Kamis, 05 Juli 2012

Hampir Rp 1 Miliar Uang APBD Terbuang RSUD Sidikalang

    Sidikalang-Dairi Pers : Gedung Pelayanan Obstreti Neonaty,Emergency,Komprenhensif (PONEK) yang berbiaya Rp 900 Juta pada tahun 2010 diperuntukkan Gedung Rawat  untuk Ibu dan Anak di RSUD Sidikalang hingga kini tidak difungsikan . Belum diketahui penyebabnya namun gedung ini
merupakan gambaran pemborosan uang rakyat Dairi. Dugaan lain pembangunan gedung ini hanya orientasi proyek tanpa perencanaan matang sehingga dana yang jumlahnya tidak kecil itu terbuang percuma karena gedung tidak digunakan.
      Pantauan Dairi Pers pekan silam gedung yang dibangun ditengah lapangan RSUD itu terlihat megah namun sama seklai tidak berguna. Beberapa kaca nako telah pecah . Infromasiy ang diperoleh Dairi pers menyebutkan kalau gedung ini dibangun pada tahun 2010 oleh rekanan yang masih tergolong famili oknum direktur RSUD Sidikalang. Sedang informasi yang berkembang keberadaan gedung ini menjadi salah satu temuan BPK tahun 2011 di duga menyalahi kontrak .Padahal dananya telah dibanyar-kan penuh pada desember 2010.
      Namun sulitnya mendapatkan temuan BPK ini membuat gedung  bermasalah ini seper-tinya tidak terjangkau hukum. PPTK dan perangkat hingga direktur RSUD Daniel Sianturi sebagai kuasa pengguna anggaran hingga kini masih melenggang belum tersentuh kasus ini.
      Disebutkan Temuan BPK tersebut berkenaan pada pelang-garan kontrak misalnya lantai yang harusnya dari keramik namun dalam kenyataannya hanya lantai semen.

      Keberadaan gedung ini semakin membuktikan ke kurang berpihakan pemkab Dari bagi kepentingan  umum rakyat untuk melihat skala prioritas. Ironis sekali ketika sebahagian besar jalan ke kecamatan di Dairi rusak berat justru hampir satu miliar dana untuk RSUD dibuang percuma. Gedung senilai Rp. 900 juta itu hanya menjadi tontonan dan membuat semak pemandangan RSUD Sidikalang. Bukan itu saja halaman RSUD yang biasanya digunakan sebagai tempat olah raga volli juga kini sudah hilang seiring pembangunan ruangan yang tidak berfungsi tersebut.
      Direktur RSUDSidikalang Ddr. Daniel Sianturi yang hendak dikonfrimasi atas masalah gedung yang tidak difungsikan ini tidak berhasil dijumpai. HP yang dihubungi juga tidak aktif.  Hendaknya hal ini menjadi perhatian instansi terkait untuk memproses pihak yang terlibat dalam pembangunan gedung yang akhirnya tidak berfungsi tersebut (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar