·Lagu “ Berngin
En” karya Almarhum Terboming
Sidikalang-Dairi Pers :
Seniman pakpak Esron Kaloko berpulang selasa (20/5) sekitar pukul 19.00 Wib di
Rumah sakit Ester Kabanjahe, Kab. Karo. Seniman
yang menyukai Rambut model
panjang ini meninggalkan seorang istri dan telah dikaruniai cucu.
Esron Kaloko semasa
hidupnya bekerja sebagai PNS dilingkungan pemkab Dairi dan karir tertingi
sebagai kabid kebudayan dinas pariwisata kebudayan pemkab dairi. Sebelumnya
almarhum pernah menjbat sebagai kabag Umum skretariat pemkab Dairi.
Di kabupaten dairi Esron
Kaloko lebih dikenal sebagai seniman yang sering menjadi sutradara berbagai kegiatan budaya. Kegiatan seni kahususnya persta Njuah
juah selalu diisi dengan sendra tari yang di sutradarai Almarhum.. Dalam even
local, regional dan nasional berkiatan d engan budaya Pakpak Nama esron kaloko selalu menjadi salah satu nama yang tidak
terpisahkan.
Seiring minatnya dalam
dunia seni Esron kaloko dikenal dan Piawai dalam dunia MC. Sebagai pembawa
acara berbagai kegiatan dan even local. Meski berpropesi tetap sebagai PNS
namun sejumlah karya seninya tetap menghiasi nuansa budaya local.
Semasa Pensiunannya
esron kalako terus berkibar dan tidak berhenti dalam berkaraya. Berbagai kary
acerita pendek dan Cerbung (Cerita Bersambung) menjadi kisah tetap di Koran
Lokal Dairi Pers. Berbagai kisah dan cerita pendek selalu menghiasi halaman
pemberitan Dairi pers. Karya terkahir almarhum yang kini masih terus
ditanyangkan Dairi Pers yakni cerita
bersambung judul tears of Dolok Partangisan. Beberapa edisi mendatang dairi
pers tetap menayangkan cerpen almarhum meski cerita ini tidak sampai tamat ditulis
almarhum.
Di Stasiun Radio Romero
jl empat lima Sidikalang Esron juga pernah sebagai penyiar radio khusus untuk tembang-tembang kenangan.
Dalam lagu sejumlah
karya Almarhum juga digubah. Salah satu lagu pakpak yang menjadi idola dan
boming dimana-mana yakni lagu “berngin en” merupakan lagu terpopuler sepanjang
karir music almarhum. Lagu ini selalu terdengar dinyanyikan setiap acara dan telah menyatu di masyrakat Dairi.
Alamrhum pernah menyebutkan iungin sekali mendapatkan hak paten lagu tersebut.
Namun niat itu tidak kesampaian hingga ajal menjumput almarhum.
Meski dikenal kental
dengan jiwa seni namun kepribadian almarhum dikenal tegas dan komitmet terhadap prinsip. Namun demikian sosok
almarhum dikenal sebagai sosok pecinta ketulusan dan kejujuran.
Namun 20 mei 2014 sosok
seniman Pakpak ini akhirnya harus berhenti. Sejumlah karya seninya menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah seni budaya Dairi. Selamat jalan
sahabat kepada keluaraga yang ditinggalkan semoga tabah dengan cobaan ini. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar