Senin, 07 Januari 2013

7 dari 17 Anggota Banggar DPRD Dairi Aneh


Rekomendasi Hapus Bimtek,  Namun Saat Voting Setuju
Sidikalang-Dairi Pers : Sekretaris Banggar DPRD Dairi Jusrianda Nainggolan dalam sidang DPRD Dairi menyampaikan  keputusan banggar DPRD Dairi agar meng hapuskan  anggaran  hamprr  3  M  untuk  alasan  Bimtek  Ibu  PKK  ditahun  2013  karena  sangat  tidak  perlu
  untuk  dilaksanakan  dan  tidak  bermanfaat  untuk  kepentingan  banyak  orang,Hapuskan  juga  anggaran  dana  1  M  untuk  biaya  perjalanan  segelitir  orang  dengan  alas an  wisata  rohani   dikarenakan  sangat  menyakiti  hati  banyak  masyarakat dan  jelas   berdampak  ketidakadilan,juga   tiadakan  biaya  membeli  mobil  baru  bagi  para  camat  karena  bukan  itu  yang  terpenting  saat  ini,rakyat  banyak  memerlukan  anggaran  karenanya  anggaran  dianggap  tidak  pro  rakyat  hingga ditolak.
17 anggota DPRD Dairi yang duduk di badan anggaran yakni Delphi M Ujung, Benpa H Nababan, Suparto Gultom, Leonard Samosir Sabam Sibarani, Jusrianda Nainggolan, Togar Simorangkir, Pendi Purba, Mangasa Sinaga, Harry Napitupulu, Martua Nahampun, Edwat Munte, Togar Pasaribu, Dahlan Sianturi, Pisser Simamora, Binsar Sinaga dan Freddy Sihombing . ke 17 wakil rakyat ini memberikan rekomendasi tidak setuju dengan tiga item anggran yang diusulkan pemkab yakni wisata rohani, biomtek PKK dan pembelian Mobil camat
          Namun seiring rangkaian pembahasan R APBD 2013 yang berjalan penuh dengan kotroversi dan diwarnai demo dari tokoh agama yang inginkan wisata rohani itu dan dari pihak tokoh masyrakat menolak Wisata rohani dananya dari APBD itu entah apa yang terjadi justru dalam sidang paripurna penetapan R APBD Dairi 2013 menjadi APBD akhirnya dilakukan dengan voting terbuka. 17 anggota dewan  yang duduk di kursi banggar justru saat melakukan voting terbuka 6 diantaranya berlaku aneh justru setuju dengan R APBD 2013 yang diajukan pemerintah sedang satu orang diantaranya berlaku aneh tidak memberikan suara (abstain).  7 dari 17 anggota banggar yang memberikan rekomendasi menolak awalnya justru hanya beberapa hari kemudian saat voting terbuka justru berbalik menerima R APBD Dairi 2013.
          Entah apa yang terjadi dengan 7 anggota dewan yang duduk di banggar ini justru hanya hitungan hari saja langsung berubah melawan rekomendasinya. Agaknya hal ini perlu menjadi perhatian rakyat Dairi ke depan untuk bahan pertimbangan dalam memilih wakilnya di dewan. Persoalan moral wakil rakyat harus juga menjadi bahan penilaian rakyat dalam memilih wakilnya ke depan. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar