Kamis, 27 Maret 2014

Getol Periksa Alkes & Bel Sekolah Akhirnya Dingin



      Sidikalang-Dairi Pers : Awal februari 2014 masyarakat Dairi sangat terkesima dengan terobosan Polres Dairi memanggil sejumlah oknum PNS lingkungan RSUD Sidikalang sekaitan dengan dugaan korupsi pengadaan Alkes tahun 2012. Polres juga menangangi kasus dugaan korupsi berkaitan dengan ulah seorang Oknum Kabid Dinas pendidikan Dairi
Cirus Malau yang diduga kuat terlibat dalam kasus berbau korupsi tersebut. Namun kini “kegetolan” itu akhirnya mendingin tidak jelas ujungnnya.
      Keterangan Kanit Tipikor Polres Dairi, Ipda Rismanto Purba pada 1 februari silam mengakui telah memeriksa Nurhasianta Manik pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di RSUD Sidikalang. Kanit juga mengakui tengah mendalami kasus bel sekolah yang melibatkan Cirus malau. Namun hampir dua bulan kasus yang awalnya getol diselidiki itu akhirnya mendingin bahkan tidak jelas kelanjutan penyelesaian dugaan pelaku korupsi tersebut.
      Tidak jelasnya ujung dari perkara dugaan korupsi itu membuat apatisme masyarakat Dairi atas kinerja lembaga yang berada pada garda terdepan untuk penyelematan keuangan Negara tersebut.  Meski rakyat menanti ujung dari perkara yang didugakan kepada sejumlah oknum PNS yang diduga terlibat korupsi itu namun agaknya rakyat masih harus banyak mengurut dada tidak jelas akhir kasus yang ditangani polres tersebut.
      Ketua LSM Gransi Dairi Jonner Simbolon menyebutkan merupakan suatu hal yang wajar masyarakat menunggu akhir sebuah kasus dugaan korupsi yang tengah diproses polres atau lembaga hukum yang lain yang ada di Dairi . Adalah suatu respon positif dari masyarakat Dairi jika masih mempertanyakan kelanjutan kasus yang tengah diproses. “ Bayangkan jika rakyat sudah tidak perduli apa yang dilakukan aparat. Tentu itu jauh lebih berbahaya . Hal yang harus dihindari adalah jangan sampai rakyat apatis. Saat itu terjadi maka akan sulit mengembalikan kepercayan rakyat” sebutnya
      Ditambahkan Jonner Kasus alkes dan Bel sekolah menjadi tren topic bahasan  media di Dairi awal februari. “ Hampir semua media mengangkat kinerja polres Dairi yang terlihat tampil beda dibanding  tahun-tahun sebelumnya dalam penanganan dugaan korupsi di Dairi. Harusnya hal yang telah dimulai itu diselesaikan meski apapun hasil akhirnya,. Jangan membuat satu kasus yang ditangani tidak jelas akhinr pemeriksaannya. Ini tidak bagus dimata rakyat,  sebut Jonner.
      Sementara itu catatan Dairi pers kasus Alkes di RSUD Dairi sesuai dengan keterangan kanit Tipikor menyebutkan ada dugaan mark up harga dalam pengadaan alat-alat kesehatan tersebut. pengadaan alat-alat kedokteran, kebidanan dan pemeriksaan penyakit kandungan senilai Rp 2,1 miliar itu  bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) pada APBD 2012.
      Sementara itu kasus Bel sekolah yang melibatkan Cirus Malau yang diduga mengedarkan surat semacam arahan agar sekolah dapat membeli bel yang ditawarkan salah satu rekanan.  Namun persoalan yang terjadi pembelian bel tersebut bersumber dari BOS sekolah dan harga bel yang dijual diduga mark up hingga Rp. 7,5 juta per unit. (R.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar