Medan-Dairi
Pers : Puluhan massa yang tergabung dalam Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus
Sumatra Utara berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut. Selain menyoroti
korupsi, gabungan kelompok mahasiswa ini menyebarkan beberapa foto mirip
Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho bersama dengan perempuan yang bukan istrinya.
Adapun,
Kelompok Mahasiswa Cipayung Plus Sumut terdiri dari GMNI, IMM, HMI, dan HIMMAH.
Terdapat total enam foto yang dicetak di atas selembar kertas putih oleh
kelompok mahasiswa.
Beberapa
foto menampilkan pose mirip Gatot berdiri berdampingan dengan perempuan
tersebut. Anehnya, kendati pose dan posisi foto keduanya berbeda di beberapa
foto, pakaian yang digunakan perempuan tersebut sama yakni menggunakan gamis
dan jilbab hitam.
Sementara
itu, foto mirip suami dari Sutiyas ini berdiri di samping, di belakang, dan
berpegangan tangan sambil menggunakan ihram dan kaca mata hitam.
Salah
satu pelaku aksi dari GMNI Sumut Turedo Sitindaon menyebutkan dengan yakin,
foto-foto tersebut menjadi bukti bahwa Gatot telah melanggar sumpah jabatan
karena pejabat negara tak boleh beristri lebih dari satu.
“Kami
menuntut aparat penegak hukum segera memeriksa Gatot terkait dugaan korupsi dan
meneruskan hak interpelasi dan angket untuk memakzulkan Gatot karena menyalahi
sumpah jabatan,” tuturnya di sela-sela aksi, Senin (11/8).
Anggota
Komisi A DPRD Sumut Syamsul HIlal menuturkan jika foto tersebut benar, maka
memang Gatot telah menyalahi kode etik pejabat negara. “Tapi ini urusan pribadi
yang bersangkutan, saya tidak akan menanggapi lebih jauh,” ucapnya.
Terkait
pembahasan hak interpelasi, DPRD Sumut dalam jadwal rapat paripurna pada senin
(11/8) memiliki dua agenda yakni
penyampaian dua ranperda.
Adapun,
menurut salah satu anggota Komisi D DPRD Guntur Manurung menyebutkan seharusnya
rapat juga membahas hak interpelasi Gubernur Sumut, Gatot Pudjo Nugroho belum
bisa dikonfirmasi terkait tersebarnya foto-foto mesra diduga mirip dirinya,
dengan seorang wanita, yang diketahui bukan istri resmi orang nomor satu di
Pemprov Sumut itu.
Interpelasi
Sah
Gatot
dipastikan akan menjelaskan persoalan tersebut langsung di depan Sidang
Paripurna DPRD Sumut, seiring dengan disetujuinya pengajuan interpelasi
terhadap Gatot, oleh DPRD Sumut.
Wakil
Ketua DPRD Sumut, Kamaludin Harahap, mengatakan, persoalan foto mesra dan rumor
terkait hubungan pribadi Gatot dengan sejumlah perempuan akan menjadi salah
satu materi yang dipertanyakan anggota dewan.
“Materinya
antara lain soal APBD, soal dana Bantuan Daerah Bawahan, dan Dana Bantuan
Sosial yang menurut hasil audit BPK ada kejanggalan. Selain itu hubungan
pribadi beliau dengan sejumlah wanita, seperti foto-foto yang mengemuka tadi
juga akan ikut ditanyakan,” ujar
Kamaludin
usai memimpin rapat pengesahan pengajuan interpelasi DPRD Sumut, Senin, (11/8).
Meski telah memastikan materi interpelasi, namun Kamal belum dapat memastikan
kapan Gatot akan dipanggil untuk memenuhi hak para anggota dewan yang terhormat
itu.
“Kapan
pastinya kita belum tahu. Kita masih harus rapat badan musyawarah DPRD Sumut,
tapi saya pikir dalam waktu dekat lah,” tambahnya.
Rapat
pengesahan pengajuan interpelasi itu sendiri sempat berjalan alot. Pasalnya 14
dari 24 inisiator interpelasi menarik diri di menit-menit akhir pengesahan.
Setelah diskor sekitar 30 menit untuk rapat pimpinan, paripurna akhirnya
memutuskan interpelasi dilanjutkan, dengan menganulir sikap 14 inisiator
interpelasi yang mengundurkan diri karena dianggap telah melewati batas waktu
pengunduran diri, yang telah disepakati sebelumnya. tas Gatot.
Guntur mengatakan pengusulan hak interpelasi telah ditetapkan oleh Badan
Musyawarah Dewan sejak 21 Juli 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar