Rabu, 04 Juni 2014

Esron Kaloko Seniman Pakpak Berpulang



·Lagu “ Berngin En” karya Almarhum Terboming
     Sidikalang-Dairi Pers : Seniman pakpak Esron Kaloko berpulang selasa (20/5) sekitar pukul 19.00 Wib di Rumah sakit Ester Kabanjahe, Kab. Karo. Seniman
yang menyukai Rambut model panjang ini meninggalkan seorang istri dan telah dikaruniai cucu.
     Esron Kaloko semasa hidupnya bekerja sebagai PNS dilingkungan pemkab Dairi dan karir tertingi sebagai kabid kebudayan dinas pariwisata kebudayan pemkab dairi. Sebelumnya almarhum pernah menjbat sebagai kabag Umum skretariat pemkab Dairi.
     Di kabupaten dairi Esron Kaloko lebih dikenal sebagai seniman yang sering menjadi sutradara  berbagai kegiatan  budaya. Kegiatan seni kahususnya persta Njuah juah selalu diisi dengan sendra tari yang di sutradarai Almarhum.. Dalam even local, regional dan nasional berkiatan d engan budaya Pakpak Nama esron kaloko  selalu menjadi salah satu nama yang tidak terpisahkan.
     Seiring minatnya dalam dunia seni Esron kaloko dikenal dan Piawai dalam dunia MC. Sebagai pembawa acara berbagai kegiatan dan even local. Meski berpropesi tetap sebagai PNS namun sejumlah karya seninya tetap menghiasi nuansa budaya local.
     Semasa Pensiunannya esron kalako terus berkibar dan tidak berhenti dalam berkaraya. Berbagai kary acerita pendek dan Cerbung (Cerita Bersambung) menjadi kisah tetap di Koran Lokal Dairi Pers. Berbagai kisah dan cerita pendek selalu menghiasi halaman pemberitan Dairi pers. Karya terkahir almarhum yang kini masih terus ditanyangkan Dairi Pers  yakni cerita bersambung judul tears of Dolok Partangisan. Beberapa edisi mendatang dairi pers tetap menayangkan cerpen almarhum meski cerita ini tidak sampai tamat ditulis almarhum.
     Di Stasiun Radio Romero jl empat lima Sidikalang Esron juga pernah sebagai penyiar radio  khusus untuk tembang-tembang kenangan.
     Dalam lagu sejumlah karya Almarhum juga digubah. Salah satu lagu pakpak yang menjadi idola dan boming dimana-mana yakni lagu “berngin en” merupakan lagu terpopuler sepanjang karir music almarhum. Lagu ini selalu terdengar dinyanyikan setiap  acara dan telah menyatu di masyrakat Dairi. Alamrhum pernah menyebutkan iungin sekali mendapatkan hak paten lagu tersebut. Namun niat itu tidak kesampaian hingga ajal menjumput almarhum.
     Meski dikenal kental dengan jiwa seni namun kepribadian almarhum dikenal tegas dan komitmet  terhadap prinsip. Namun demikian sosok almarhum dikenal sebagai sosok pecinta ketulusan dan kejujuran.
     Namun 20 mei 2014 sosok seniman Pakpak ini akhirnya harus berhenti. Sejumlah karya seninya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah seni budaya Dairi. Selamat jalan sahabat kepada keluaraga yang ditinggalkan semoga tabah dengan cobaan ini. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar