Salak-Dairi
Pers : Secara kasat mata perbandingan kemajuan pembangunan infrastruktrur
kabupaten pakpak Bharat dan Dairi jauh berbeda. Kabupaten yang pernah menjadi
bagian Dairi itu terus melaju dan kini nyaris
meninggalkan kabupaten induk.,
April Ujung bidang anggaran Dippekade Dairi menyebutkan tahun ini DAK Dairi
menurun sekitar Rp. 20 M dari 80 an Miliar tahun 2013 kini hanya sekitar Rp. 68
M. Sedang di Pakpak Bharat pengakuan Solin Staf PU Binamarga dan Ciptakarya
Pakpak Bharat dinas tersebut mengelola sekitar Rp. 60 M termasuk didalamnya
operasional kantor rabu (13/8).
Disebutkan solin DAK yang dikelola dinas
tersebut belum seluruhnya di ketahui Karena masih dalam pembahasan P APBD
tahjun 2014 di DPRD Pakpak Bharat. Namun disebutkan kebiasaannya jumlah DAK
akan terus bertambah dan dana tersebut biasanya dialokasikan untuk pembangunan
inftrastrur pelayanan publik di kabupaten Pakpak Bharat. “ Kita belum
mengetahui jumlah DAK tahun ini namun untuk
dinas ini sekitar Rp. 60 M dikelola tahun 2014 “ sebutnya.
Minus Jaringan
Pantauan Dairi Pers laju pembangunan di kabupaten pakpak Bharat cukup pesat
terbukti dengan alokasi anggaran untuk infrastruktur pembangunan jalan. Proyek
fenomenal yang langsung dapat dilihat yakni pembukaan jalan lingkar
mengelilingi kota salak sebagai ibu kota kabuapten Pakpak Bharat. Lebar jalan sekitar 12 meter itu telah
dikerjakan secara berkala dan akan menjadi jalan lingkar mengelilingi kota
Salak.
Disamping dana pembangunan bersumber dari
APBD Pakpak Bharat pembangunan jalan tersebut juga lebih besar didapatkan dari
DAK pemerintah pusat. Bukan itu saja kemampuan akses jaringan pemkab Pakpak
Bharat ke pemerintah pusat untuk mendapatkan anggaran ke daerah sepertinya jauh
berbeda dengan kabupaten induk Dairi.
Sementara itu dugaan kuat pemkab Dairi tidak
mempunyai jaringan di pemerintah pusat sehingga anggaran DAK setiap tahunnya
terus berkurang. Hingga kini belum terlihat staf pemkab Dairi mampu melakukan
pendekatan dengan pemerintah pusat dalam hal menambah anggaran untuk
pembangunan Dairi. Buntutnya anggaran DAK untuk kabupaten yang telah berusia
lebih dari 60 tahun ini malah menurun.
Anggota DPRD Dairi Martua Nahampun saat
dimintai komentarnya kamis (14/8) di DPRD Dairi menyebutkan secara hukum
tindakan pemkab Dairi hanya menunggu kucuran dana saja adalah tidak salah.
Namun tindakan itu adalah tindakan standard. “ jika ada masyarakat Dairi
membandingkan kemajuan Dairi dan kabupaten disekelilingnnya dengan tudingan
Dairi terlambat atau mundur adalah sesuatu hukuman moral saja. Secara hukum
tidak salah namun secara etis wajar dikritisi. Karena bagaimanapun juga dikatakan
keberadaan pemerintah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Jika
hanya berpangku tangan menunggu maka hasilnya seperti sekarang ini “ sebutnya
Nahampun menyebutkan semua kembali kepada
eksekutif apakah hanya sekedar melihat aspek hukum atau juga memperhitungkan
aspek etis. Pada akhirnya kembali rakyat yang akan merasakan arti sebuah
pemerintahan “ sebutnya singkat. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar