Rabu, 02 Oktober 2013

Sirkus



      Sirkus selalu mendatangkan hiburan bagi manusia. Sirkus menghasilkan banyak uang meski pemainnya adalah binatang. Maka banyak orang yang berminat menjadi pemain sirkus karena menghasilkan banyak uang dari binatang  yang dilatih.

      Sirkus sudah kelas berat dan yang miring kali ini hanya membahas sirkus kelas rendahan yakni sirkus topeng monyet. Sirkus ini digemari anak-anak pinggiran dan dimainkan tanpa tiket. Maklum pemainnya hanya seekor kera atau monyet berekor panjang.
      Seorang pejabat yang tiba-tiba naik daun terlihat begitu nafsunya. Dia tidak pernah bermimpi sampai pada gengsi sebesar itu . Semua dipaksa harus sesuai seleranya . Rezekinya yang besar tidak sebanding dengan ukuran tubuhnya yang mungil . Mulai uang halal hingga uang haram dicampur dalam satu kantong.
      Lantas saya hanya katakan sederhana seekor monyet yang baru ditangkap dari hutan tidak boleh langsung dibawa ke arena sirkus. Monyet harus dilatih dulu, dipukul, tidak dikasih makan dan sesekali disepak agar mengerti tentang dunianya yang baru. Monyet harus tahu persis kalau dia bukan dihutan lagi. Namun sudah habitat baru yang harus mengerti tugasnya bukan hanya bergantungan dipohon lantas makan seenaknya. Namun monyet juga harus mengerti menghibur orang lain dan mendatangkan rezeki pada tuannya.
      Saya juga pesankan ada dua hal kunci keberhasilan dalam melatih monyet yang baru ditangkap dari hutan yakni  pertama kerja keras kita dalam melatih monyet dan kedua kembali kepada monyetnya. Karena ada juga monyet yang kelewat dongok meski telah dilatih berbulan-bulan namun tetap tak mengerti dunia barunya. Untuk monyet jenis ini kita harus lebih sabar dan lebih keras lagi dalam mengajar dan menghajarnya.
      Jika tetap tak terampil maka jangan sungkan-sungkan banyak pelatih lain yang lebih pakar. Mereka siap melatih bahkan mengurung monyet asal kita berikan bukti-bukti membenarkan monyet ini bandal dan suka makanan kotor. Maka yakinlah sekali monyet dikurung akan sadar bahwa dunianya bukan hutan belantara lagi namun hutan belantara dunia nyata.
      Kepada teman saya kembali saya yakinkan pengalaman bahwa moyet sirkus tak pernah langsung bermain sempurna dalam sirkus. Kadang monyet harus ditendang dulu baru lama-lama mengerti mengangkat payung, menenteng kerajang dan menarik dokar dan memberi rokok ke penonton. Jangan bermimpi monyet langsung terampil dalam acara sirkus. Namun perlu waktu dan proses.
      Meski demikian ada juga monyet yang goblok  rela kembali kealam lagi karena tak mampu hidup dihabitat baru. Padahal monyet yang kembali kealam sangat sulit diterima teman-temannya lagi.
      Dunia sirkus memang dunia gemerlap penuh dengan tawa dan tepuk tangan penonton. Apalagi ketika sang monyet mampu memukau penonton dengan tingkah dan keterampilannya. Semakin memukau kala mengenakan baju hingga menyembunyikan bentuk aslinya penuh dengan bulu disekujur tubuhnya. Jenis ini dapat mendatangkan uang dan memberikan hiburan. Sejalan dengan itu sang majikan akan senang maka pisang dan makanan ringan akan diberikan hingga monyet kenyang.
      Sebaliknya monyet yang IQ rendah akan selalu menjadi sasaran , kadang tidak diberi makan, ditendang, dipukul dan dikarantina. Maka jika tidak mau menjadi monyet sirkus jangan pernah tertangkap dari hutan. Larilah dari kompleks sirkus dan silahkan kembali ke hutan. (Chief Of Editor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar