Kamis, 25 Oktober 2012

Ir Luhut Matondang : Bukan Sebatas Status Namun Makna Jabatan Itu Bagi Rakyat


          Medan Dairi Pers : Ir. Luhut Matondang direktur Utama PT Sabaritha yang dijumpai Dairi Pers pekan silam menyebutkan sesungguhnya tidak sulit membangun Dairi. Kuncinya jujur dan jadilah pemimpin
bagi semua bukan hanya milik sekelompok orang. Ketika itu dapat dilakukan maka rakyat akan merasakan arti adanya sebuah pemerintahan. Sebaliknya jika rakyat merasa resah dan tidak nyaman maka sesungguhnya itulah penyebab mengapa rakyat tidak percaya kepada pemerintah.
      Demikian disampaikannya saat diwawancarai Dairi pers di kantornya di Medan. Disebutkan pria berusia 52 tahun ini Jika dibanding dengan kabupaten lain seperti humbahas, Karo bahkan Pakpak Bharat harusnya Dairi jangan mau ketinggalan. Dairi harus bangkit dan membanggakan rakyatnya. Dan rakyat didalamnya merasa nyaman dan punya masa depan.

      Ir. Luhut Matondang menyebutkan sebagai  putera kelahiran Dairi tepatnya anak Batang beruh, Sidiklang, Dairi  9 mei 1952  pihaknya juga memantau perkembangan Dairi dari media massa juga dari berbagai infromasi yang langsung kepadanya. Namun dikatakan tidak tepat baginya mencari siapa salah dan mengapa salah. Namun bagaimana membangun Dairi sehingga menjadi milik bersama. Bagaimana konsep agar rakyat di dalamnya merasakan bangga sebagai anak Dairi. “ jadi kuncinya nurani dan arahkan kebijakan pemerintah yang nyata hingga rakyat nerasa nyaman. Sekedar pencitraan sudah tidak jamannya lagi karena rakyat toh tidak dapat dibohongi lagi” sebutnya.
      Luhut yang tampil dengan pakaian kebiasaannya putih liris hitam tipis itu menguraikan konsep membangun Dairi itu tidak sulit. Pertama berikan kenyamanan kepada rakyatnya. Berikan kenyamanan bagi PNS dan berikan kenyamanan bagi investor .Dengan jaminan kenyaman itu akan muncul kreatifitas dan tanggung jawab. Dan itu harusnya dimulai pemerintah bergandengan dengan rakyat. Kenyamanan di tengah rakyat dikatakan tentu berkaitan dengan kebutuhan utama seperti pendidikan anak-anaknya, kesehatan dan pertanian.
      Dikatakan resah akan kebutuhan pokok rakyat harusnya dijawab pemerintah dengan tindakan nyata, terukur dan dapat dipertanggung jawabkan. Contohnya bidang pertanian harus diketahui mengapa petani dairi tidak bisa bangkit sedang petani di Karo misalnya bisa bangkit. Padahal sama-sama bertani. Kunci utama menurutnya bagaimana harga panen petani lebih terjamin. Pemerintah tidak bisa membiarkan petani sendiri. Pem,erintah harus memberdayakan dinas perindagkop sebagai instansi yang dapat mencari pemasaran.. Perindagkop harus muncul berkordinasi dengan pertanian . Dan itu harus dibawah kendali Bupati. “ yang terjadi selama ini petani dilepas dengan mekanisme pasar akhirnya petani Dairi sudah bangkit. Sebaliknya yang menikmati jerih payah petani itu adalah pedagang.” Ujar Luhut.
      Demikain juga sektor kesehatan dan pendidikan tidak hanya sebatas anggaran dalam APBD namun bagaimana rakyat merasa tidak sulit berurusan dengan segudang administrasi jika sakit misalnya. Jadi perlu semacam jaminan dan itu semua bisa menyamankan rakyat jika bupati tegas dan tulus dalam pengawasan. Selama ini anggran cukup namun mengapa masih banyak keluhan. Itu semua karena pengawasan yang kurang maksimal” sebutnya.
      Berkaitan dengan perlunya jaringan ke pusat sehingga bisa mendatangkan anggaran untuk pembangunan Dairi disebutkan praktis dengan kondisi PAD Dairi yang kecil satu-satunya harapan adalah pemerintah daerah membuka jaringan ke pemerintah pusat. “ Menembus link ke pusat memang gampang-gampang susah karena itu semua berkaitan dengan jaringan, persahabatan , kepercayaan dan track record daerah. Jadi untuk kondisi Dairi mutlak harus mampu membuka link itu” tegasnya.
      Menjawab perjalanan hidupnya sebagai anak Dairi yang kini dikenal luas di sumut sebagai salah seorang pengusaha sukses dikatakan dirinya dilahirkan di batang beruh tepatnya di jalan singamangaraja (Kini kantor Partai Demokrat Dairi). Bersekolah hingga kelas 4 SD di SDN 4 Sidikalang persis dibelakang gedung nasional Sidikalang. “ waktu kelas 5 SD semua keluarga pindah ke medan dan itu semua karena beratnya hidup. Saya anak siampudan di keluarga dan memang orang tua mendidik kami dengan disiplin, tegas dan keseriusan. Jadi saya dari keluarga biasa dan hanya keseriusan dan doalah sebenarnya yang merubah hidup saya” sebut Luhut.
      Pria sukses yang beristrikan Dra Remita Sembiring ini (pernah mencalonkan diri sebagai wakil Bupati periode 2009-2014) ini telah dikaruniai 3 orang anak yang tertua telah kuliah , anak kedua duduk di bangku SMA kelas II dan paling bungsu duduk dibangku SMP.
      Menjawab dirinya akan mencalonkan diri dalam pertarungan Bupati mendatang dikatakan semua orang pasti tertarik jadi pemimpin. Apalagi di daerah dimana dia dilahirkan. Namun semua terpulang kepada instropeksi diri apakah bisa menjawab keresahan rakyat di daerah itu? Bukan sekedar memenangkan pilkada karena sesungguhnya rakyat butuh kepastian, pemerintah yang jujur dan utamanya bisa merubah kesejahteraan mereka. Jika mau jujur sesungguhnya tidak mudah menjadi seorang Bupati karena sesungguhnya bebannya berat. Namun jika tulus dan rakyat merasa nyaman maka dia akan dikenang dan namanya tercatat dihati rakyat . Jadi target sesungguhnya bukan sebatas status seorang bupati namun jauh lebih dalam makna jabatan seorang bupati dimata rakyatnya “ ujarnya (R.07)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar