Sirkus selalu mendatangkan hiburan bagi manusia. Sirkus
menghasilkan banyak uang meski pemainnya adalah binatang. Maka banyak orang
yang berminat menjadi pemain sirkus karena menghasilkan banyak uang dari
binatang yang dilatih.
Sirkus sudah kelas berat dan yang miring kali ini hanya
membahas sirkus kelas rendahan yakni sirkus topeng monyet. Sirkus ini digemari
anak-anak pinggiran dan dimainkan tanpa tiket. Maklum pemainnya hanya seekor
kera atau monyet berekor panjang.
Seorang pejabat yang tiba-tiba naik daun terlihat begitu
nafsunya. Dia tidak pernah bermimpi sampai pada gengsi sebesar itu . Semua
dipaksa harus sesuai seleranya . Rezekinya yang besar tidak sebanding dengan
ukuran tubuhnya yang mungil . Mulai uang halal hingga uang haram dicampur dalam
satu kantong.
Lantas saya hanya katakan sederhana seekor monyet yang baru
ditangkap dari hutan tidak boleh langsung dibawa ke arena sirkus. Monyet harus
dilatih dulu, dipukul, tidak dikasih makan dan sesekali disepak agar mengerti
tentang dunianya yang baru. Monyet harus tahu persis kalau dia bukan dihutan
lagi. Namun sudah habitat baru yang harus mengerti tugasnya bukan hanya
bergantungan dipohon lantas makan seenaknya. Namun monyet juga harus mengerti
menghibur orang lain dan mendatangkan rezeki pada tuannya.
Saya juga pesankan ada dua hal kunci keberhasilan dalam melatih
monyet yang baru ditangkap dari hutan yakni
pertama kerja keras kita dalam melatih monyet dan kedua kembali kepada
monyetnya. Karena ada juga monyet yang kelewat dongok meski telah dilatih
berbulan-bulan namun tetap tak mengerti dunia barunya. Untuk monyet jenis ini
kita harus lebih sabar dan lebih keras lagi dalam mengajar dan menghajarnya.
Jika tetap tak terampil maka jangan sungkan-sungkan banyak
pelatih lain yang lebih pakar. Mereka siap melatih bahkan mengurung monyet asal
kita berikan bukti-bukti membenarkan monyet ini bandal dan suka makanan kotor.
Maka yakinlah sekali monyet dikurung akan sadar bahwa dunianya bukan hutan
belantara lagi namun hutan belantara dunia nyata.
Kepada teman saya kembali saya yakinkan pengalaman bahwa moyet
sirkus tak pernah langsung bermain sempurna dalam sirkus. Kadang monyet harus
ditendang dulu baru lama-lama mengerti mengangkat payung, menenteng kerajang
dan menarik dokar dan memberi rokok ke penonton. Jangan bermimpi monyet
langsung terampil dalam acara sirkus. Namun perlu waktu dan proses.
Meski demikian ada juga monyet yang goblok rela kembali kealam lagi karena tak mampu
hidup dihabitat baru. Padahal monyet yang kembali kealam sangat sulit diterima
teman-temannya lagi.
Dunia sirkus memang dunia gemerlap penuh dengan tawa dan tepuk
tangan penonton. Apalagi ketika sang monyet mampu memukau penonton dengan
tingkah dan keterampilannya. Semakin memukau kala mengenakan baju hingga
menyembunyikan bentuk aslinya penuh dengan bulu disekujur tubuhnya. Jenis ini
dapat mendatangkan uang dan memberikan hiburan. Sejalan dengan itu sang majikan
akan senang maka pisang dan makanan ringan akan diberikan hingga monyet
kenyang.
Sebaliknya
monyet yang IQ rendah akan selalu menjadi sasaran , kadang tidak diberi makan,
ditendang, dipukul dan dikarantina. Maka jika tidak mau menjadi monyet sirkus
jangan pernah tertangkap dari hutan. Larilah dari kompleks sirkus dan silahkan
kembali ke hutan. (Chief Of Editor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar