Perbuatan baik yang dilakukan beberapa oknum tersebut ternyata
dipolitisir oleh beberapa orang yang tidak dikenal (otk) selama dua hari.
Mereka melakukan pengintaian, bila mana acara tersebut terindikasi dengan unsur
politis.
Pantauan wartawan bahwa acara tersebut berlangsung dengan baik sesuai dengan
rencana. Bahkan, suasana haru mengelilingi kumpulan warga yang duduk di halaman
beralaskan tenda plastik. Mereka sangat serius mengikuti berjalannya acara KKR
tersebut.
Pastor Lamsion Gurning dalam sepatah kata usai KKR di Desa Lae Markelang
menyebutkan, bahwa ada sekelompok orang yang melakukan pengintaian acara
tersebut. Menurutnya, bahwa acara tersebut juga sudah diusahakan untuk
membatalkan, karena diduga ada muatan politis.
“Ini acara berdoa bersama. Tidak ada muatan politiknya. Kalau bapak ibu
keberatan dengan acara ini, tidak akan pernah terjadi acara ini. Tapi, karena
bapak ibu rela dan mau memberikan kutipan per keluarga, acara ini terjadi.
Tidak ada dalam acara ini bagi-bagi uang,” sebutnya.
Gurning juga menyebutkan, bahwa upaya penggalan yang dilakukan sekelompok orang
adalah salah satu tindakan bodoh. Disebutkannya, bahwa orang yang
menghubunginya untuk menggagalkan acara itu tidak perlu diberitahukan.
“Saya tidak perlu memberitahukan siapa yang menghubungi saya untuk membatalkan
acara ini. Tapi, saya menilai orang-orang itu adalah orang yang dipergunakan
iblis untuk membatalkan kehadiran kebaikan di kampung kita ini. Yang kita
laksanakan sekarang adalah, merenung dan kembali mendekatkan diri kepada
Tuhan,” imbuhnya. (najogi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar