Kamis, 05 Juli 2012

Surat Kecil Untuk Kapolres Dairi


“ Mulak Ma Ho Boru, Marsahit Omak”
Sidikalang-Dairi pers : Terlunta dalam pencarian yang tiada ujung. Maudin Nainggolan (63) penduduk Rimo Bunga, Sidikalang tidak tahu lagi kemana mengadu.
Putri tercintanya  Limdes Nainggolan Pelajar kelas 2 SMAN 1 Sinehu hampir setahun raib tidak diketahui rimbanya. Kepada ayah renta ini majikanya Tampubulon hanya menyebut Limdes pergi meninggalkan rumah. Pengaduan yang dibuat ke polres Dairi sebanyak 2 kali tidak membuahkan hasil kini ayah renta ini hanya  mengandalkan dukun untuk mengetahui keberadan putrinya.
      Maudin yang singgah ke kantor Dairi Pers  Kamis (26/6) menyebut sama sekali tidak punya uang namun bermohon agar kisah hilangnya  Limdes dapat dilansir. Berharap ada yang membaca agar putri tercintanya itu pulang jika memang  masih hidup Jika memang telah tiada sangat berharap dapat melihat dimana kuburnya.
      Dengan berurai air mata ayah renta ini bertutur mengetahui putrinya raib setelah 2 hari. Limdes putri saya diasuh oleh Tampubolon yang istrinya Br Simamora seorang kepala SD di Sungai raya. “ mereka memang bukan famili namun perkenalanku dengan keluarga ini karena pernah ketemu berobat di tempat salah seorang orang pintar di rimo bunga. Saat itu putri saya yang masih SMP kelas tiga dilihat Tampubolon dan ditawari disekolahkan dan membantu keluarga tersebut di Km 6 jalan Tigalingga. Karena ekonomi keluarga dan keyanikan untuk masa depannnya limdes saya lepas.” Urainya.

      Dikatakan sangat terkejut mendegar laporan kalau putrinya pergi meninggalkan rumah tanggal 18 Nopember 2011. Bahkan menyakitkan karena yang memberitahukan hilangnya  putri tercintanya itu justru anak dari Tampu bolon dan bukan Tampubolon sendiri. “ harusnya dia yang menyampaikan itu karena Limdes  saya percayakan kepada dia. Bukan anaknya atau siapapun “ sebut Maudin
      Selanjutnya Maudin meminta keterangan dari Tampubolon orang yang diserahi tanggung jawab tersebut. Dan disampaikan tidak ada masalah maupun pertengkaran di rumah. Namun dua hari sebelum raibnya Limdes Nainggolan dari rumah diketahui limdes tidak pulang namun menuju rumah pamanya di Juma gunung. Limdes ditemani teman sekelasnya Desi Br Sihombing warga km 3 jlan tigalingga. Pamannya ini juga telah di kros cek dan membenarkan kalau limdes benar dari rumah itu. Namun langsung pergi membawa durian 6 butir. Selanjtunya Limdes menginap di rumah Desi Sihombing dan kembali ke rumah induk semangnya di Km 6.
      Masih penurtran ayah renta ini atas pengakuan cerita tampubolon kepadanya  saat itu istri Tampubolon Br Simamora tidak berada di rumah karena mengiktui pelatihan di Sumbar selama 10 hari. Dan saat itu limdes disuruh menggantarkan kopi kepada pekerja ladang mereka di kebun. Sekembalinya dari kebun limdes disuruh menampi beras  dan selanjutnya  di masuk Tampubolon.
      Limdes si putri yang hilang itu selanjutnya menggiling kopi. Hingga malam. Tampubolon memanggil limdes untuk makan dan selanjutnya tertidur. Namun sekitar pukul 02.00 wib Dini hari induk semangnya ini terbangun karena mendengar ada suara air dikamar mandi dan dikatakan kala itu limdes sedang mencuci kopi yang sorenya di giling.
      Setelah diingatkan untuk tidak mencuci malam karena dingin Tampu kembali tertidur dikamarnya. Namun sekira pukul 05.00 Wib Tampu terbangun dan melihat kalau Limdes belum juga bangun . padahal kebiasaan limdes telah bangun pada jam tersebut. Saat diperhatikan dari gorden kamar limdes tidak ada di kamarnya lagi
      Menurut Maudin Nainggolan cerita itu didapatkan dari Tampubolon. Beberapa kali meminta agar dilakukan pelaporan ke polisi namun Tampubolon berkilah sebaiknya mencari dengan jasa paranormal saja. Meski dilakukan di beberapa dukun tiada hasil. Sudah ada 20 duakun kita tanya tapi hasilnya tidak ada “ sebut Maudin. Selanjutnya pengaduan ke Polres Dairi telah dilakukan selama dua kali tetap saja tidak membuahkan hasil “ Saya tidak tahu lagi bagaimana mencari putri saya. Melalui koran ini saya mengetuk nurani Kapolres Dairi untuk memberikan perhatian. Lelah sudah dan ibunya juga terus sakit-sakitan. Saya tidak tahu perkembangan pengaduan saya namun sepertinya tidak ada ujung. Pihak-pihak terkait juga tidak pernah dipanggil untuk dimintai keterangan. Sekali lagi saya mengetuk pintu nurani Bapak Kapolres Dairi “ sebutnya dengan berurai air mata.
      Saat Dairi Pers bertanya harapannya Maudin menyebutkan “ mulak maho boru marsahit do Omak mulai dang tarboto kabarmu. Masihol hami sude boru umbege baritam” sebutnya dsambil mengusap air matanya.
      Tampubolon Orang yang diserahi tangung jawab mendidik Limdes  yang dikonfrimasi Dairi Pers kamis (28/6)  via HP mengakui terus berjuang mencari keberadaan limdes. Sudah ada titik terang katanya di batam bersama pacarnya” sebutnya. Saat ditanayakan marga pacarnya Tampubolon menyebut belum tahu namun katanya adalah orang tigalingga.
                Tampu bolon juga mengakui saat raibnya Limdes hanya mereka berdua yang tinggal dirumah sedang istrinya tengah  mengikuti pelatihan di sumbar  selama 10 hari. Saat ditanya apakah memarahi atau malah memukul  limdes, Tampubolon membantah karena secara garis famili Limdes sudah dianggap putrinya sendiri. Data lain Tampubolon bersama istrinya yang kepala sekolah di SD sungai raya tinggal bertiga saja yakni Tampubolon, Istri dan Limdes . karena anak-anak Tampubolon telah berkeluarga.  (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar