Rekomendasi Hapus Bimtek, Namun Saat Voting Setuju
Sidikalang-Dairi Pers :
Sekretaris Banggar DPRD Dairi Jusrianda Nainggolan dalam sidang DPRD Dairi
menyampaikan keputusan banggar DPRD
Dairi agar meng hapuskan anggaran hamprr 3 M
untuk alasan Bimtek Ibu PKK ditahun
2013 karena sangat tidak perlu
untuk
dilaksanakan dan tidak bermanfaat untuk
kepentingan banyak orang,Hapuskan juga
anggaran dana 1 M untuk biaya
perjalanan segelitir orang dengan alas an wisata
rohani dikarenakan sangat menyakiti hati
banyak masyarakat dan jelas berdampak ketidakadilan,juga
tiadakan biaya membeli mobil baru bagi
para camat karena bukan itu yang
terpenting saat ini,rakyat banyak memerlukan
anggaran karenanya anggaran dianggap tidak
pro rakyat hingga ditolak.
17 anggota DPRD Dairi yang
duduk di badan anggaran yakni Delphi M Ujung, Benpa H Nababan, Suparto Gultom,
Leonard Samosir Sabam Sibarani, Jusrianda Nainggolan, Togar Simorangkir, Pendi
Purba, Mangasa Sinaga, Harry Napitupulu, Martua Nahampun, Edwat Munte, Togar
Pasaribu, Dahlan Sianturi, Pisser Simamora, Binsar Sinaga dan Freddy Sihombing
. ke 17 wakil rakyat ini memberikan rekomendasi tidak setuju dengan tiga item
anggran yang diusulkan pemkab yakni wisata rohani, biomtek PKK dan pembelian
Mobil camat
Namun seiring rangkaian pembahasan R APBD 2013 yang
berjalan penuh dengan kotroversi dan diwarnai demo dari tokoh agama yang
inginkan wisata rohani itu dan dari pihak tokoh masyrakat menolak Wisata rohani
dananya dari APBD itu entah apa yang terjadi justru dalam sidang paripurna penetapan
R APBD Dairi 2013 menjadi APBD akhirnya dilakukan dengan voting terbuka. 17
anggota dewan yang duduk di kursi
banggar justru saat melakukan voting terbuka 6 diantaranya berlaku aneh justru
setuju dengan R APBD 2013 yang diajukan pemerintah sedang satu orang
diantaranya berlaku aneh tidak memberikan suara (abstain). 7 dari 17 anggota banggar yang memberikan
rekomendasi menolak awalnya justru hanya beberapa hari kemudian saat voting
terbuka justru berbalik menerima R APBD Dairi 2013.
Entah apa yang terjadi dengan 7 anggota dewan yang duduk di
banggar ini justru hanya hitungan hari saja langsung berubah melawan
rekomendasinya. Agaknya hal ini perlu menjadi perhatian rakyat Dairi ke depan
untuk bahan pertimbangan dalam memilih wakilnya di dewan. Persoalan moral wakil
rakyat harus juga menjadi bahan penilaian rakyat dalam memilih wakilnya ke
depan. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar