Sidikalang-Dairi Pers : Penertiban pedagang pusat pasar Sidikalang dan razia
Tonase yang dilakukan secara terpadu beberapa dinas dan kantor di Dairi diduga
hanya untuk menghabiskan anggaran saja. Penertiban yang dilakukan musiman itu
tidak memberikan efek jera.
Hingga kini metode penertiban dan razia masih
mengadopsi cara-cara sebelumnya. Meski cara demikian tahun silam gagal
menertibkan pedagang kembali tahun ini cara serupa diulang.
Pantauan Dairi Pers pecan silam Dinas perhubungan , satpol PP
dan aparat keamanan melakukan penertiban pasar Sidikalang. Pemindahan lokasi
berjualan para pedagang yang memasuki bahu jalan kembali dilakukan. Cara ini
tahun silam juga telah dilakukan namun tidak berapa lama kemudian kembali
pedagang memasuki areal berjualan yang dilarang.
Hal sesrupa juga terjadi dalam razia tonase truk mobil berat.
Dinas perhubungan Dairi giat melakukan razia bagi truk yang mengangkut barang
diluar tonese jalan. Beberapa tempat razia yang digunakan sekitar huta rakyat
untuk merazia truk yang mengangkut bahan galian C. Cara ini juga dilakukan
januri tahun 2013. Meski terjadi beberapa kali benturan pihak yang merazia dan
pengemudi truk. Namun penertiban hanya berjalan beberapa waktu saja. Kembali truk
tidak mentaati ketetapan tonase dengan kelas jalan.
Ketua ICW Dairi Marulak Siahaan menyebutkan persoalan tonase
dari tahun ke tahun selalu menjadi masalah. Bahu jalan kabupaten Dairi yang
membenarkan truk hanya dapat mengangkut maksimal 8 ton. Meski razia dilakukan setiap tahun hal itu
tidak berguna bahkan terkesan menghabiskan anggaran saja.
Dikatakannya lebih baik pemkab Dairi menaikkan kwalitas jalan
sehingga kelas jalan bertambah.
Menaikkan kelas jalan justru lebih bijak dari pada melakukan razia yang
sudah pasti menggunakan anggaran Negara.” Mungkin biaya razia yang ada ditambah
peran pengusaha truk dan anggaran pemkab Dairi cukup untuk menaikkan kwalitas
jalan dan kelas jalan. Jika itu dilakukan staf dinas perhubungan tidak perlu
menjadi repot lagi akibat persoalan tonase ini. Secara ekonomi ini irit. Apa
gunanya melakukan razia musiman. Apalagi sekali setahun. Itu sama saja hanya
orientasi menghabiskan anggaran” tegasnya
Sementara itu penertiban
pedagang di pusat pasar Sidikalang yang dilakukan gencar pada pecan
silam dilakukan terpadu dinas perhubungan, satpol PP dan aparat keamanan.
Padahal penertiban serupa juga sudah dilakukan tahun silam. Untuk penertiban
ini beberapa kali dinas perhubungan melakukan kordinasi dan rapat. Tim terpadu ini juga begitu bersemangat
melakukan razia sejak subuh.
Metode razia dan penertiban yang dilakukan tim terpadu ini sama
dengan tahun sebelumnya. Padahal tahun silam metode itu sudah terbukti gagal
dan hanya tertib beberapa minggu saja. Usai penertiban musiman itu kembali
pedagang memasuki areal kawasan dilarang berjualan.
Sementara itu dengan metode tersebut dapat dipastikan hasil
pencapaiannya hanya bertahan beberapa minggu saja. Metode razia musiman meski
tidak efektif namun tetap diulang-ulang. Ironisnya anggaran Negara tersedot
untuk program yang tidak efektif itu. (R.07)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar