Dairi rajin melakukan upacara. Jalan protokol yang berada di depan kantor bupati ditutup juga sudah menjadi suatu budaya demi upacara dan kegiatan-seremonial lainnya. Sayang kegiatan ini tidak berbanding lurus dengan program yang menyebelah kepada rakyat. Kunker yang dibanggakan Bupati Johnny Sitohang hingga kini juga belum terukur hasilnya secara akademis.
Sejumlah upacara yang
selama ini asing ditelinga namun pemkab Dairi memperingatinya dengan upacara
seperti Upacara Hari Amal Bakti yang diperingati pada 3 Januari.. Pada 23 Maret
diperingati sebagai hari Rimbawan. Upacara hari Tubercloses yang kerap disebut
hari sayang dahak dilakukan dalam satu upacara pada 28 maret. Pada 16 april
diperingati hari jadi propinsi sumut juga dalam satu upacara . Pada 1 Mei
dilakukan upacara hari Otda.
Sejumlah hari-hari
besar ini sangat disiplin dilakukan di Dairi hingga terkesan Dairi paling rajin
melakukan kegiatan upacara. Kendati demikian rajinnya pemkab Dairi melakukan
upacara hanya terkesan seremonial tanpa jelas pengaruhnya secara nyata dalam
reformasi birokrasi di pemkab Dairi. Rakyat juga tidak merasakan perubahan penting
dalam perubahan kehidupan dengan banyaknya kegiatan upacara yang dilakukan
pemerintah.
Kendati demikian
jajaran pemkab Dairi staf yang wajib hadir dalam upacara terlihat cukup
bersemangat dan tidak terlihat keluhan meski secara umum staf ini hanya menyelamatkan
absensi Namun upacara yang digelar sama
sekali tidak membawa banyak pengaruh
dalam perubahan pelayanan publik, cara berfikir dan reformasi birokrasi. Justru
tanggapan yang terjadi di tengah masyarakat kota Sidikalang merasakan pemkab
hanya bangga saja dengan kegiatan-kegiatan seremonial sejenis upacara dan pesta-pesta .
Pantauan Dairi Pers
jalan umum depan kantor Bupati Dairi menjadi sering ditutup karena upacara .
Setiap pekan rutin pada senin ditutup untuk upacara bendera. Terkadang pada jumat di tutup untuk olah raga. Belum lagi
hampir semua peringatan hari besar dirayakan jalan ini juga terpaksa di tutup.
Hari pendidikan nasional, hari kebangkitan nasional maka jalan ini tetap
ditutup. belum lagi kalau ada acara olah raga seperti senam, lomba lari atau
jalan santai yang memang sering dilakukan pemkab dan elemen masyarakat di Dairi
kembali jalan ini di tutup.
Harusnya pemkab Dairi
tidak sekedar rajin dalam kegiatan
seremoni dan perayaan-perayaan saja karena sesungguhnya dengan kegiatan
seremonial demikian sama sekali tidak akan banyak membawa perubahan dalam
perubahan Dairi yang lebih baik. Justru banyaknya kegiatan seremoni sudah
membuat warga semakin jenuh karena hingga kini dirasakan tindakan pemkab yang
nyata untuk membangkitkan ekonomi masyarakat tidak kelihatan. Perhatian pemkab
ke rakyat masih sebatas bagi bibit,
tanam pohon dan kunker yang menurut visi pemimpin Dairi sekarang cara terbaik
mensejahterakan rakyat Dairi. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar