Kamis, 06 Maret 2014

Penertiban Pasar dan Razia Tonase Hanya Menghabiskan Anggaran



      Sidikalang-Dairi Pers : Penertiban  pedagang pusat pasar Sidikalang dan razia Tonase yang dilakukan secara terpadu beberapa dinas dan kantor di Dairi diduga hanya untuk menghabiskan anggaran saja. Penertiban yang dilakukan musiman itu tidak memberikan efek jera.
Hingga kini metode penertiban dan razia masih mengadopsi cara-cara sebelumnya. Meski cara demikian tahun silam gagal menertibkan pedagang kembali tahun ini cara serupa diulang.
      Pantauan Dairi Pers pecan silam Dinas perhubungan , satpol PP dan aparat keamanan melakukan penertiban pasar Sidikalang. Pemindahan lokasi berjualan para pedagang yang memasuki bahu jalan kembali dilakukan. Cara ini tahun silam juga telah dilakukan namun tidak berapa lama kemudian kembali pedagang memasuki areal berjualan yang dilarang.
      Hal sesrupa juga terjadi dalam razia tonase truk mobil berat. Dinas perhubungan Dairi giat melakukan razia bagi truk yang mengangkut barang diluar tonese jalan. Beberapa tempat razia yang digunakan sekitar huta rakyat untuk merazia truk yang mengangkut bahan galian C. Cara ini juga dilakukan januri tahun 2013. Meski terjadi beberapa kali benturan pihak yang merazia dan pengemudi truk. Namun penertiban hanya berjalan beberapa waktu saja. Kembali truk tidak mentaati ketetapan tonase dengan kelas jalan.
      Ketua ICW Dairi Marulak Siahaan menyebutkan persoalan tonase dari tahun ke tahun selalu menjadi masalah. Bahu jalan kabupaten Dairi yang membenarkan truk hanya dapat mengangkut maksimal 8 ton.  Meski razia dilakukan setiap tahun hal itu tidak berguna bahkan terkesan menghabiskan anggaran  saja.
      Dikatakannya lebih baik pemkab Dairi menaikkan kwalitas jalan sehingga kelas jalan bertambah.  Menaikkan kelas jalan justru lebih bijak dari pada melakukan razia yang sudah pasti menggunakan anggaran Negara.” Mungkin biaya razia yang ada ditambah peran pengusaha truk dan anggaran pemkab Dairi cukup untuk menaikkan kwalitas jalan dan kelas jalan. Jika itu dilakukan staf dinas perhubungan tidak perlu menjadi repot lagi akibat persoalan tonase ini. Secara ekonomi ini irit. Apa gunanya melakukan razia musiman. Apalagi sekali setahun. Itu sama saja hanya orientasi menghabiskan anggaran” tegasnya
      Sementara itu penertiban  pedagang di pusat pasar Sidikalang yang dilakukan gencar pada pecan silam dilakukan terpadu dinas perhubungan, satpol PP dan aparat keamanan. Padahal penertiban serupa juga sudah dilakukan tahun silam. Untuk penertiban ini beberapa kali dinas perhubungan melakukan kordinasi dan rapat.  Tim terpadu ini juga begitu bersemangat melakukan razia sejak subuh.
      Metode razia dan penertiban yang dilakukan tim terpadu ini sama dengan tahun sebelumnya. Padahal tahun silam metode itu sudah terbukti gagal dan hanya tertib beberapa minggu saja. Usai penertiban musiman itu kembali pedagang memasuki areal kawasan dilarang berjualan.
      Sementara itu dengan metode tersebut dapat dipastikan hasil pencapaiannya hanya bertahan beberapa minggu saja. Metode razia musiman meski tidak efektif namun tetap diulang-ulang. Ironisnya anggaran Negara tersedot untuk program yang tidak efektif itu. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar