Sidikalang-Dairi pers : Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon
menyebutkan sangat salut dengan pemkab Dairi atas penghargaan peningkatan
produksi beras nasional yang diterima Bupati Dairi Johnny Sitohang. “ Kita
salut dengan pemkab Dairi atas upayanya bisa mendapatkan penghargaan
dari
pemerintah pusat. Kesalutan itu karena selama ini yang kita ketahui Pemkab
Dairi focus terhadap komiditi jagung. Bahkan PD pasar diberikan wewenang dapat
membeli jagung petani jika harga merosot dibawah Rp. 2.000 . Nah kini justru
Dairi dapat penghargaan dari produksi beras. Salutlah sedang yang tidak
ditargetkan dapat penghargaan apalagi ditargetkan” sebut Jonner sambil
tersenyum mengejek.
Kepada Dairi Pers Jonner Simbolon kamis (30/8) menyebutkan ada
semacam tren di pemkab Dairi “gila penghargaan”. Sebelumnya kita melihat Dairi
mendapat penghargaan dari bidang kesehatan, kini dari beras lantas kenyataan
lapangan apakah demikian?. Entah penghargaan apa lagi yang dikejar pemkab
sekarang. Apakah dengan menrima penghargaan demikian lantas kenyataan rakyat
bisa di bohongi? Ini benar-benar sebuah penyakit gila akan pencitraan diri,
sebutnya.
Jonner mengungkapkan sangat tidak logis Dairi ,mendapat
pengharagan produksi beras.” Tapi mau bagaimana lagi sepertinya yang begini
bikin senang pemimpin di Dairi ini meski rakyat sebenarnya tertawa atas
penghargaan itu” sebut Jonner sambil tertawa.
Diuraikan sebagai LSM di Dairi yang mengetrahui persis lahan
pertanian Dairi yang kini banyak berubah ke lahan Darat dengan tanaman kopi dan
jagung. Semua akibat ketersedian air yang berkurang. Banyak lahan pertanian
bahkan merata di hampir semua kecamatan di Dairi areal persawahan yang biasa
menanam padi kini berubah ke lahan darat dengan jagung dan kopi serta sayuran
kok malah Dairi disebut meningkat produksi berasnya? Ini benar-benar lucu dan
lebih identik pembohongan kepada rakyat “ tegasnya.
Untuk itu disebutkan silahkan saja Bupati Dairi ambisi
mengejar pengharagaan dengan segala tekniknya
namun jangan paksa rakyat Dairi untuk percaya atas penghragaan itu. “ Kita yang
berada di Dairi yang tahu persis Dairi. Raskin masih harapan, lahan sawah
menjadi lahan darat. Belum lagi banyaknya areal persawahan yang gagal panen
karena jaringan pengairan yang rusak dan serangan hama tikus.. Aneh nya dapat
penghargaan peningkatan produksi beras. Kalau mau jujur kita tantang data pemab
dairi atas peningkatan hasil beras ini. Apakah memang bisa menunjukkan fakta?,
Sebutnya.
Jonner menyebutkan khawatir atas gila penghargaan itu karena
bukan tidak mungkin ini hanya politik pencitraan diri dengan gila-gilaan mendapat penghargaan dari pemerintah sehingga
nanti dapat dijadikan alat politis seakan-akan pemerintah sekarang telah
berhasil membawa kesejahteraan rakyat.seakan-akan pemerintahan Johnny Sitohang
sukses dibidang pertanian. “ Saya yakin sekali kelak nanti pada pencalonan
pilkada mendatang penghargaan ini akan menjadi satusatunya alatnya di
dengung-dengungkan Untuk mencari simpati rakyat. Namanya juga politik
sepertinya menghalalkan semua cara sekalipun itu kepalsuan” sebut Jonner sambil
tertawa.
Kendati demikian Jonner dengan tegas mengungkapkan pihak
manapun yang memberikan penghargaan harusnya jujur dan akurat. Tidak asal
sebatas angka saja yang bukan tidak mungkin dapat direkayasa. Jika itu terjadi
maka apa yang timbul di hati rakyat adalah pembohongan dan penghargaan
ecek-ecek. Pada akhirnya sikap tidak percaya rakyat terhadap pemerintah akan
terus menebal . Bagaimana mungkin rakyat percaya pemerintah suatu kabupaten
mendapat penghargaan peningkatan produksi beras. Sementara rakyat di kabupaten
ini tahu persis gagal panen dan menggantungkan harapan pada Raskin” sebut
Jonner (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar