Rabu, 06 Juni 2012

Kepdes Tanya Perjalanan ke yogya, Bupati Terangkan Mantan Dewan

Bupati Dairi Panik

Nurleli Panggabean       Fitrianto Berampu               Jonner Simbolon     Tagor Napitupulu
Sidikalang-Dairi pers : Panik demikian mungkin kata-kata yang tepat untuk bupati Dairi  menghadapi kritisi Forum Rakyat Dairi Anti Pembodohan .Bupati Dairi Johnny Sihotang mengeluarkan watak aslinya berpidato dengan berapi-api di depan kantornya rabu (30/5).
Di depan puluhan kepala desa yang berkumpul yang ingin mendapat penjelasan atas keberangkatan mereka ke Yogyakarta. Malah Bupati Dairi melantur  dan tak kontrol hingga menyebut ada seorang mantan anggota DPRD Dairi dulunya Joki . Pidatonya yang menyerang pribadi seseorang itu lantas menjadi tertawaan banyak warga siang itu karena dinilai melenceng dari pokok bahasan. Bukan itu saja diduga Bupati terlihat semakin panik karena adanya tepuk tangan beberapa orang yang berada jauh dari depan kantor bupati.
Meski Bupati Dairi tidak menyebutkan nama mantan dewan yang disebutnya pernah Joki itu. Sebagai mana diketahui kordinatior Forum Rakyat Dairi anti Pembodohan Drs. Passiona Sihombing, MBA menjadi pokok bahasan ditengah masyarakat Dairi sehubungan dengan gerakan moral yang dilakukannya atas keberangkatan pemuka Agama ke Yerussalem dan Mekah menggunakan APBD Dairi. Selanjutnya Passiona juga menjadi kordinator Forum juga melakukan protes soal keberangkatan kepala desa ke yogya agar tidak terjebak dalam masalah hukum.
Kontroversi keberangkatan ini sudah berlangsung lebih dari seminggu dan media giat melansir pemberitaan tersebut. Besar dugaan Bupati Dairi panik dan semakin emosi.
Data yang diperoleh Dairi pers Bupati Dairi berpidato didepan kepala desa yang berkumpul di depan kantor Bupati. Saat menyampaikan pidatonya terlihat berapi-api dan bahkan melantur hingga menyerang pribadi seseorang meski tidak menyebut nama.
Cukup aneh memang meski perkumpulan kepala desa ini tanpa ada pemberitahuan ke polres namun pihak polres mendiamkan saja kegiatan pengumpulan massa tersebut. Perlakuan ini  berbeda dengan perkumpulan rakyat yang justru cepat sekali ditanggapi polres.
Fitrianto Berampu ketua Forum Reformasi Dairi menilai bicara Bupati Dairi Johnny Sitohang itu tidak menggambarkan sikap pemimpin. “ Kita sangat menyesalkan kalimat-kalimat Bupati yang bernada pemicu . Ini bukan sebuah gambaran kepemimpinan yang baik kepada rakyat. Harusnya seorang bupati itu mau berdialog dan tidak hanya bisa berpidato. Saya melihat beliau sudah berlebihan” sebut Fitrianto Berampu.
Sementara itu Nurleli Panggabean seorang wartawati di Dairi menyebutkan kalimat Bupati Dairi  di Depan kepala desa itu bukan bahasa seorang pemimpin namun lebih ke bahasa “inang-inang”  yang berkelahi di pasar. Saya wanita saja tidak begitu . ini seorang kepala daerah, seoarang pejabat dan seorang yang harusnya jadi panutan. Orang kecil saja yang bukan pejabat tahu tata krama dan etiket. Siapa juga bisa menilai bahasa seperti itu sudah berlebihan dan tidak pada tempatnya. Kita sebagai wartawan terkejut mendegar kalimat-kalimat yang tidak pantas seperti itu. Saya khawatir di Dairi ini malah sudah terbukti pepatah Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.Saya sangat menyesalkan kalimat yang tidak pantas itu “ Sebut Nurleli.
Ketua LSM Topan Dairi Tagor Napitupulu mengakui mendegarkan semua kalimat bupati dan mendengar juga rekamannya Sangat tidak negarawan berpidato di depan kepala desa sangat berlebihan. Beliau berlebihan dan harusnya sebagai kepala daerah berlakulah penganyom dan menjelaskan duduk permasalahannya. Kita masyarakat ini sangat tidak nyaman dengan gaya bicara  seperti ini dan ini sangat merugikan beliau sebagai seorang bupati. Kita Berharap Bupati merobaha cara kepimimpinannya agar leboh baik ke depan sesuai dengan mottonya Bekerja Untuk Rakyat.
Sementara itu secara tegas Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon menyabutkan rekaman pidato bupati itu kini beredar luas ditengah  masyarakat. Saya mendegar rekaman itu merasa jijik dan tidak pantas beliau sebagai bupati memutar balik fakta. Saya tahu forum Rakyat Dairi anti pembodohan telah melakukan langkah persuasif mulai dari menegur secara lisan, memuat kritik di media, membuat surat tertulis agar Bupati taat aturan dalam pemanfaatan anggaran khsusunya Kepala desa yang diberangkatkan ke Yogya. Tetapi bupati tidak berani memebri jawaban . Bukan itu saja staf bupati juga tidak bisa menjelaskan. Pemkab diundang dialog di Radio agar rakyat bisa mendengar pejelasan pemerintah namun tetap bupati bandel. Jadi jika demo terjadi barangkali masih langkah awal. Hasilnya nanti pasti Forum akan mendesak hukum bertindak ke Dairi. Habis semua cara persuasif tentu ada hukum yang bisa adil.
Saya sangat kecewa dengan bicara seorang bupati demikian. Menyerang pribadi, memutar balik fakta dan menyebar isu dan menuding orang fitnah. Ini benar-benar bukan bicara seorang bupati . itu bicara mamak-mamak parbada muncung” maaf saya tidak tahu bahasa indonesianya “ sebut Jonner sambil tertawa. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar