Senin, 05 Oktober 2015

Anak Menghamili Gadis Malah Suruh Gugurkan

Preeet… Ayah Yang Kadis Sok  Agamais 

    Sidikalang - Dairi Pers : Bunga (samaran) mahasiswi semester 5 salah satu perguruan tinggi ternama di Medan hanya bisa menyesali telah menyerahkan kegadisannya kepada ZRL yang juga mahasiswa di universitas yang sama namun beda fakultas. Ketika diketahui mengandung 4 bulan ZRL bukannya tidak cinta namun sang orangtua yang salah satu oknum kepala dinas di Dairi itu tidak setuju. Paling bejat malah menyuruh gadis cantik itu menggugurkan kandungannya. Karena  korban tidak menuruti permintaan pembunuhan itu. Orangtua “biadap” itu malah menyuruh anaknya bersembunyi.

    Kepada Dairi Pers Bunga menceritakan kalau cinta mereka telah hadir sejak bangku SMA. Keduanya berasal dari Sidikalang dan sama sama masuk Perguruan tinggi ternama di Medan. Hanya beda fakultas saja. Suatu saat ZRL merayu korban agar mau menyerahkan benda paling berharganya. Dan dengan mulut manisnya ZRL berjanji akan bertanggung jawab dan menikahi Bunga. Hingga peristiwa itu terjadi.
    Betapa terkejutnya Bunga ketika usia kandungannya berumur 4 bulan ZRL dimintai pertanggung jawaban. ZRL beralasan belum siap menikah. Sejak itu pria yang konon bercita cita sarjana hukum itu malah melanggar hukum hingga selalu mengelak ketika diminta janjinya.
    Minggu dua pekan silam Bunga bersama orang tuanya menjumpai orang tua ZRL di Sidikalang bersama keluarganya. Saat disampaikan kehamilannya malah menyarankan  bertindak biadap menyuruh bunga menggugurkan darah dagingnya.  Bunga yang menolak karena takut pidana dan dosa itu akhirnya kandas. Bujuk rayu keluarga bunga yang mencoba mencari jalan terbaik itu juga kandas akan tidak tanggung jawabnya keluarga ZRL. Bahkan sejak pertemuan yang gagal itu  ZRL disembunyikan bahkan diduga kuat disuruh kabur.
    Merasa ingkar janji dan keluarga ZRL tidak bertanggungjawab Bunga akhirnya membuat pengaduan ke Poltabes Medan Senin (21/9). Bungga menceritakan peristiwa dan janji bibir manis ZRL hingga berhasil memperdayanya. Bahkan upaya menjumpai orang tua ZRL yang diketahui salah satu oknum kepala dinas di Dairi itu juga kandas.
Sok Agamais
    Sementara itu sosok orang tua ZRL diketahui sebagai salah satu oknum kepala dinas yang sangat berpengaruh  di Dairi. Gaya dan tingkahnya  sok agamais. Bahkan tampilan dan gayanya bak orang suci yang selalu mengeluarkan ayat ayat Sang Pencipta. Tak jarang orang yang bertemu dengannya pusing dan bingung. Pasalnya meski dalam jam kantor saat bertamu ruangannya serasa di kementrian  agama. Ada juga yang mennyebutkan serasa berada di rumah ibadah men-dengarkan kata kata kitab suci. Meski tugasnya mengurusi proyek.
    Banyak yang menuding oknum ini sengaja mempertopengkan  agama untuk menu-tupi sejumlah dugaan kejahatan dan korupsi yang dilakukan. Oknum kepala dinas ini juga dituding  pandai bersilat lidah dan sepanjang hari gemar menggunakan topeng kepalsuan.
    Sementara itu orang tua ZRL yang selalu menggunakan topeng kepalsuan itu meski kelakuan anaknya sudah menyebar dan terbongkar memilih berpenampilan tidak mau tau. Gayanya biasa biasa saja seperti tidak ada masalah. Oknum  ini bersikap dingin mungkin berpikir bukan menjadi dosa dan pidana menyuruh orang lain menggugurkan anak. Dia tidak perduli dengan darah daging anaknya sendiri bahkan menebar kebiadaban tega berpikir menggugurkan calon cucunya sendiri.
    Buah bibir
    Kasus menghamili gadis bukan barang baru lagi. Namun terbongkarnya  kasus  biadap itu akhirnya menjadi buah bibir bagi masyarakat  Dairi.  Pasalnya oknum orang tua ZRL diketahui oknum kepala dinas di Dairi yang dinilai banyak orang sosok agamais dan sok suci.
    Malem Page Angkat salah seorang tokoh Pakpak  menyebutkan siapapun yang menyuruh orang lain menggugurkan kandungan adalah tindakan pidana. Secara hukum mencoba menghilangkan nyawa dapat diancam. Secara moral juga menjadi tidak pantas untuk dipercayai. Boleh saja pejabat demikian dipercayai atasannya dan itu menjadi permasalahan lain. Namun secara moral Dairi yang sejak dulu menjujung tinggi nilai nilai moral dan tanggung jawab menjadi tercoreng ulah oknum yang nota bene pejabat dan menjadi bagian dari simbol pemerintahan, sebutnya
    Angkat menyarankan sebaiknya ditempuh jalan terbaik memberikan tanggung jawab. Sedang oknum kepala dinas yang nota bene orang tua ZRL segera bertobat dan melepaskan topeng  yang selama ini membuat banyak orang telah tertipu. (R.07)
   
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar