Rabu, 06 Juni 2012

Penggundulan Hutan di Timur Pakpak Bharat Meluas

     Pakpak Bharat- Dairi Pers : perusakan  hutan dibagian timur kabupaten pakpak bharat yang semakin meluas dari tahun ketahun  menimbulkan keresahan bagi masyarakat Pakpak Bharat. menurut perkiraan kerusakan hutan tersebut hampir sepanjang wilayah Timur Kabupaten Pakpak Bharat
yang meliputi Kecamatan Sitellu Tali Urang Julu (STTU JULU), Kecamatan Siempat Rube dan Kecamatan Tinada mengalami  kerusakan hutan yang dilakukan oleh pihak PT. Toba Pulp Lestari (TPL). Kerusakan hutan tersebut berefek pada kestabilan air  didaerah tersebut khususnya lae ordi. Hal ini  disampaikan warga Laembulan desa pardomuan yang sempat meninjau lokasi tanah ulayat marga munte(siunong-unong).warga laembulan bermarga munte mengatakan kepada wartawan sepanjang hulu sungai ordi telah dirusak hal itu tentu sangat menimbulkan keresahan bagi warga Pakpak bharat.
Sementara Desa cikaok yang sering  terancam dengan luapan sungai ordi mengatakan merasa sangat resah karena luapan sungai tersebut tidak menentu bahkan disekitar desa tersebut tidak hujan.warga cikaok yang mengaku bermarga berutu,mengatakan bahwa beberapa tahun terakhir ini sungai ordi tidak stabil,”kami hanya melihat jauh kehulu sungai,apabila cuaca mendung maka kami telah berjaga,ujarnya.akan tetapi yang sangat menghawatirkan apabila terjadi dimalam hari”tambahnya.

    Kekhawatiran yang sama dirasakan oleh Berutu warga Singgabur Kecamatan STTU JULU, “bukan hanya luapan air yang kami takutkan namun, akibat seringnya Lae Ordi meluap juga telah merusak pertanian disepanjang sungai. Ini fakta yang seharusnya menjadi pertimbangan
penting bagi pemerintah kita” ujar Berutu.
Warga berharap ijin penebangan hutan dari Mentri Kehutanan yang dikantongi pihak PT. TPL dalam merambah hutan di wilayah tersebut segera dicabut.  Penggundulan hutan yang terjadi di bahagian timur Pakpak Bharat yang hingga saat ini tidak memiliki kejelasan batas kabupaten dapat segera dihentikan sebelum terjadinya kerusakan yang lebih parah bahkan
diperkirakan akan mengakibatkan kemarahan warga.
Pimpinan Lembaga Komisi Publik (Komunitas Ekonomi Rakyat, Lestari Budaya dan Advokasi Kebijakan Publik) yang berkedudukan di Kabupaten Pakpak Bharat Luni Capah menanggapi keresahan warga, ia mengecam keras apa yang terjadi di wilayah Timur Pakpak Bharat. “masyarakat kita tidak meminta bagi keuntungan namun masyarakat kita hanya berharap
penggundulan hutan harus dihentikan karena telah mengakibatkan keresahaan bagi warga” tegas Luni. Disamping itu ia berharap instansi terkait Pemerintah Pakpak Bharat dapat segera mengambil kebijakan khususnya terkait tapal batas Pakpak Bharat diwilayah aktivitas PT. TPL sehingga dapat mengambil ketegasan.
Demikian halnya pihak Mentri Kehutanan diminta untuk mengkaji ulang penerbitan Ijin pemberangusan hutan yang terjadi di kawasan perbatasan Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan dan Samosir. “Jangan sampai ada kesan pembiaran, ini harus segera dituntaskan, karena yang jadi sasaran tetap masyarakat kita,jadi untuk itu pihak yang berperan dibidangnya agar segera mengambil kebijakan demi masyarakat,karena yang kasihan tetap masyarakat kita,ujarnya. (pb.02)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar