di sekitar Samudera Indonesia. Tanggal 8 Juli 1947, Rombongan vasco da Gama yang berjumlah sekitar 160 orang berlayar menuju samudera Indonesia, guna menemukan daerah kolonia baru sebagaimana perintah Raja Portugis. Raja Portugis kala itu sangat luas dengan kekuasaan, sehingga apa saja dia lakukan guna menguasai hasil rempah-rempah bangsa lain. Bilamana cara diplomasi tidak berhasil maka sang Raja Segera memerintah pasukannya untuk melakukan cara paksa dan kekerasan agar para bangsa lain tunduk dan memberikan upeti kepada Sang Raja. Pada saat itu, sebab perjalana jauh ke sebuah tempat yang belum jelas masih banyak dipengaruhi oleh faktor keberanian dari pada kemampuan navigarasi. Perintah Sang Raja adalah segera berangkat !! tidak peduli dari mana sumber dana perjalanan, tidak jelas ke daerah mana tujuan perjalanan,tidak harus membuat laporan penggunanaan anggaran perjalanan sebab bagi Sang Raja Portugis.
Perjalanan
vasco da Gama menyusuri Afrika, India dan konon katanya sampai ke Indonesia
kurang tahu persisi apakah mereka sampai ke Yogyakarta atau tidak. Mereka
merampok, menjajah dan bahkan mereka dapat
menutupi biaya perjalan dan terlabih
agar dapat memberikan upeti
kepada Sang Raja pada waktu pulang nantinya.
Tanggal
9 September 1499, rombongan vasco da Gama berlabuh kenb di di portugis hanya 55
orang rombongan yang selamat dalam perjalan,kebanyakan meninggal akibat terlalu
kebanyakan maka daging Lalu, apa hubungan antara perjalan vasco da Gama dengan
perjalanan kepala desa yang konon katanya jumlah Desa yang 160 orang juga
? Vasco da Gama melakukan perjalanan
dalah dalam rangka peningkatan daerah jajahan dan upeti kepada Sang Raja, tidak
peduli kemana tujuannya dan dari mana asal upeti nya.
Kepala
Desa konon katannya melakukan perjalanan adalah dalam rangka peningkatan SDM.
Bernarkah demikian halnya? Vasco da Gama memenuhi kenutuhan anggaran
perjalanannya dengan merampok dan membunuh orang lain. Rombongan kepala Desa
konon katanya anggarannya berasal dari dana APBD Dairi sejumlah Rp.
800.000.000, dan bilamana tidak ada rasa takut berjalan maka anggaranya juga
akan ditambah dari dana ADD. Masya Allah, sebegitu beranikah mereka ?
Vasco
da Gama melakukan perjalanan lebih banyak di pengaruhi faktor keberanian dari
pada kemampuan navigasi yang jelas. Jelaska latar-belakang, arah tujuan dan
anggaranya perjalanan para Kepala Desa? Mungkinkah hanya berlatar-belakang
politis semata? Tidakkah nantinya para Kepala Desa dan menjadi korban dari ulah
ambisi dan kepentingan Sang Raja?
Sebab
perjalan apalagi di biayai oleh APBD Seyogianya harus transparan dan terukur.
Peningkatan SDM Kepala Desa adalah sebuah program yang tidak salah walaupun
belum tentu bisa dibenarkan ditengah-tengah kondisi sosial, ekonomi masyarakat
Dairi saat ini justru menjadi sangat membingungkan bilamana program peningkatan
SDM di laksanakan menjelang akhir periode kepempinana Bupati Dairi begitu
banyaknya sekolah yang rusak, jalan rusak, rakyat yang lapar,sakit tidak
sekolah, bagunan gereja dan masjid rusak serta banyaknya kerusakan laianya di
Dairi. Jalan-jalankah solusinya wahai Bupati Dairi ? mari berdoa, agar mereka
para pengambil kebijakan Dairi bias membuka mata telinga dan hati agar bias
melihat, mendengar dan mersakan derita dan jeritan masyarakat. Bertobatlah
sebab Pilkada sudah dekat !!!! (Pasiona Sihombing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar