Nurleli Panggabean Fitrianto
Berampu Jonner Simbolon Tagor
Napitupulu
Sidikalang-Dairi pers : Panik demikian mungkin kata-kata yang
tepat untuk bupati Dairi menghadapi
kritisi Forum Rakyat Dairi Anti Pembodohan .Bupati Dairi Johnny Sihotang
mengeluarkan watak aslinya berpidato dengan berapi-api di depan kantornya rabu
(30/5).
Di depan puluhan kepala desa yang berkumpul yang ingin mendapat
penjelasan atas keberangkatan mereka ke Yogyakarta. Malah Bupati Dairi
melantur dan tak kontrol hingga menyebut
ada seorang mantan anggota DPRD Dairi dulunya Joki . Pidatonya yang menyerang
pribadi seseorang itu lantas menjadi tertawaan banyak warga siang itu karena
dinilai melenceng dari pokok bahasan. Bukan itu saja diduga Bupati terlihat
semakin panik karena adanya tepuk tangan beberapa orang yang berada jauh dari
depan kantor bupati.
Meski Bupati Dairi tidak menyebutkan nama mantan dewan yang
disebutnya pernah Joki itu. Sebagai mana diketahui kordinatior Forum Rakyat
Dairi anti Pembodohan Drs. Passiona Sihombing, MBA menjadi pokok bahasan
ditengah masyarakat Dairi sehubungan dengan gerakan moral yang dilakukannya
atas keberangkatan pemuka Agama ke Yerussalem dan Mekah menggunakan APBD Dairi.
Selanjutnya Passiona juga menjadi kordinator Forum juga melakukan protes soal
keberangkatan kepala desa ke yogya agar tidak terjebak dalam masalah hukum.
Kontroversi keberangkatan ini sudah berlangsung lebih dari
seminggu dan media giat melansir pemberitaan tersebut. Besar dugaan Bupati
Dairi panik dan semakin emosi.
Data yang diperoleh Dairi pers Bupati Dairi berpidato didepan
kepala desa yang berkumpul di depan kantor Bupati. Saat menyampaikan pidatonya
terlihat berapi-api dan bahkan melantur hingga menyerang pribadi seseorang
meski tidak menyebut nama.
Cukup aneh memang meski perkumpulan kepala desa ini tanpa ada
pemberitahuan ke polres namun pihak polres mendiamkan saja kegiatan pengumpulan
massa tersebut. Perlakuan ini berbeda
dengan perkumpulan rakyat yang justru cepat sekali ditanggapi polres.
Fitrianto Berampu ketua Forum Reformasi Dairi menilai bicara
Bupati Dairi Johnny Sitohang itu tidak menggambarkan sikap pemimpin. “ Kita
sangat menyesalkan kalimat-kalimat Bupati yang bernada pemicu . Ini bukan
sebuah gambaran kepemimpinan yang baik kepada rakyat. Harusnya seorang bupati
itu mau berdialog dan tidak hanya bisa berpidato. Saya melihat beliau sudah
berlebihan” sebut Fitrianto Berampu.
Sementara itu Nurleli Panggabean seorang wartawati di Dairi
menyebutkan kalimat Bupati Dairi di
Depan kepala desa itu bukan bahasa seorang pemimpin namun lebih ke bahasa
“inang-inang” yang berkelahi di pasar.
Saya wanita saja tidak begitu . ini seorang kepala daerah, seoarang pejabat dan
seorang yang harusnya jadi panutan. Orang kecil saja yang bukan pejabat tahu
tata krama dan etiket. Siapa juga bisa menilai bahasa seperti itu sudah
berlebihan dan tidak pada tempatnya. Kita sebagai wartawan terkejut mendegar
kalimat-kalimat yang tidak pantas seperti itu. Saya khawatir di Dairi ini malah
sudah terbukti pepatah Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.Saya sangat
menyesalkan kalimat yang tidak pantas itu “ Sebut Nurleli.
Ketua LSM Topan Dairi Tagor Napitupulu mengakui mendegarkan semua
kalimat bupati dan mendengar juga rekamannya Sangat tidak negarawan berpidato
di depan kepala desa sangat berlebihan. Beliau berlebihan dan harusnya sebagai
kepala daerah berlakulah penganyom dan menjelaskan duduk permasalahannya. Kita
masyarakat ini sangat tidak nyaman dengan gaya bicara seperti ini dan ini sangat merugikan beliau
sebagai seorang bupati. Kita Berharap Bupati merobaha cara kepimimpinannya agar
leboh baik ke depan sesuai dengan mottonya Bekerja Untuk Rakyat.
Sementara itu secara tegas Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon
menyabutkan rekaman pidato bupati itu kini beredar luas ditengah masyarakat. Saya mendegar rekaman itu merasa
jijik dan tidak pantas beliau sebagai bupati memutar balik fakta. Saya tahu
forum Rakyat Dairi anti pembodohan telah melakukan langkah persuasif mulai dari
menegur secara lisan, memuat kritik di media, membuat surat tertulis agar
Bupati taat aturan dalam pemanfaatan anggaran khsusunya Kepala desa yang
diberangkatkan ke Yogya. Tetapi bupati tidak berani memebri jawaban . Bukan itu
saja staf bupati juga tidak bisa menjelaskan. Pemkab diundang dialog di Radio
agar rakyat bisa mendengar pejelasan pemerintah namun tetap bupati bandel. Jadi
jika demo terjadi barangkali masih langkah awal. Hasilnya nanti pasti Forum
akan mendesak hukum bertindak ke Dairi. Habis semua cara persuasif tentu ada
hukum yang bisa adil.
Saya sangat kecewa dengan bicara seorang bupati demikian.
Menyerang pribadi, memutar balik fakta dan menyebar isu dan menuding orang
fitnah. Ini benar-benar bukan bicara seorang bupati . itu bicara mamak-mamak
parbada muncung” maaf saya tidak tahu bahasa indonesianya “ sebut Jonner sambil
tertawa. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar