Rabu, 27 Juni 2012

Bupati Dairi Kesandung 3 Janji Besar

                Sidikalang-Dairi Pers : Mungkin bagi rakyat jelata  janji kampanye tidak ditepati seorang kepala daerah saat menjabat sudah menjadi hal biasa. Namun ketika janji terungkap saat menjabat
namun tidak terbukti  akan berakibat hilangnnya kepercayaan rakyat. Tiga janji besar bupati Dairi Johnny Sitohang setelah duduk sebagai kepala daerah untuk rakyat Dairi yang tidak realisasi  membuat kepercayaan rakyat berkurang.
      Catatan Dairi Pers janji pertama seorang Bupati Dairi kepada  Rakyat  yang diucapkan lantang yakni Desember 2010 yang menyebut akan memidahkan kantor bupati Dairi ke lokasi baru karena keberadaan kantor bupati sudah kurang memadai. Janji itu disampaikan di depan banyak orang dalam satu pidato dan diulang lagi saat acara open house tahun baru 2011. Iringan tepuk tangan terdengar riuh kala itu.
      Namun bulan berganti dan tahun bertambah janji itu tidak terealisasi. Padahal akses pidato itu  berkembang luas  . Banyak isu dan spekulasi  kalau lokasi kantor bupati bakal berada di Sitinjo.  Sejumlah pemilik tanah di daerah panji harap-harap cemas dan mempersiapkan diri untuk membuka usaha serta penyediaan tanah yang bakal di beli pemkab Dairi. Namun hingga pertengahan 2012 janji itu tidak terealisasi. Bahasa- bahasa miring dari masyarakat terus bergulir perlihal gagalnya janji yang diucapkan seorang nomor satu di Dairi itu.
      Kredibiltas dan kejujuran seorang pemimpin Dairi itu menjadi bahan pertanyaan besar yang cukup menggangu kepercayaan public. Bukan itu saja  secara otomatis rasa percaya rakyat menjadi luntur karena janji yang tidak ditepati.
      Janji kedua seorang bupati Dairi yang hingga kini dianggap rakyat Dairi hanya isapan jempol semata dalam beberapa kegiatan kunker dan pidato di depan masyarakat dengan lantang menyebut dalam dua tahun Dairei berubah. Pemikiran rakyat yang menerima janji seorang kepala daerah itu justru berubah kearah yang lebih baik. Berubah secara ekonomi, berubah kepada pembangunan infrastruktur yang lancar serta majunya Dairi dalam pembangunan.
      Tiga tahun kepemimpinan Dairi di tangannya hingga kini janji itu tidak juga terbukti. Bahkan yang terjadi justru penggunaan anggaran keuangan daerah dituding tidak berpihak ke rakyat. Banyak protes elemen masyarakat Dairi mulai dari mahasiswa, LSM dan pemerhati Dairi menyebut kalau APBD Dairi lebih pada kepentingan politik dan sangat kecil persentasinya untuk kepentingan umum.
      Kelemahaan pemkab Dairi di tangan Johnny Sitohang justru tidak dapat dibohongi dengan banyaknya jalan menuju kecamatan dan jalan antara desa yang rusak parah namun tidak mampu diperbaiki pemkab Dairi.
      Menurut Fraksi PDK DPRD Dairi APBD Dairi sekitar 78 % untuk kepentingan birokrasi belanja pegawai dan sangat kecil persentasinya untuk kepentingan rakyat dalam pembangunan. Hal itu membuktikan perubahan yang dijanjikannya dalam dua tahun tidak terbukti karena justru APBD Dairi berpihak pada penguasa dan bukan pada rakyat.
      Ronald Silalahi LSM Pesada Dairi menyebutkan APBD Dairi tidak berpihak kepada rakyat namun lebih berpihak pada penguasa. Hal itu menyebabkan sulitnya Dairi bangkit dari kondisi ekonomi rakyat yang semakin terpuruk dan rusaknya sejumlah fasilitas public.
      Fitrianto Berapau Kordinator Gerakan Reformasi Dairi dalam demo di depan kantor Bupati Dairi bulan silam menyebut dari tahun ketahun Dairi tidak ada perubahan bahkan yang terjadi kegiatan pemkab Dairi terlalu banyak bersifat seremonial. Program kunker Bupati ke desa-desa hanya sebatas politik dengan program yang dikritisi dengan nama program “tangan diatas “serta saweran.
      Janji bupati Dairi yang ketiga yang berdampak sandungan saat mengucapakan tahun ini Dairi mendapat tambahan dana Rp. 116 Miliar yang bersumber dari dana Silpa APBN . Dana yang tidak kecil itu sempat membuat lega banyak pihak karena penambanhan jumlah yang signifikan itu sangat  berarti bagi pembangunan di Dairi. Konon bantuan itu akan dialokasikan bagi sector pertanian, pendidikan dan infrastruktur.
      Berita keberhasilan Dairi akan mendapat bantuan itu langsung menjadi kebanggaan dan menjadi santapan media dalam beberapa bulan pasca ungkapan Bupati Dairi Johnny Sitohang . Ratusan miliar dana yang diplot ke Dairi itu diyakini akan membawa sejumlah perubahan dalam perbaikan fasilitas infrastruktur Dairi yang telah banyak rusak parah.
      Namun hingga Juni 2012 janji itu semakin kabur dan tidak jelas keberadaannya. Bappeda Dairi yang dipertanyakan akan janji bupati atas dana Rp. 116 Miliar itu  justru tidak mengerti kelanjutan dana yang terlanjur digembar gemborkan itu.
      Tiga janji Bupati Dairi Johnny Sitohang itu sebagai janji besar yang tersandung karena tidak terbukti. Hal itu berdampak buruk bagi kepercayaan public akan kapasitas dan kredibiltasnya dalam menjalankan roda pemerintahan di Dairi. ( R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar