakukan bukan dalam
peraturan Daerah namun melalui peraturan Bupati. “ Usai penolakan APBD ketua
DPRD Dairi kan menanyakan namun beliau (Bupati
red) menyebut anggaran Dairi tahun 2013 melalui perbup saja. Beliau
sudah mengatakan begitu tentu sudah
punya perhitungan matang dan sebaiknya dilanjutkan saja “ sebut Benpa.
Benpa menyebutkan tentu
siapa juga jika ditanya berbagai menufer yang terjadi pasca penolakan R APBD
2013 mulai rangkaian sidang-sidang DPRD, adanya sekelompok pendeta dan kepala
desa berdemo tentu bisa menduga siapa biang keroknya. “ saya hanya
mengatakan tunduklah kepada
undang-undang tidak usah melawan undang-undang. Kalau sudah katakan lakukan
perbup yah sudah dilanjutkan saja
.untuk apa lagi kembali ke awal jadwal ulang. Kita yakin Bupati Dairi
akan mampu kok bertanggung jawab atas
anggaran sesuai peraturannya “ tegas Benpa.
Dikatakan Buipati Dairi
perlu belajar berdemokasi dimana DPRD Dairi berbeda pendapat atas beberapa kebijakan harusnya dapat
menerima perbedaan . Jika sudah ditolak tentu kan ada jalan keluar sesuai undang-undang. Jadi untuk apa lagi
bermanuver” sebut benpa.
Benpa menyebutkan boleh jadi selama ini rakyat Dairi menilai
DPRD Dairi kurang pro rakyat atas berbagai kebijakan pemkab Dairi atas
anggaran. Namun kini dewan dengan tegas
menolak aggaraan yang tidak realistis.
Dengan demikian maka menurut
undang- undang lakukan dengan peraturan bupati saja sesuai dengan besaran plafon APBD tahun sebelumnya.
Dengan pemberlakuan Perbup atas APBD maka Bupati
dapat menempatan anggaran sesuai hal
yang dianggapnya lebih penting dan urgen. Tentu karena DPRD Dairi menolak maka secara otomatis Bupati akan bertanggung
jawab penuh ketika ada temuan kelak.
Perlu saya tegaskan dengan
penolakan R APBD oleg DPRD Dairi seperrtinya ada kesan tidak terbayarnya gaji
PNS hingga tanggal 10 Januari akibat
pen0lakan tersebut. Kita sudah konsultasi dengan Gubernur dan gubernur menyebutkan
wajib membayarkan gaji PNS sesuai waktu.
Tidak ada hubungan penolakan R APBD dengan gaji PNS jadi jika ada isu atau
manufer yang berkembang karena penolakan DPRD maka gaji PNS tidak dibayar itu
adalah fitnah. Itu hanya pendapat
orang-orang yang tidak mengerti hukum dan aturan”sebutnya.
Sementara itu ketua Fraksi
Rakyat Bersatu DPRD Dairi Dahlan sianturi, SE menyebutkan fraksi mereka menolak R APBD 2013 tersebut
karena telah meminta rinciaan anggaran dalam sidang. Eksekutif dalam sidang itu
berjanji memberikan rincian pada esok paginya. Namun ternyata rincian itu tidak
diberikan eksekutif yang membuat fraksi mereka secara bulat menolak R APBD “
tentu kita bisa memikirkan apa yang ditakutkan eksekuti ketika memberikan
rincian anggaran. Jika jujur tentu tidak perlu takut. Bayangkan telah berjanji
berikan namun tidak. Yah maka menjadi sangat wajar fraksi kita menolak RAPBD. Tidak mungkin memebeli kucing dalam
karung “ sebutnya.
Menjawab adanya tren
kemungkinan DPRD Dairi akan meng impecment bupati Dairi. Dahlan menjawab
diplomatis , dewan itu punya berbagai hak mulai hak budget, hak interplasi
hingga hak impecment. Tentu jika keadaan terus tidak kondusif maka dewan juga
punya hak” sebutnya sambil tersenyum.
Dahlan menguraikan hingga
tanggal 10 januari 2013 PNS lingkungan pemkab dairi belum juga gajian dan
sepertinya segaja dihembuskan isu kalau itu karena ulah dewan menolakR APBD.
Mengacu pada UU yang ada gaji PNS wajib
dibayarkan tepat waktu. Karena PNS itu adalah pegawai negara dan anggarannya
sudah ditampung negara . jadi kalau hingga kini gaji PNS tidak dibayarkan dan
PNSDairi gerah silahkan saja mendemo Bupati, sebut Dahlan.
Saya katakan ini semua
kesalahan eksekutif dan sepertinya ada indikasi agar PNS menyalahkan DPRD Dairi
atas gaji yag tidak dibayar. “ coba jujur saja bukan uang tidak ada namun entah
apa di pikiran eksekutif ini. Untuk pesta-pesta open house Bupati yang biayanya ratusan juta rupiah saja pada
taggal 8 januari mampu kok dilakukan kenapa gaji PNS tidak dibayarkan? Ini
menggelikan “ tegas Dahlan.
Menjawab Pasca penolakan dewan
yang langsung diwarnai demo kepala desa dan sejumlah pendeta di Dairi Dahlan
menyebutkan banyak hal yang harus dicatat yakni Rakyat dibawa kepala desa,
Kepala desa dibawa oleh oknum camat dan camat dapat perintah dari mana? Ini kan
bisa kita logikakan. Kita juga sangat menyesalkan kondisi itu dimana polres telah mengelkuarkan statemen
jelang natal tidak ada izin demo. Tetapi
justru yang terjadi aparat membiarkan demo tersebut. “ jangaanlah diskrimintif
jika memang tidak punya izin yah harusnya dibubarkan. Namun yang terjadi apa?”
tegas Dahlan kesal,
Dahlan menyebutkan hendaknya eksekutif menghormati
rakyat kecil tidak memutar balik infromasi berkaitan dengan apa yang terjadi di
dewan. Katakan peraturan kalau penolakan terjadi ada perbup dan itu hak bupati.
“jangan seperti yang terjadi kepala desa berdemo karena sms yang masuk ke
mereka DPRD Dairi mencoret usulan sepeda motor. Sama sekali tidak ada usul
pemkab Dairi soal sepeda motor”
Jujur saja sejak awal
fraksi rakyat bersatu paling getol memaksa pemkab Dairi menaikkan ADD desa
sesuai aturan . Namun di Dairi yang terjadi
hak desa itu masih dibawah 10 % dari APBD padahal menurut aturan minimal
12 % dari APBD. “ Karena kepala desa kurang faham haknya itu justru ketika
disebar SMS menyebut dewan menolak kendaraan dinas kepala desa roda dua jadi terprovokasi. Ini
benar-benar memalukan dan pembodohan kepada kepala desa “ sebutnya.
Dahlan meyebutkan jika
memang pemkab Dairi tetap bermanuver maka bukan tidak mungkin mereka akan
menggunakan hak-haknya dan jika terus tidak terkendali maka DPRD Dairi juga
punya hak menurunkan Bupati. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar